Cara Kerja dan Fungsi Exhaust Recirculation

Pernah gak sih Papa bertanya-tanya bagaimana mobil dapat menjadi lebih ramah lingkungan dan hemat bahan bakar? Jawabannya mungkin ada pada teknologi yang disebut Exhaust Gas Recirculation (EGR). Namun, apa sebenarnya EGR dan mengapa ini begitu penting untuk kendaraan modern? Yuk,  kita cari tahu bersama Cara Kerja dan Fungsi Exhaust Recirculation.

Cara Kerja dan Fungsi Exhaust Recirculation

Tujuan utama dari sistem EGR adalah untuk mengurangi pembentukan oksida nitrogen (NOx) dalam gas buang, yang merupakan salah satu polutan utama dari kendaraan bermotor.

Berikut adalah langkah-langkah cara kerja sistem EGR secara lebih rinci:

  1. Pembentukan Gas Buang: Pada saat mesin kendaraan beroperasi, campuran bahan bakar dan udara terbakar dalam ruang bakar, menghasilkan gas buang yang mengandung berbagai zat kimia, termasuk oksida nitrogen.
  2. Pengalihan Gas Buang: Sebagian dari gas buang yang dihasilkan dialirkan melalui pipa atau saluran khusus dari knalpot menuju ke intake manifold, yang merupakan jalur masuk udara ke ruang bakar.
  3. Campuran Kembali: Gas buang yang masuk ke dalam intake manifold ini kemudian dicampur kembali dengan udara segar yang masuk melalui filter udara. Campuran ini kemudian masuk kembali ke ruang bakar melalui katup intake.
  4. Reduksi Suhu Pembakaran: Dengan memperkenalkan gas buang kembali ke dalam ruang bakar, suhu pembakaran di dalam silinder mesin menjadi lebih rendah. Ini mengurangi pembentukan oksida nitrogen (NOx) yang biasanya terjadi pada suhu pembakaran yang tinggi.
  5. Pengontrolan Aliran: Sistem EGR dilengkapi dengan sensor dan katup pengontrol yang mengatur aliran gas buang kembali sesuai dengan kebutuhan mesin dan kondisi operasional. Ini memastikan bahwa jumlah gas buang yang dikembalikan ke dalam ruang bakar optimal untuk mengurangi emisi NOx tanpa mengganggu kinerja mesin secara keseluruhan.

Dengan mengurangi pembentukan oksida nitrogen, sistem EGR membantu kendaraan memenuhi standar emisi yang lebih ketat dan mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan. Selain itu, penggunaan sistem EGR juga dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan kinerja mesin secara keseluruhan.

Fungsi dari Exhaust Recirculation

Fungsi utama dari Exhaust Gas Recirculation (EGR) adalah untuk mengurangi pembentukan oksida nitrogen (NOx) dalam gas buang kendaraan bermotor. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari sistem EGR:

  1. Reduksi Emisi NOx: Salah satu fungsi utama sistem EGR adalah untuk mengurangi emisi oksida nitrogen (NOx) dari kendaraan bermotor. Dengan mengalirkan sebagian dari gas buang kembali ke dalam intake manifold dan kemudian ke dalam ruang bakar, suhu pembakaran dalam mesin dapat diturunkan, sehingga mengurangi pembentukan NOx selama proses pembakaran.
  2. Memenuhi Standar Emisi: Dengan mengurangi emisi NOx, sistem EGR membantu kendaraan mematuhi standar emisi yang ditetapkan oleh badan regulasi pemerintah. Hal ini penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan meminimalkan dampak negatif kendaraan terhadap polusi udara.
  3. Meningkatkan Efisiensi Bahan Bakar: Dalam beberapa kasus, penggunaan sistem EGR juga dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan. Dengan menurunkan suhu pembakaran dalam mesin, jumlah energi yang hilang dalam bentuk panas ke lingkungan pun dapat dikurangi, sehingga meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar.
  4. Mengurangi Detonasi Mesin: Selain mengurangi emisi NOx, sistem EGR juga dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya detonasi mesin (knocking) atau pre-ignition. Hal ini dapat meningkatkan umur mesin dan mengurangi risiko kerusakan yang disebabkan oleh detonasi yang berlebihan.
  5. Stabilisasi Suhu Mesin: Dengan memperkenalkan sebagian dari gas buang kembali ke dalam intake manifold, sistem EGR juga dapat membantu menjaga suhu mesin tetap stabil, terutama saat mesin beroperasi dalam kondisi beban dan suhu yang tinggi.

Secara keseluruhan, fungsi utama dari sistem EGR adalah untuk membantu mengurangi emisi polutan udara, meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan menjaga kinerja mesin kendaraan bermotor secara optimal.

Apa Itu Exhaust Gas Recirculation (EGR)

Exhaust Gas Recirculation (EGR) adalah sistem canggih yang mengatur aliran sebagian gas buang dari knalpot kembali ke intake manifold dalam mesin kendaraan. Metode EGR dibagi menjadi dua jenis, yaitu hot EGR dan cold EGR.

Pada hot EGR, gas buang dikirim kembali tanpa didinginkan, yang dapat meningkatkan suhu di intake manifold. Sementara pada cold EGR, gas buang didinginkan menggunakan heat exchanger, sehingga suhu di intake manifold turun.

Awalnya, sistem EGR sederhana, hanya terdiri dari pipa besi yang menghubungkan knalpot mobil dengan intake manifold. Namun, kekurangan dari sistem ini adalah suara mesin yang kasar dan kesulitan saat menyalakan mesin karena adanya koneksi langsung antara intake manifold dan knalpot.

Namun, seiring perkembangan teknologi, pada tahun 1973, sistem EGR mulai dikembangkan dengan penambahan vakum kontrol. Dengan adanya vakum kontrol, saluran EGR hanya terbuka pada kondisi tertentu sesuai dengan pengaturan yang telah ditentukan. Model generasi pertama dari EGR ini dapat ditemukan pada mesin Isuzu Panther.

Itu dia penjelasan mengenai Cara Kerja dan Fungsi Exhaust Recirculation. Semoga bermanfaat ya, Pa.

Baca Juga: