Mama dan Papa, ada yang ngikutin berita terbaru mengenai kabar tawuran yang melibatkan Brajamusti dan PSHT?
Pada Minggu, 4 Juni 2023 malam telah terjadi tawuran di Jalan Tamansiswa (Tamsis) Jogjakarta. Akibat tawuran ini pemimpin supporter klub sepak bola PSIM Jogja yakni Brajamusti, beserta salah satu perguruan bela diri PSHT bertemu di Polda DIY.
Penasaran mengenai Brajamusti? Berikut aku berikan informasi terkait Profil Brajamusti Jogja, Suporter Perserikatan Sepakbola Indonesia Mataram (PSIM).
Profil Brajamusti Jogja, Suporter Perserikatan Sepakbola Indonesia Mataram (PSIM)
Sebelumnya PSIM disebut sebagai Paguyubuan Tresno Laskar Mataram atau yang disingkat dengan PLTM. Kemudian pada 15 Februari 2003, Brajamusti didirikan di Jogjakarta, tepatnya di Balai RK Mangkukusuman.
Menurut informasi yang aku dapat dari berbagai sumber, Brajamusti awalnya merupakan gabungan dari beberapa laskar. Beberapa diantaranya yaitu Hooligans, Mgr, Cobra Mataram, Dahkota, Baju Barat, Pathuk squad, dan Cidelaras.
Sementara nama Brajamusti sendiri ditentukan oleh sebuah sayembara yanng dilakukan salah satu surat kabar harian di Jogjakarta. Nah yang unik adalah, nama Brajamusti merupakan ajian sakti dari tokoh pewayangan. Hal ini dipilih, agar PSIM bisa tampil dengan baik di setiap pertandingan.
Brajamusti terlibat tawuran dengan PSHT
Pada Minggu malam tepatnya 4 Juni 2023, Brajamusti terlibat tawuran dengan PSHT, salah satu perguruan pecak silat. Hal ini yang kemudian membuat nama Brajamusti viral di berbagai pemberitaan dan sosial media.
Setelah kejadian tersebut, Pimpinan Brajamusti dan PSHT diundang Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan. Di hadapan Suwondo, kedua pihak menyatakan menyesalkan peristiwa tawuran yang terjadi di Tamsis.
Hingga akhirnya, Kedua belah pihak pun membuat komitmen bersama untuk menjaga Kota Jogja.
Itu tadi, Profil Brajamusti Jogja, Suporter Perserikatan Sepakbola Indonesia Mataram (PSIM). Mama dan Papa, ada yang ngikutin kasusnya juga kah?
Baca juga: