Salah satu pendakwah Indonesia yaitu Habib Hani bin Yahya Assegaf, kini tengah menjadi sorotan karena ceramah dan penampilannya yang dinilai kontroversial untuk seorang pendakwah. Tidak hanya itu, Habib Hani bin Yahya Assegaf ternyata juga dikenal sebagai salah satu pendiri LSM pro-Israel Indonesia-Israel Public Affair Committee/IIPAC. Karena tengah menjadi banyak perbincangan, tentunya kita penasaran bukan dengan kehidupan dari habib ini? Berikut Profil dan Biodata Habib Hani bin Yahya Assegaf.
Profil dan Biodata Habib Hani bin Yahya Assegaf
Nama: Hani Bin Yahya Assegaf
Gelar: Habib
Agama: Islam
Profesi: Pendakwah
Instagram: haniyahyahassegaf
Diduga Anggap Perampok Lebih Baik daripada Pengemis
Sebagaimana diketahui, Hani Yahya Assegaf atau Hans Sagov sendiri, merupakan putra Yahya Assegaf yang pernah mengaku sebagai pejabat BIN. Dalam salah satu ceramahnya, Habib Hani bin Yahya Assegaf menceritakan jika Rasulullah SAW pernah mengizinkan seseorang jadi perampok daripada menjadi pengemis.
Hal ini berawal dari cerita tentang sahabat Nabi yang namanya Abu Jundub, dalam kehidupannya, dia adalah seorang perampok. Dan saat dia ingin masuk Islam, dia berkata gak bisa berhenti jadi perampok karena itu satu-satunya cara dia dapat duit. Namun, ada seseorang yang bilang jika Rasulullah SAW mengizinkan dia tetap jadi perampok, tapi jangan jadi pengemis.
Intinya, pesan ceritanya adalah jangan pernah minta-minta. Jadi, meskipun Rasulullah SAW gak langsung ngizinin jadi perampok, tapi dia ngasih tau kalo lebih baik jadi perampok daripada jadi pengemis. Jadi, cerita itu bikin kita mikir, kadang-kadang tindakan yang salah itu lebih baik daripada meminta-minta menurut Habib Hani bin Yahya Assegaf.
Dikenal dengan Gayanya yang Nyentrik dan Bertato
Dia dikenal sebagai seorang pendakwah dengan gaya yang unik, berbeda dari kebanyakan habib lainnya. Yang membuatnya mencuri perhatian adalah keberaniannya memiliki tato di beberapa bagian tubuhnya, suatu hal yang jarang ditemui di kalangan ulama.
Informasi mengenai hal ini tersebar luas melalui platform TikTok, terutama melalui akun @wantato777 yang dikabarkan milik Hani Bin Yahya Assegaf. Dalam video yang diunggah, kita dapat melihat kegiatan sehari-hari dan momen saat ia memberikan ceramah agama.
Penampilan Hani Bin Yahya Assegaf sering kali mencuri perhatian. Rambutnya yang panjang dan gondrong, serta adanya tato di kedua tangannya, menjadi ciri khas yang membuatnya mudah dikenali. Selain itu, gaya berpakaian yang kadang-kadang menyerupai gaya perempuan dengan mengenakan gelang-gelang di pergelangan tangannya, semakin menambah kesan eksentrik dari sosoknya.
Meskipun penampilannya terkesan tidak konvensional untuk seorang habib, namun dia tetap memiliki daya tarik tersendiri di mata banyak orang. Tidak hanya menjadi perbincangan karena penampilannya yang berbeda, Hani Bin Yahya Assegaf juga dikenal memiliki karisma yang kuat.
Itu dia Profil dan Biodata Habib Hani bin Yahya Assegaf. Bagaimana nih menurut kamu dengan sosok Habib Hani bin Yahya Assegaf ini?
Baca Juga:
Salah satu pendakwah Indonesia yaitu Habib Hani bin Yahya Assegaf, kini tengah menjadi sorotan karena ceramah dan penampilannya yang dinilai kontroversial untuk seorang pendakwah. Tidak hanya itu, Habib Hani bin Yahya Assegaf ternyata juga dikenal sebagai salah satu pendiri LSM pro-Israel Indonesia-Israel Public Affair Committee/IIPAC. Karena tengah menjadi banyak perbincangan, tentunya kita penasaran bukan dengan kehidupan dari habib ini? Berikut Profil dan Biodata Habib Hani bin Yahya Assegaf.
Profil dan Biodata Habib Hani bin Yahya Assegaf
Nama: Hani Bin Yahya Assegaf
Gelar: Habib
Agama: Islam
Profesi: Pendakwah
Instagram: haniyahyahassegaf
Diduga Anggap Perampok Lebih Baik daripada Pengemis
Sebagaimana diketahui, Hani Yahya Assegaf atau Hans Sagov sendiri, merupakan putra Yahya Assegaf yang pernah mengaku sebagai pejabat BIN. Dalam salah satu ceramahnya, Habib Hani bin Yahya Assegaf menceritakan jika Rasulullah SAW pernah mengizinkan seseorang jadi perampok daripada menjadi pengemis.
Hal ini berawal dari cerita tentang sahabat Nabi yang namanya Abu Jundub, dalam kehidupannya, dia adalah seorang perampok. Dan saat dia ingin masuk Islam, dia berkata gak bisa berhenti jadi perampok karena itu satu-satunya cara dia dapat duit. Namun, ada seseorang yang bilang jika Rasulullah SAW mengizinkan dia tetap jadi perampok, tapi jangan jadi pengemis.
Intinya, pesan ceritanya adalah jangan pernah minta-minta. Jadi, meskipun Rasulullah SAW gak langsung ngizinin jadi perampok, tapi dia ngasih tau kalo lebih baik jadi perampok daripada jadi pengemis. Jadi, cerita itu bikin kita mikir, kadang-kadang tindakan yang salah itu lebih baik daripada meminta-minta menurut Habib Hani bin Yahya Assegaf.
Dikenal dengan Gayanya yang Nyentrik dan Bertato
Dia dikenal sebagai seorang pendakwah dengan gaya yang unik, berbeda dari kebanyakan habib lainnya. Yang membuatnya mencuri perhatian adalah keberaniannya memiliki tato di beberapa bagian tubuhnya, suatu hal yang jarang ditemui di kalangan ulama.
Informasi mengenai hal ini tersebar luas melalui platform TikTok, terutama melalui akun @wantato777 yang dikabarkan milik Hani Bin Yahya Assegaf. Dalam video yang diunggah, kita dapat melihat kegiatan sehari-hari dan momen saat ia memberikan ceramah agama.
Penampilan Hani Bin Yahya Assegaf sering kali mencuri perhatian. Rambutnya yang panjang dan gondrong, serta adanya tato di kedua tangannya, menjadi ciri khas yang membuatnya mudah dikenali. Selain itu, gaya berpakaian yang kadang-kadang menyerupai gaya perempuan dengan mengenakan gelang-gelang di pergelangan tangannya, semakin menambah kesan eksentrik dari sosoknya.
Meskipun penampilannya terkesan tidak konvensional untuk seorang habib, namun dia tetap memiliki daya tarik tersendiri di mata banyak orang. Tidak hanya menjadi perbincangan karena penampilannya yang berbeda, Hani Bin Yahya Assegaf juga dikenal memiliki karisma yang kuat.
Itu dia Profil dan Biodata Habib Hani bin Yahya Assegaf. Bagaimana nih menurut kamu dengan sosok Habib Hani bin Yahya Assegaf ini?
Baca Juga:
Tanya Ahli
Ada - ada aja, Habib kok tapi ngajarin yang kurang bener