Obat Praxion Apakah Aman?

Mama pernah dengar obat yang bernama praxion?

Praxion merupakan merek obat dengan kandungan paracetamol, untuk bayi dan anak-anak. Obat ini tersedia dalam bentuk suspensi, forte, dan drops.

Lantas, Obat Praxion Apakah Aman? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!

 

Obat Praxion Apakah Aman?

Karena mengandung paracetamol, Praxion dapat digunakan untuk meredakan demam dan nyeri ringan hingga sedang.

Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) menyetop sementara produksi dan distribusi obat Praxion. Sebab, diduga sebagai penyebab kasus baru gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA).

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, mengatakan gagal ginjal tersebut dialami anak usia 1 tahun. Sayangnya, anak tersebut meninggal dunia setelah mengalami gejala gagal ginjal yang serius.

Obat Praxion Sudah Aman Dikonsumsi

BPOM menguji tujuh sampel obat Praxion dari sirop obat sisa pasien hingga sirop yang beredar di pasaran. Lalu, menguji juga obat di tempat produksi dengan batch sama dan sampel sirop dengan batch yang berdekatan dengan sirop obat pasien.

Kemudian, diambil juga dari sampel bahan baku sorbitol dan dua produk sirop lain yang menggunakan bahan baku dengan nomor batch sama.

Maka dari itu, kini BPOM akan mengkaji kembali pengaktifan dan peredaran obat Praxion di masyarakat.

Praxion ini diproduksi oleh PT Pharos Indonesia. Berikut ini daftar ketiga obat tersebut:

  • Praxion dengan kandungan paracetamol 100 mg/ml, bentuk sediaan drops, kemasan dus botol plastik @15 ml dengan nomor izin edar DBL0521631536A1.
  • Praxion dengan kandungan paracetamol 120 mg/5 ml, bentuk sediaan suspensi, kemasan dus botol plastik @60 ml dengan nomor izin edar DBL0521631433A1.
  • Praxion Forte dengan kandungan paracetamol 250 mg/5 ml, bentuk sediaan suspensi, kemasan dus botol plastik @60 ml dengan nomor izin edar DBL0521631433B1.

Dosis dan Aturan Pakai Praxion

Praxion memiliki 3 bentuk sediaan, yaitu suspensi, forte, dan drops. Ketiganya sama-sama berbentuk cairan, tetapi memiliki kadar paracetamol yang berbeda. Dosis Praxion yang tepat bisa dikonsultasikan pada dokter atau apoteker yang melayani.

Namun, secara umum, berikut ini dosis Praxion berdasarkan bentuk sediaannya:

1. Praxion Suspensi

  • Anak usia 0-1 tahun: 0.5 sendok takar (2.5 ml), diminum 3-4 kali sehari.
  • Anak usia 1-2 tahun: 1 sendok takar (5 ml), diminum 3-4 kali sehari.
  • Anak usia 2-6 tahun: 1-2 sendok takar (5-10 ml), diminum 3-4 kali sehari.
  • Anak usia 6-9 tahun: 2-3 sendok takar (10-15 ml), diminum 3-4 kali sehari.
  • Anak usia 9-12 tahun: 3-4 sendok takar (15- 20 ml), diminum 3-4 kali sehari.

2. Praxion Forte

  • Anak usia 6-12 tahun: 1-2 sendok takar (5-10 ml), diminum 3-4 kali sehari.
  • Anak usia 12 tahun ke atas: 2 sendok takar (10 ml), diminum 3-4 kali sehari, atau sesuai petunjuk dokter.

3. Praxion Drops

  • Bayi di bawah usia 1 tahun: 0.6 ml, diminum 3-4 kali sehari.
  • Bayi usia 1-2 tahun: 0.6-1.2 ml, diminum 3-4 kali sehari.
  • Pastikan untuk menggunakan Praxion sesuai dengan dosis atau takaran yang tertera pada label kemasan obat.

