Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak misteri di dalamnya. Di setiap daerah di Indonesia pasti ada mitos yang menjadi bahan omongan dan juga dipercaya oleh warga setempat. Salah satu di antara banyak mitos di Indonesia adalah mitos tentang Telaga Sarangan. Telaga Sarangan adalah telaga yang berada di lereng Gunung Lawu. Di bawah ini sudah aku rangkum tentang Mitos Telaga Sarangan dan Asal Usulnya. Yuk, disimak!
Letak Telaga Sarangan
Telaga Sarangan terletak di lereng Gunung Lawu, Jalan Raya Telaga Sarangan, Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Telaga ini berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Suhu udara di telaga ini biasanya mencapai 15 hingga 20 derajat celcius dan sering dijadikan tempat wisata. Sebagai tempat wisata, pengunjung dapat mencoba menunggang kuda atau naik speed boat.
Mitos Telaga Sarangan dan Asal Usulnya
Mitos yang paling terkenal di tempat ini adalah pasangan tidak boleh datang ke sini atau hubungan mereka akan gagal secara tiba-tiba. Namun, tidak sedikit juga pasangan yang mengukir kenangan indah di telaga ini. Kemudian ada mitos yang menyebutkan bahwa pohon di Telaga Sarangan tidak bisa ditebang. Pohon ini bernama pohon liwung dan memiliki bentuk seperti pohon pinang dan tidak memiliki cabang. Konon katanya ada yang ingin menebang pohon ini dulu, namun seketika pohon liwung ini menghilang tanpa jejak.
Asal Usul Telaga Sarangan
Mitosnya, telaga ini terbuat pada abad ke-19 dan muncul karena lubang yang terbentuk dari siluman ular naga yang besar. Ular ini dulunya bernama Kyai Pasir dan Nyai Pasir. Mereka meminta kesehatan dan panjang umur kepada Sang Hyang Widhi. Mereka diberi petunjuk untuk memakan telur di dekat ladang. Namun, setelah memakan telur itu, muncul gatal-gatal di sekujur tubuh yang membuat mereka berubah menjadi ular. Setelah menjadi ular, mereka berguling dan membuat lubang, sehingga lubang itu terisi air dan menjadi telaga.
Nah, itu tadi kisah tentang Mitos Telaga Sarangan dan Asal Usulnya. Semoga menghibur!
Baca juga :
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak misteri di dalamnya. Di setiap daerah di Indonesia pasti ada mitos yang menjadi bahan omongan dan juga dipercaya oleh warga setempat. Salah satu di antara banyak mitos di Indonesia adalah mitos tentang Telaga Sarangan. Telaga Sarangan adalah telaga yang berada di lereng Gunung Lawu. Di bawah ini sudah aku rangkum tentang Mitos Telaga Sarangan dan Asal Usulnya. Yuk, disimak!
Letak Telaga Sarangan
Telaga Sarangan terletak di lereng Gunung Lawu, Jalan Raya Telaga Sarangan, Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Telaga ini berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Suhu udara di telaga ini biasanya mencapai 15 hingga 20 derajat celcius dan sering dijadikan tempat wisata. Sebagai tempat wisata, pengunjung dapat mencoba menunggang kuda atau naik speed boat.
Mitos Telaga Sarangan dan Asal Usulnya
Mitos yang paling terkenal di tempat ini adalah pasangan tidak boleh datang ke sini atau hubungan mereka akan gagal secara tiba-tiba. Namun, tidak sedikit juga pasangan yang mengukir kenangan indah di telaga ini. Kemudian ada mitos yang menyebutkan bahwa pohon di Telaga Sarangan tidak bisa ditebang. Pohon ini bernama pohon liwung dan memiliki bentuk seperti pohon pinang dan tidak memiliki cabang. Konon katanya ada yang ingin menebang pohon ini dulu, namun seketika pohon liwung ini menghilang tanpa jejak.
Asal Usul Telaga Sarangan
Mitosnya, telaga ini terbuat pada abad ke-19 dan muncul karena lubang yang terbentuk dari siluman ular naga yang besar. Ular ini dulunya bernama Kyai Pasir dan Nyai Pasir. Mereka meminta kesehatan dan panjang umur kepada Sang Hyang Widhi. Mereka diberi petunjuk untuk memakan telur di dekat ladang. Namun, setelah memakan telur itu, muncul gatal-gatal di sekujur tubuh yang membuat mereka berubah menjadi ular. Setelah menjadi ular, mereka berguling dan membuat lubang, sehingga lubang itu terisi air dan menjadi telaga.
Nah, itu tadi kisah tentang Mitos Telaga Sarangan dan Asal Usulnya. Semoga menghibur!
Baca juga :
Baru tau ada mitos itu Ma