Belakangan ini lagi ramai diperbincangkan mengenai sosok Benny Wenda. Ia merupakan pemimpin Papua Medeka atau lebih tepatnya sebagai Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat.
Sosoknya kembali jadi perhatian setelah hadir dan menjadi pembicara dalam KTT Melanesia Spearhead Group (MG) pada Rabu 23 Agustus 2023 lalu.
Penasaran mengenai sosoknya? Yuk simak Profil dan Biodata Benny Wenda, Pelobi Internasional untuk Kemerdekaan Papua Barat.
Profil dan Biodata Benny Wenda, Pelobi Internasional untuk Kemerdekaan Papua Barat
Benny Wenda adalah pria kelahiran Lembah Baliem, Papua Barat, di tahun 1970. Ia dikenal tumbuh dan besar di lingkungan desa Lembah Baliem, yang kebanyakan warganya bercocok tanam. Karena sering tinggal di alam pegunungan, saat kecil hampir setiap harinya ia membantu sang Ibu untuk mengurus kebun.
Benny Wenda sempat mendapat perlakuan rasis dari rekannya
Namun, di masa remaja ia mengaku memiliki pengalaman tak menyenangkan. Di mana ia mendapat perlakukan kejam dari militer. Hal ini yang kemudian membuat rasa cintanya kepada NKRI mulai terusik. Selain itu, ia juga pernah mendapat perlakuan rasis dari rekannya saat duduk di bangku SMA. Hal ini lantara ia merupakan orang Papua asli, sementara rekannya adalah anak transmigran dari Jawa dan Sulawesi. Benny mengaku pernah diludahi oleh teman sebangkunya, karena memiliki kulit hitam.
Peristiwa inilah yang kemudian mendorong semangatnya untuk mengambil peran dalam kepemimpinan di Papua.
Benny Wenda sempat ditahan dan diadili
Sosok Benny Wenda sempat ditahan dan diadili. Ini karena saat pemerintahan Soeharto tumbang, ia didaulat menjadi Sekretaris Jenderal Dewan Musyawarah Masyarakat Koteka (Demmak). Ia pun mulai banyak terlibat dalam dialog bersama pemerintah pusat dan Presidium Dewan Papua (PDP). Seperti kita ketahui bersama PDP ini memiliki tuntutan kemerdekaan Papua dari Indonesia.
Karena alasan inilah Benny ditangkap dan ditahan polisi pada 6 Juni 2002. Ia ditangkap karena diduga terlibat dalam penyerangan Markas Polsek Abepura pada 7 Desember 2000. Di mana peristiwa ini tuh sempat memakan korban jiwa, diantaranya rakyat sipil dan polisi.
Ia juga sempat menjalani beberapa kali persidangan dan dikawal ketat oleh kepolisian. Pengawalan ketat dilakukan lantaran Benny sempat berhasil kabur dari tahanan dengan menjebol lubang ventilasi, tepatnya pada 27 Oktober 2002.
Setelah berhasil kabur, ia pun membawa istri dan anaknya mengasingkan diri ke Oxford Inggris, serta memilih tinggal di sana sampai saat ini. Sebenarnya pemerintah Indonesia sempat melayangkan red notice untuknya di tahun 2011, namun surat itu dianulir karena pertimbangan politis.
Hingga saat ini, Benny Wenda terus memperjuangkan niatnya untuk membawa Papua Barat ke jalan kemerdekaan. Ia melobi banyak forum internasional untuk mendapat dukungan. Bahkan sebagai seroang separatis ia mendapat penghargaan Oxford Freedom of The City Award dari Dewan kota Oxford pada Juli 2019.
Jadi demikian tadi informasi mengenai Profil dan Biodata Benny Wenda, Pelobi Internasional untuk Kemerdekaan Papua Barat. Mama dan Papa, ada yang tahu mengenai sosoknya?
Baca juga: