Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali mengejutkan publik dengan penetapan status tersangka kepada Thomas Trikasih Lembong, atau yang lebih dikenal sebagai Tom Lembong.
Mantan Menteri Perdagangan periode 2015-2016 ini, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi impor gula yang merugikan negara hingga Rp400 miliar.
Penetapan status tersangka ini terjadi pada Selasa, 29 Oktober 2024, bersamaan dengan penetapan tersangka lainnya berinisial CS yang menjabat sebagai Direktur Pengembangan PT PPI.
Kasus ini menjadi sorotan publik mengingat Tom Lembong baru saja terlibat dalam kontestasi politik, sebagai Co-Captain Tim Nasional Anies-Muhaimin (AMIN) pada Pilpres 2024.
Orangtua: Yohanes Lembong (Papa) dan Yetty Lembong (Mama)
Istri: Maria Franciska Wihardja (menikah tahun 2002)
Anak: Thalia Lembong dan Maxwell Lembong
Pekerjaan: Bankir, Ekonom, Politikus
Instagram: @tomlembong
X: @tomlembong
Facebook: Tom Lembong
LinkedIn: Tom Lembong
Nah, seperti itulah biodata singkat Tom Lembong yang aktif di bidang ekonomi. Yuk simak informasi selanjutnya secara lebih detail!
1. Menempuh pendidikan hingga ke Benua Amerika
Instagram.com/tomlembong
Tom Lembong memiliki latar belakang pendidikan yang tidak biasa. Masa kecilnya dihabiskan di Jerman selama 10 tahun sebelum kembali ke Indonesia untuk bersekolah di Regina Pacis, Jakarta. Perjalanan pendidikannya berlanjut ke Boston, Amerika Serikat, untuk menyelesaikan pendidikan menengah atas.
Prestasi akademiknya mencapai puncak, ketika ia berhasil menyelesaikan pendidikan S1 di Harvard University pada tahun 1997, dengan spesialisasi dalam bidang Architecture and Urban Design. Latar belakang pendidikan yang beragam ini membentuknya menjadi sosok yang memiliki wawasan global.
Editors' Pick
2. Karier cemerlang di dunia perbankan
Instagram.com/tomlembong
Perjalanan karier Tom Lembong dimulai dari posisinya di Divisi Ekuitas Morgan Stanley, Singapura, pada tahun 1995. Langkahnya berlanjut sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia pada periode 1999-2000, ia menunjukkan kemampuannya dalam mengelola investasi dan keuangan.
Prestasi signifikannya terlihat saat ia dipercaya menjadi Kepala Divisi dan Wakil Presiden Senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) tahun 2000-2002. Di sini, ia berkontribusi dalam upaya pemulihan sektor perbankan Indonesia pasca krisis ekonomi 1998.
3. Kiprah di dunia bisnis dan investasi
Instagram.com/tomlembong
Jiwa wirausaha Tom Lembong terlihat dari keberhasilannya mendirikan Quvat Management pada tahun 2006, sebuah perusahaan ekuitas swasta di Singapura. Sebelumnya, ia telah membangun pengalaman berharga di Farindo Investments selama periode 2002-2005.
Kemampuan manajerialnya semakin diakui ketika ia dipercaya menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Graha Layar Prima Tbk (BlitzMegaplex) pada tahun 2012-2014. Prestasi ini menunjukkan kemampuannya dalam mengelola perusahaan berskala besar.
4. Menteri Perdagangan di era Joko Widodo
Instagram.com/tomlembong
Karier politik Tom Lembong dimulai sebagai penasihat ekonomi, dan penulis pidato Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada tahun 2013. Kepercayaan terhadap kemampuannya berlanjut hingga ia diangkat menjadi Menteri Perdagangan periode 2015-2016.
Prestasi dan kepercayaan yang diberikan kepadanya semakin bertambah, ketika ia ditunjuk sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) periode 2016-2019. Posisi strategis ini membuktikan kemampuannya dalam mengelola kebijakan investasi nasional.
5. Harta kekayaan hingga puluhan miliar
Instagram.com/tomlembong
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada akhir masa jabatannya sebagai Kepala BKPM tahun 2019, Tom Lembong memiliki total harta kekayaan mencapai Rp101,4 miliar. Komposisi kekayaannya didominasi oleh surat berharga senilai Rp94,5 miliar.
Prestasinya dalam berbagai bidang mengantarkan Tom Lembong meraih beberapa penghargaan bergengsi, termasuk Young Global Leader dari World Economic Forum (2008), Asia Society Australia-Victoria Distinguished Fellowship (2017), dan Order of Diplomatic Service Merit, First Class Second Grade dari Korea Selatan (2020).
6. Terjerat kasus hukum
Instagram.com/tomlembong
Perjalanan karier Tom Lembong mengalami tantangan serius, ketika Kejaksaan Agung menetapkannya sebagai tersangka atas kasus dugaan korupsi impor gula, pada 29 Oktober 2024. Kasus ini terkait dengan kebijakannya saat menjabat sebagai Menteri Perdagangan periode 2015-2016.
Dugaan kerugian negara dalam kasus ini mencapai Rp400 miliar, dengan penetapan penahanan di Rutan Salemba Kejagung selama 20 hari ke depan. Kasus ini menjadi catatan kelam dalam perjalanan karier Tom Lembong, yang sebelumnya dipenuhi berbagai pencapaian.
Nah, seperti itulah penjelasan terkait profil dan biodata Tom Lembong tersangka kasus korupsi impor gula. Semoga kasusnya segera diusut hingga tuntas ya, Ma.