Kisah Orang Samaria yang Baik Hati

group-image

Halo, semua! Pastinya kamu udah gak asing lagi sama Kisah Orang Samaria yang Baik Hati kan? Cerita dan perumpaan ini sudah sering kita dengar ketika kita masih sekolah minggu waktu dahulu. Secara garis besar, kisah ini mengajarkan kita tentang mengasihi siapapun.

Supaya Mama Papa bisa memahami Kisah Orang Samaria yang Baik Hati secara lebih lengkap. Yuk, kita lihat penjelasannya di bawah ini!

Perumpaan yang terdapat dalam alkitab

Perumpaan terkait kisah tersebut tertuang dalam kitab Lukas 10:30-37 yang berisi :

"Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.  Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"  Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"

 

Pembelajaran yang bisa diambil

Pada zaman Yesus, orang Samaria dan Yahudi tidak memiliki hubungan baik. Saat ada seorang Yahudi yang terluka karena jatuh di tangan penyamun, sewajarnya seorang imam Yahudi dan seorang Lewi lah yang lebih tergerak untuk menolong. 

Meskipun begitu, imam Yahudi dan Lewi malah membiarkan orang Yahudi yang terluka itu. Pada akhirnya orang tersebut justru ditolong oleh orang Samaria, yang sesungguhnya gak memiliki kewajiban apa pun untuk menolong. 

Yesus Kristus sendiri telah memberikan teladan kepada kita, sebab Ia-lah yang digambarkan sebagai orang Samaria yang baik hati itu. Kasihilah setiap orang tanpa memandang bulu, tidak membeda-bedakan berdasarkan ras, golongan, bahkan suku bangsanya ya, Ma, Pa!

Itu dia ringkasan singkat terkait Kisah Orang Samaria yang Baik Hati yang bis akita tiru dalam kehidupan sehari-hari. Semoga menginspirasi, Ma, Pa!

 

Baca juga :