Profil dan Biodata Firli Bahuri, Ketua KPK Terpilih

group-image

Kasus korupsi di Indonesia memang marak dan menjadi topik yang kontroversial ya, Ma. Maka dari itu untuk menangani dampak buruk dari kejahatan tersebut, pemerintah Indonesia membuat lembaga bernama KPK. 

Perlu Mama ketahui bahwa yang sedang memegang alih kendali pada KPK periode 2019-2023 adalah Firli Bahuri. Penasaran siapa orangnya? atau jenjang karirnya? Yuk, simak Profil dan Biodata Firli Bahuri, Ketua KPK Terpilih selengkapnya pada ulasan berikut ini! 

1. Profil dan Biodata Firli Bahuri, Ketua KPK Terpilih

  • Nama lengkap: Firli Bahuri 
  • Tempat dan tanggal lahir: Sumatera Selatan, 8 November 1963
  • Pendidikan: Akademi Kepolisian (Akpol) 1990
  • Agama: Islam 

2. Jenjang Karir Firli Bahuri 

Sebelum menjabat sebagai ketua KPK periode 2019-2023, Firli Bahuri mengawali karirnya menjadi Kapolres Persiapan Lampung Timur pada tahun 2001. Setelah itu ia juga menjabat sebagai Wakapolres Lampung Tengah. Awal jenjang karir Firli Bahuri memang cukup bersinar. 

Selanjutnya Firli Bahuri juga pernah menjabat sebagai Kasat III/Umum Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada tahun 2005 dan dilanjut menjadi Kapolres Kebumen pada tahun 2006. Tidak hanya sampai disitu saja, Firli juga pernah menjadi Kapolres Brebes pada tahun 2007. Dua tahun berlalu tepatnya 2009, Firli menduduki jabatan barunya sebagai Wakapolres Metro Jakarta Pusat. 

Dilanjut menjadi Asisten Sespri Presiden pada 2010, Ditreskrimsus Polda Jateng pada 2011, Ajudan Wapres RI Boediono pada 2012, Wakapolda Banten pada 2014, Karodalops Sops Polri dan Wakapolda Jateng pada 2016, Kapolda NTB pada 2017, Deputi Penindakan KPK pada 2018, dan Kapolda Sumatera Selatan pada 2019. 

3. Rekam jejak Firli Bahuri 

Jabatan karir yang tiada habisnya itu tidak menutup kemungkinan bahwa Firli Bahuri memiliki rekam jejak terkait laporan keuangan dan juga kode etik. Salah satu kasus Firli yang dianggap melanggar kode etik ini adalah pertemuannya dengan M Zainul Majdi atau yang biasa disapa dengan Tuan Guru Banjang (TGP). 

TGP yang menjabat sebagai Gubernur Nusa Tenggara Barat saat itu sedang diperiksa oleh KPK terkait dugaan korupsi saham PT Newmont yang melibatkan pemerintah provinsi NTB. Seharusnya secara kode etik, Firli tidak bisa bertemu dengan TGP. Firli mengaku bertemu dengan TGP dalam acara hari lahir ke-84 GP Ansor. Keduanya tampak akrab dan terlibat dalam perbincangan. 

Firli Bahuri yang saat itu menjabat sebagai Deputi Penindakan di KPK pun melakukan klarifikasi. Ia mengaku bahwa memang dirinya bertemu dengan TGP tapi pertemuan tersebut bukanlah pertemuan yang direncanakan.

Firli juga menjelaskan tentang pasal 36 UU KPK yang menjelaskan tentang menjalin hubungan dengan seseorang, tersangka atau pihak lain yang memiliki perkara di KPK. Sedangkan saat itu ia menjelaskan bahwa TGP belum ditetapkan menjadi tersangka. 

Nah, itu dia Profil dan Biodata Firli Bahuri, Ketua KPK Terpilih yang mungkin belum Mama ketahui. Semoga informasi kali ini bermanfaat ya! 