Agar takarannya sesuai, hanya gunakan sendok takar atau alat tetes yang disediakan dalam kemasan obat. Jangan gunakan sendok makan biasa. Meski Praxion adalah obat bebas, demam yang terjadi pada bayi (terutama di bawah usia 12 minggu) sebaiknya dikonsultasikan pada dokter. Penyebab rasa sakit atau demam pada bayi usia ini harus ditemukan dengan cepat.

Efek Samping Praxion

Seperti kebanyakan obat, Praxion juga memiliki potensi efek samping. Mulai dari yang relatif ringan, hingga serius dan bahkan mengancam jiwa. Beberapa efek samping umum dari Praxion yang biasanya tidak memerlukan perhatian medis adalah:

  • Sakit kepala
  • Mual
  • Berat

Selain itu, ada juga risiko efek samping yang lebih serius, meliputi:

  • Reaksi alergi, seperti ruam, gatal, gatal-gatal, dan wajah, bibir, atau lidah bengkak
  • Sakit tenggorokan disertai demam, sakit kepala, mual, ruam, atau muntah
  • Pembengkakan
  • Suara serak
  • Sulit bernapas
  • Kesulitan menelan
  • Sindrom Stevens-Johnson dan nekrolisis epidermal toksik
  • Penggunaan jangka lama dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati
  • Reaksi Hipersensitifitas

Selain itu, menurut studi pada 2014 di American Journal of Therapeutics, pemberian dosis paracetamol berulang bisa memicu cedera hati. Jadi, jangan berikan anak dosis obat ini lebih sering dari 4-6 jam sekali, dan jangan berikan lebih dari lima dosis sehari.

Segera hubungi dokter atau cari bantuan medis terdekat jika mengalami efek samping serius. Termasuk efek samping umum yang tak kunjung mereda atau semakin memburuk.

Nah, itu dia jawaban atas Obat Praxion Apakah Aman? Semoga bermanfaat!

group-image
Mama pernah dengar obat yang bernama praxion? Praxion merupakan merek obat dengan kandungan paracetamol, untuk bayi dan anak-anak. Obat ini....

Mama pernah dengar obat yang bernama praxion?

Praxion merupakan merek obat dengan kandungan paracetamol, untuk bayi dan anak-anak. Obat ini tersedia dalam bentuk suspensi, forte, dan drops.

Lantas, Obat Praxion Apakah Aman? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!

 

Obat Praxion Apakah Aman?

Karena mengandung paracetamol, Praxion dapat digunakan untuk meredakan demam dan nyeri ringan hingga sedang.

Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) menyetop sementara produksi dan distribusi obat Praxion. Sebab, diduga sebagai penyebab kasus baru gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA).

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, mengatakan gagal ginjal tersebut dialami anak usia 1 tahun. Sayangnya, anak tersebut meninggal dunia setelah mengalami gejala gagal ginjal yang serius.

Obat Praxion Sudah Aman Dikonsumsi

BPOM menguji tujuh sampel obat Praxion dari sirop obat sisa pasien hingga sirop yang beredar di pasaran. Lalu, menguji juga obat di tempat produksi dengan batch sama dan sampel sirop dengan batch yang berdekatan dengan sirop obat pasien.

Kemudian, diambil juga dari sampel bahan baku sorbitol dan dua produk sirop lain yang menggunakan bahan baku dengan nomor batch sama.

Maka dari itu, kini BPOM akan mengkaji kembali pengaktifan dan peredaran obat Praxion di masyarakat.

Praxion ini diproduksi oleh PT Pharos Indonesia. Berikut ini daftar ketiga obat tersebut:

  • Praxion dengan kandungan paracetamol 100 mg/ml, bentuk sediaan drops, kemasan dus botol plastik @15 ml dengan nomor izin edar DBL0521631536A1.
  • Praxion dengan kandungan paracetamol 120 mg/5 ml, bentuk sediaan suspensi, kemasan dus botol plastik @60 ml dengan nomor izin edar DBL0521631433A1.
  • Praxion Forte dengan kandungan paracetamol 250 mg/5 ml, bentuk sediaan suspensi, kemasan dus botol plastik @60 ml dengan nomor izin edar DBL0521631433B1.

Dosis dan Aturan Pakai Praxion

Praxion memiliki 3 bentuk sediaan, yaitu suspensi, forte, dan drops. Ketiganya sama-sama berbentuk cairan, tetapi memiliki kadar paracetamol yang berbeda. Dosis Praxion yang tepat bisa dikonsultasikan pada dokter atau apoteker yang melayani.

Namun, secara umum, berikut ini dosis Praxion berdasarkan bentuk sediaannya:

1. Praxion Suspensi

  • Anak usia 0-1 tahun: 0.5 sendok takar (2.5 ml), diminum 3-4 kali sehari.
  • Anak usia 1-2 tahun: 1 sendok takar (5 ml), diminum 3-4 kali sehari.
  • Anak usia 2-6 tahun: 1-2 sendok takar (5-10 ml), diminum 3-4 kali sehari.
  • Anak usia 6-9 tahun: 2-3 sendok takar (10-15 ml), diminum 3-4 kali sehari.
  • Anak usia 9-12 tahun: 3-4 sendok takar (15- 20 ml), diminum 3-4 kali sehari.

2. Praxion Forte

  • Anak usia 6-12 tahun: 1-2 sendok takar (5-10 ml), diminum 3-4 kali sehari.
  • Anak usia 12 tahun ke atas: 2 sendok takar (10 ml), diminum 3-4 kali sehari, atau sesuai petunjuk dokter.

3. Praxion Drops

  • Bayi di bawah usia 1 tahun: 0.6 ml, diminum 3-4 kali sehari.
  • Bayi usia 1-2 tahun: 0.6-1.2 ml, diminum 3-4 kali sehari.
  • Pastikan untuk menggunakan Praxion sesuai dengan dosis atau takaran yang tertera pada label kemasan obat.

Agar takarannya sesuai, hanya gunakan sendok takar atau alat tetes yang disediakan dalam kemasan obat. Jangan gunakan sendok makan biasa. Meski Praxion adalah obat bebas, demam yang terjadi pada bayi (terutama di bawah usia 12 minggu) sebaiknya dikonsultasikan pada dokter. Penyebab rasa sakit atau demam pada bayi usia ini harus ditemukan dengan cepat.

Efek Samping Praxion

Seperti kebanyakan obat, Praxion juga memiliki potensi efek samping. Mulai dari yang relatif ringan, hingga serius dan bahkan mengancam jiwa. Beberapa efek samping umum dari Praxion yang biasanya tidak memerlukan perhatian medis adalah:

  • Sakit kepala
  • Mual
  • Berat

Selain itu, ada juga risiko efek samping yang lebih serius, meliputi:

  • Reaksi alergi, seperti ruam, gatal, gatal-gatal, dan wajah, bibir, atau lidah bengkak
  • Sakit tenggorokan disertai demam, sakit kepala, mual, ruam, atau muntah
  • Pembengkakan
  • Suara serak
  • Sulit bernapas
  • Kesulitan menelan
  • Sindrom Stevens-Johnson dan nekrolisis epidermal toksik
  • Penggunaan jangka lama dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati
  • Reaksi Hipersensitifitas

Selain itu, menurut studi pada 2014 di American Journal of Therapeutics, pemberian dosis paracetamol berulang bisa memicu cedera hati. Jadi, jangan berikan anak dosis obat ini lebih sering dari 4-6 jam sekali, dan jangan berikan lebih dari lima dosis sehari.

Segera hubungi dokter atau cari bantuan medis terdekat jika mengalami efek samping serius. Termasuk efek samping umum yang tak kunjung mereda atau semakin memburuk.

Nah, itu dia jawaban atas Obat Praxion Apakah Aman? Semoga bermanfaat!

Wahhh makasih ma informasinya, jadi mau stok dirumah