Hallo Mama Papa, Profil dan Biodata Radja Nainggolan, Punya Darah Indonesia mendapat perhatian khusus beberapa waktu yang lalu ketika Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengunggah postingan di akun Instagramnya yang mengungkapkan bahwa mantan pemain Inter Milan, Radja Nainggolan, akan turut meramaikan Piala Dunia U-17 2023.
Nainggolan merespons postingan tersebut dengan memberikan dukungan kepada Timnas Indonesia U-17 yang akan berpartisipasi dalam ajang sepak bola kelompok umur tersebut. Erick Thohir juga mengungkapkan bahwa Nainggolan akan hadir dalam Piala Dunia U-17 2023, meskipun peran spesifik mantan pemain AS Roma itu dalam acara tersebut belum diungkapkan. Piala Dunia U-17 2023 dijadwalkan akan berlangsung di Indonesia mulai dari tanggal 10 November hingga 2 Desember 2023.
Profil dan Biodata Radja Nainggolan
Radja Nainggolan lahir di Kota Antwerpen, Belgia, pada tanggal 4 Mei 1988. Pemain berusia 35 tahun ini adalah anak dari Marius Nainggolan dan Lizi Bogaerts. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Marius Nainggolan adalah seorang warga negara Indonesia dengan keturunan suku Batak, sementara ibunya, Lizi, adalah warga negara Belgia dengan latar belakang etnis Flandria.
Radja Nainggolan memiliki seorang saudara kembar bernama Riana Nainggolan. Keduanya dibesarkan oleh ibu mereka bersama dengan tiga saudara tiri lainnya. Namun, mereka sudah kehilangan sosok ayah sejak masa kecil, karena sang ayah memutuskan untuk meninggalkan keluarganya dan kembali ke Indonesia. Ini disebabkan oleh kondisi ekonomi yang sulit di keluarganya, yang pada akhirnya memengaruhi hubungan di antara kedua orang tuanya.
Meskipun memiliki darah Indonesia dalam dirinya, Radja Nainggolan memutuskan untuk mendapatkan kewarganegaraan Belgia, sama seperti ibunya.
Perjalanan Karier Radja Nainggolan di Level Klub
Radja Nainggolan menjalani perjalanan panjang dalam karier sepak bola yang dimulainya sejak usia lima tahun. Ia memulai karier sepak bola junior bersama klub lokalnya, Tubantia Borgerhout. Pada usia sepuluh tahun, ia pindah ke klub Germinal Beerschot.
Pada tahun 2004, Nainggolan pindah ke Italia dan bergabung dengan klub Piacenza, di mana ia bermain untuk tim U-19. Meskipun masih berusia 19 tahun, ia diberi kesempatan bermain di tim senior Piacenza selama musim 2007-2008. Selama tiga musim bermain di Piacenza, Nainggolan tampil dalam 74 pertandingan, mencetak 4 gol, dan memberikan 5 assist, meskipun ia juga mengumpulkan 13 kartu kuning selama periode tersebut.
Performa apiknya di Piacenza menarik perhatian Cagliari, yang membelinya dengan biaya sekitar 1,30 juta euro pada pertengahan musim 2009-2010. Di Cagliari, Nainggolan menjadi pemain kunci dan tampil impresif, termasuk di Serie A Italia.
Empat tahun kemudian, AS Roma meminjam Nainggolan pada musim 2013/2014 sebelum membelinya secara permanen dengan biaya 15 juta euro pada musim berikutnya. Di AS Roma, ia mencapai prestasi tertinggi dengan membantu tim mencapai babak semifinal Liga Champions pada musim 2017/2018.
Namun, setelah itu, Nainggolan pindah ke Inter Milan pada musim 2018/2019 dengan biaya 38 juta euro. Meskipun tidak mencatatkan pencapaian istimewa selama dua musim bermain di Inter Milan, ia akhirnya dipinjamkan ke mantan klubnya, Cagliari, selama dua musim.