Baca juga:

Kasus korupsi di Indonesia memang marak dan menjadi topik yang kontroversial ya, Ma. Maka dari itu untuk menangani dampak buruk....

Kasus korupsi di Indonesia memang marak dan menjadi topik yang kontroversial ya, Ma. Maka dari itu untuk menangani dampak buruk dari kejahatan tersebut, pemerintah Indonesia membuat lembaga bernama KPK. 

Perlu Mama ketahui bahwa yang sedang memegang alih kendali pada KPK periode 2019-2023 adalah Firli Bahuri. Penasaran siapa orangnya? atau jenjang karirnya? Yuk, simak Profil dan Biodata Firli Bahuri, Ketua KPK Terpilih selengkapnya pada ulasan berikut ini! 

1. Profil dan Biodata Firli Bahuri, Ketua KPK Terpilih

  • Nama lengkap: Firli Bahuri 
  • Tempat dan tanggal lahir: Sumatera Selatan, 8 November 1963
  • Pendidikan: Akademi Kepolisian (Akpol) 1990
  • Agama: Islam 

2. Jenjang Karir Firli Bahuri 

Sebelum menjabat sebagai ketua KPK periode 2019-2023, Firli Bahuri mengawali karirnya menjadi Kapolres Persiapan Lampung Timur pada tahun 2001. Setelah itu ia juga menjabat sebagai Wakapolres Lampung Tengah. Awal jenjang karir Firli Bahuri memang cukup bersinar. 

Selanjutnya Firli Bahuri juga pernah menjabat sebagai Kasat III/Umum Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada tahun 2005 dan dilanjut menjadi Kapolres Kebumen pada tahun 2006. Tidak hanya sampai disitu saja, Firli juga pernah menjadi Kapolres Brebes pada tahun 2007. Dua tahun berlalu tepatnya 2009, Firli menduduki jabatan barunya sebagai Wakapolres Metro Jakarta Pusat. 

Dilanjut menjadi Asisten Sespri Presiden pada 2010, Ditreskrimsus Polda Jateng pada 2011, Ajudan Wapres RI Boediono pada 2012, Wakapolda Banten pada 2014, Karodalops Sops Polri dan Wakapolda Jateng pada 2016, Kapolda NTB pada 2017, Deputi Penindakan KPK pada 2018, dan Kapolda Sumatera Selatan pada 2019. 

3. Rekam jejak Firli Bahuri 

Jabatan karir yang tiada habisnya itu tidak menutup kemungkinan bahwa Firli Bahuri memiliki rekam jejak terkait laporan keuangan dan juga kode etik. Salah satu kasus Firli yang dianggap melanggar kode etik ini adalah pertemuannya dengan M Zainul Majdi atau yang biasa disapa dengan Tuan Guru Banjang (TGP). 

TGP yang menjabat sebagai Gubernur Nusa Tenggara Barat saat itu sedang diperiksa oleh KPK terkait dugaan korupsi saham PT Newmont yang melibatkan pemerintah provinsi NTB. Seharusnya secara kode etik, Firli tidak bisa bertemu dengan TGP. Firli mengaku bertemu dengan TGP dalam acara hari lahir ke-84 GP Ansor. Keduanya tampak akrab dan terlibat dalam perbincangan. 

Firli Bahuri yang saat itu menjabat sebagai Deputi Penindakan di KPK pun melakukan klarifikasi. Ia mengaku bahwa memang dirinya bertemu dengan TGP tapi pertemuan tersebut bukanlah pertemuan yang direncanakan.

Firli juga menjelaskan tentang pasal 36 UU KPK yang menjelaskan tentang menjalin hubungan dengan seseorang, tersangka atau pihak lain yang memiliki perkara di KPK. Sedangkan saat itu ia menjelaskan bahwa TGP belum ditetapkan menjadi tersangka. 

Nah, itu dia Profil dan Biodata Firli Bahuri, Ketua KPK Terpilih yang mungkin belum Mama ketahui. Semoga informasi kali ini bermanfaat ya! 

Baca juga:

baru banget ngeliat dia diberita