Museum Nasional, Museum Arkeolog Terbesar di Asia Tenggara

Selama libur lebaran kemarin, saya menghabiskan waktu ngtrip ke museum-museum yang berada di Jakarta bersama 2 anak saya. Tujuan kali ini adalah ke Museum Nasional, karena setelah dari sini saya ingin mengajak anak-anak ke Monas. Apalagi tiketnya juga murah, hanya 5,000 per orang (dewasa) dan 3,000 per orang (anak-anak).

Katanya sih Museum Nasional ini adalah museum arkeolog pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Saya patut bangga karena hal ini.

Museum Nasional Indonesia sering disebut sebagai Museum Gajah. Kenapa sih disebut sebagai Museum Gajah? Karena ada sebuah patung gajah yang terbuat dari perunggu di taman depan museum. Patung itu merupakan hibah dari Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Thailand yang mengunjungi museum pada tahun 1871.

Museum Nasional memiliki lebih dari 140.000 koleksi terdiri dari koleksi prasejarah, koleksi arkeologi, koleksi keramik asing dan masih banyak lagi koleksi yang ada.  Sebagian besar koleksi yang dikumpulkan di era kolonial Belanda, yang diperoleh melalui militer dan ekspedisi ilmu pengetahuan, hibah dari seseorang , konsinyasi dan pembelian.

Terdapat dua ruang pameran, yaitu ruang pameran di  Gedung Gajah dan di Gedung Arca. 
Museum ini memiliki 4 lantai penuh dengan benda-benda arkeologi dan bersejarah. Koleksinya bukan kaleng-kaleng. Untuk mengeksplore keempat lantai ini ngga usah takut capek naik tangga karena udah disediakan lift dan tangga eskalator. Untuk masuk ke sini ngga boleh bawa tripod ya!

Ada satu patung yang membuat saya takjub, yaitu patung Archa Bhirawa yang sangat menjulang tinggi. Untuk jam operasionalnya sendiri ini buka setiap hari dari jam 09.00 - 15.00