Profil dan Biodata Arif Budi Cahyanto, Penerima Dana Suap Proyek Basarnas

Ma, pada kesempatan ini aku mau kasih tahu Profil dan Biodata Arif Budi Cahyanto, Penerima Dana Suap Proyek Basarnas. Nah, masih berhubungan dengan kasus korupsi Henri Alfiandi, Kepala Basarnas. Arif Budi Cahyanto ini adalah salah satu tersangka dalam kasus korupsi tersebut yang diduga sebagai penerima dana suap proyek Basarnas. 

Walaupun tidak banyak, berikut adalah Profil dan Biodata Arif Budi Cahyanto, Penerima Dana Suap Proyek Basarnas yang sudah aku temukan.  

Arif adalah seorang Perwira Menengah (Pamen) dalam lingkungan TNI Angkatan Udara (AU). Untuk tempat tanggal lahirnya masih belum dapat dipastikan, namun beliau memulai karier militer melalui jalur perwira karier TNI AU pada tahun 2002 – 2003. 

Beliau menunjukkan prestasi yang gemilang dalam pendidikan militer dan akhirnya berhasil menyandang gelar Sarjana Ekonomi. Selama kariernya di TNI AU, Arif pernah menjabat sebagai Kepala Pemegang Kas (Kapekas) di Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin di Pekanbaru, Riau, pada tahun 2016 dengan pangkat mayor. 

Kemudian, pada tahun 2021, beliau menjabat sebagai Kasibukku Koops III, posisi penting di suatu pangkalan Angkatan Udara.

Kasus Korupsi Arif Budi Cahyanto

Letkol Adm Arif Budi Cahyanto yang sedang berdinas di luar institusi TNI, yaitu di Basarnas ditangkap oleh KPK terkait kasus korupsi. Penetapan status tersangka oleh KPK terhadap Arif Budi Cahyanto dan Marsdya TNI Henri Alfiandi (Kabasarnas) awalnya mendapat kritik dari Puspom TNI. 

Puspom TNI berpendapat bahwa KPK tidak berhak menetapkan status tersangka bagi anggota aktif TNI. Namun, setelah akhirnya dilakukan penyelidikan lanjutan dan mendapatkan keterangan dari saksi, Puspom TNI juga menetapkan status tersangka bagi keduanya dan mengangkat kasus ini ke tahap penyidikan.

Nah, itulah Profil dan Biodata Arif Budi Cahyanto, Penerima Dana Suap Proyek Basarnas. Semoga informasinya cukup membantu ya, Ma~

Baca juga : 

Komentar
Ma, pada kesempatan ini aku mau kasih tahu Profil dan Biodata Arif Budi Cahyanto, Penerima Dana Suap Proyek Basarnas. Nah, masih berhubungan....

Ma, pada kesempatan ini aku mau kasih tahu Profil dan Biodata Arif Budi Cahyanto, Penerima Dana Suap Proyek Basarnas. Nah, masih berhubungan dengan kasus korupsi Henri Alfiandi, Kepala Basarnas. Arif Budi Cahyanto ini adalah salah satu tersangka dalam kasus korupsi tersebut yang diduga sebagai penerima dana suap proyek Basarnas. 

Walaupun tidak banyak, berikut adalah Profil dan Biodata Arif Budi Cahyanto, Penerima Dana Suap Proyek Basarnas yang sudah aku temukan.  

Arif adalah seorang Perwira Menengah (Pamen) dalam lingkungan TNI Angkatan Udara (AU). Untuk tempat tanggal lahirnya masih belum dapat dipastikan, namun beliau memulai karier militer melalui jalur perwira karier TNI AU pada tahun 2002 – 2003. 

Beliau menunjukkan prestasi yang gemilang dalam pendidikan militer dan akhirnya berhasil menyandang gelar Sarjana Ekonomi. Selama kariernya di TNI AU, Arif pernah menjabat sebagai Kepala Pemegang Kas (Kapekas) di Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin di Pekanbaru, Riau, pada tahun 2016 dengan pangkat mayor. 

Kemudian, pada tahun 2021, beliau menjabat sebagai Kasibukku Koops III, posisi penting di suatu pangkalan Angkatan Udara.

Kasus Korupsi Arif Budi Cahyanto

Letkol Adm Arif Budi Cahyanto yang sedang berdinas di luar institusi TNI, yaitu di Basarnas ditangkap oleh KPK terkait kasus korupsi. Penetapan status tersangka oleh KPK terhadap Arif Budi Cahyanto dan Marsdya TNI Henri Alfiandi (Kabasarnas) awalnya mendapat kritik dari Puspom TNI. 

Puspom TNI berpendapat bahwa KPK tidak berhak menetapkan status tersangka bagi anggota aktif TNI. Namun, setelah akhirnya dilakukan penyelidikan lanjutan dan mendapatkan keterangan dari saksi, Puspom TNI juga menetapkan status tersangka bagi keduanya dan mengangkat kasus ini ke tahap penyidikan.

Nah, itulah Profil dan Biodata Arif Budi Cahyanto, Penerima Dana Suap Proyek Basarnas. Semoga informasinya cukup membantu ya, Ma~

Baca juga : 

astaga padahal udah sukses, tapi masih aja korupsi