Pada musim 2021/2022, Inter Milan melepas Nainggolan ke klub Belgia, Royal Antwerp, dengan status bebas transfer. Di Royal Antwerp, ia mencapai prestasi terbaik dengan membantu klub meraih gelar Liga Belgia pada musim 2022/2023.
Namun, Nainggolan kemudian pindah ke SPAL pada bursa transfer musim dingin dengan status bebas transfer. Pada akhir musim, klub tersebut memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya, dan ia berstatus bebas transfer lagi.
Perjalanan Karier Radja Nainggolan di Level Timnas
Radja Nainggolan mengawali karier internasionalnya dengan bermain di berbagai kelompok umur Timnas Belgia, seperti U-16, U-19, U-20, dan U-21. Debutnya dalam tim nasional senior Belgia terjadi pada 29 Mei 2009, ketika ia tampil dalam pertandingan persahabatan melawan Chile yang berakhir dengan skor imbang 1-1.
Namun, meskipun memiliki pengalaman internasional, Nainggolan tidak menjadi pemain inti dalam skuad Timnas Belgia. Ia hanya bermain dalam satu turnamen besar, yakni EURO 2016. Timnas Belgia mencapai perempat final dalam turnamen tersebut, namun mereka kalah dari Wales dengan skor 3-1.
Selama karier internasionalnya, Nainggolan hanya mengumpulkan 30 caps dan mencetak 6 gol. Ia bermain di bawah beberapa pelatih, termasuk Dick Advocaat, Georges Leekens, Marc Wilmots, Roberto Martinez, dan Domenico Tedesco. Meskipun memiliki talenta dan kemampuan bermain yang mengesankan, ia tidak selalu menjadi pilihan utama dalam skuad Timnas Belgia.
Nah, itu adalh rangkuman dari Profil dan Biodata Radja Nainggolan, Punya Darah Indonesia. Semoga bermnafaat!
Baca Juga :
Hallo Mama Papa, Profil dan Biodata Radja Nainggolan, Punya Darah Indonesia mendapat perhatian khusus beberapa waktu yang lalu ketika Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengunggah postingan di akun Instagramnya yang mengungkapkan bahwa mantan pemain Inter Milan, Radja Nainggolan, akan turut meramaikan Piala Dunia U-17 2023.
Nainggolan merespons postingan tersebut dengan memberikan dukungan kepada Timnas Indonesia U-17 yang akan berpartisipasi dalam ajang sepak bola kelompok umur tersebut. Erick Thohir juga mengungkapkan bahwa Nainggolan akan hadir dalam Piala Dunia U-17 2023, meskipun peran spesifik mantan pemain AS Roma itu dalam acara tersebut belum diungkapkan. Piala Dunia U-17 2023 dijadwalkan akan berlangsung di Indonesia mulai dari tanggal 10 November hingga 2 Desember 2023.
Profil dan Biodata Radja Nainggolan
Radja Nainggolan lahir di Kota Antwerpen, Belgia, pada tanggal 4 Mei 1988. Pemain berusia 35 tahun ini adalah anak dari Marius Nainggolan dan Lizi Bogaerts. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Marius Nainggolan adalah seorang warga negara Indonesia dengan keturunan suku Batak, sementara ibunya, Lizi, adalah warga negara Belgia dengan latar belakang etnis Flandria.
Radja Nainggolan memiliki seorang saudara kembar bernama Riana Nainggolan. Keduanya dibesarkan oleh ibu mereka bersama dengan tiga saudara tiri lainnya. Namun, mereka sudah kehilangan sosok ayah sejak masa kecil, karena sang ayah memutuskan untuk meninggalkan keluarganya dan kembali ke Indonesia. Ini disebabkan oleh kondisi ekonomi yang sulit di keluarganya, yang pada akhirnya memengaruhi hubungan di antara kedua orang tuanya.
Meskipun memiliki darah Indonesia dalam dirinya, Radja Nainggolan memutuskan untuk mendapatkan kewarganegaraan Belgia, sama seperti ibunya.
Perjalanan Karier Radja Nainggolan di Level Klub
Radja Nainggolan menjalani perjalanan panjang dalam karier sepak bola yang dimulainya sejak usia lima tahun. Ia memulai karier sepak bola junior bersama klub lokalnya, Tubantia Borgerhout. Pada usia sepuluh tahun, ia pindah ke klub Germinal Beerschot.
Pada tahun 2004, Nainggolan pindah ke Italia dan bergabung dengan klub Piacenza, di mana ia bermain untuk tim U-19. Meskipun masih berusia 19 tahun, ia diberi kesempatan bermain di tim senior Piacenza selama musim 2007-2008. Selama tiga musim bermain di Piacenza, Nainggolan tampil dalam 74 pertandingan, mencetak 4 gol, dan memberikan 5 assist, meskipun ia juga mengumpulkan 13 kartu kuning selama periode tersebut.
Performa apiknya di Piacenza menarik perhatian Cagliari, yang membelinya dengan biaya sekitar 1,30 juta euro pada pertengahan musim 2009-2010. Di Cagliari, Nainggolan menjadi pemain kunci dan tampil impresif, termasuk di Serie A Italia.
Empat tahun kemudian, AS Roma meminjam Nainggolan pada musim 2013/2014 sebelum membelinya secara permanen dengan biaya 15 juta euro pada musim berikutnya. Di AS Roma, ia mencapai prestasi tertinggi dengan membantu tim mencapai babak semifinal Liga Champions pada musim 2017/2018.
Namun, setelah itu, Nainggolan pindah ke Inter Milan pada musim 2018/2019 dengan biaya 38 juta euro. Meskipun tidak mencatatkan pencapaian istimewa selama dua musim bermain di Inter Milan, ia akhirnya dipinjamkan ke mantan klubnya, Cagliari, selama dua musim.
Pada musim 2021/2022, Inter Milan melepas Nainggolan ke klub Belgia, Royal Antwerp, dengan status bebas transfer. Di Royal Antwerp, ia mencapai prestasi terbaik dengan membantu klub meraih gelar Liga Belgia pada musim 2022/2023.
Namun, Nainggolan kemudian pindah ke SPAL pada bursa transfer musim dingin dengan status bebas transfer. Pada akhir musim, klub tersebut memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya, dan ia berstatus bebas transfer lagi.
Perjalanan Karier Radja Nainggolan di Level Timnas
Radja Nainggolan mengawali karier internasionalnya dengan bermain di berbagai kelompok umur Timnas Belgia, seperti U-16, U-19, U-20, dan U-21. Debutnya dalam tim nasional senior Belgia terjadi pada 29 Mei 2009, ketika ia tampil dalam pertandingan persahabatan melawan Chile yang berakhir dengan skor imbang 1-1.
Namun, meskipun memiliki pengalaman internasional, Nainggolan tidak menjadi pemain inti dalam skuad Timnas Belgia. Ia hanya bermain dalam satu turnamen besar, yakni EURO 2016. Timnas Belgia mencapai perempat final dalam turnamen tersebut, namun mereka kalah dari Wales dengan skor 3-1.
Selama karier internasionalnya, Nainggolan hanya mengumpulkan 30 caps dan mencetak 6 gol. Ia bermain di bawah beberapa pelatih, termasuk Dick Advocaat, Georges Leekens, Marc Wilmots, Roberto Martinez, dan Domenico Tedesco. Meskipun memiliki talenta dan kemampuan bermain yang mengesankan, ia tidak selalu menjadi pilihan utama dalam skuad Timnas Belgia.
Nah, itu adalh rangkuman dari Profil dan Biodata Radja Nainggolan, Punya Darah Indonesia. Semoga bermnafaat!
Baca Juga :
makasih ma udah share