Profil Partai PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dan Sejarahnya

group-image

Menjelang pemilu 2024, siapa yang lagi cari tahu tentang partai-partai politik yang ada di Indonesia? Mudahnya akses informasi tentunya menjadi peluang kita sebagai warga negara untuk bijak dalam memilih ya, Ma. 

Salah satu partai politik yang aku akan bahas kali ini adalah Profil Partai PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dan Sejarahnya yang mungkin belum Mama ketahui. Yuk, simak selengkapnya ya! 

Profil Partai PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dan Sejarahnya 

  • Struktur organisasi 
  1. Ketua Umum: DR. DRS. H.A. Muhaimin Iskandar, M.Si
  2. Wakil Ketua Umum Ideologi dan Kaderisasi: M. Hanif Dhakiri
  3. Wakil Ketua Umum Kesra dan Perekonomian: Ida Fauziyah
  4. Wakil Ketua Umum Pemenangan Pemilu: Jazilul Fawaid
  • Visi Misi 

Visi

  1. Mewujudkan cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia sebagaimana dituangkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945;
  2. Mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur secara lahir dan batin, material dan spiritual;
  3. Mewujudkan tatanan politik nasional yang demokratis, terbuka, bersih dan berakhlakul karimah.

Misi

  1. Bidang Ekonomi: menegakkan dan mengembangkan kehidupan ekonomi kerakyatan yang adil dan demokratis;
  2. Bidang Hukum: berusaha menegakkan dan mengembangkan negara hukum yang beradab, mampu mengayomi seluruh rakyat, menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, dan berkeadilan sosial;
  3. Bidang Sosial Budaya: berusaha membangun budaya yang maju dan modern dengan tetap memelihara jatidiri bangsa yang baik demi meningkatkan harkat dan martabat bangsa;
  4. Bidang Pendidikan: berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berakhlak mulia, mandiri, terampil, profesional dan kritis terhadap lingkungan sosial di sekitarnya, mengusahakan terwujudnya sistem pendidikan nasional yang berorientasi kerakyatan, murah dan berkesinambungan;
  5. Bidang Pertahanan: membangun kesadaran setiap warga negara terhadap kewajiban untuk turut serta dalam usaha pertahanan negara; mendorong terwujudnya swabela masyarakat terhadap perlakuan-perlakuan yang menimbulkan rasa tidak aman, baik yang datang dari pribadi-pribadi maupun institusi tertentu dalam masyarakat.
  • Prestasi PKB 

Pada Pemilu tahun 1999 PKB berhasil mendapatkan suara sebanyak 13.336.982 atau setara dengan 12,61% dan mendapatkan 51 kursi di DPR. Setelah itu PKB juga mendapatkan 12.002.885 suara atau sebanyak 10,61% sehingga mendapatkan 52 kursi di DPR. 

Sayangnya pada Pemilu tahun 2009-2014 perolehan suaranya sebanyak 5.146.302 dan mendapatkan sebanyak 28 kursi di DPR. Tapi akhirnya suara yang diperoleh PKB kembali naik pada Pemilu 2014 dengan 11.292.151 suara dengan setara 47 kursi di DPR.  

  • Sejarah PKB

Pada tahun 1998 Presiden Soeharto lengser dan kemudian Indonesia memasuki masa yang disebut dengan Era Reformasi. Saat setelah lengsernya ini, banyak sekali warga NU yang memberikan usulan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Salah satu usulan yang masuk yaitu pembuatan partai politik.

Berbagai saran yang masuk bahkan berisikan nama parpol, lambang parpol, AD/ ART parpol bahkan visi dan misi partai politik. Saat itu usulan yang telah terkumpul ada sebanyak 39 nama parpol. Ada tiga nama terbanyak yang tercatat saat itu yakni, Nahdlatul Ummah, Kebangkitan Umat, dan Kebangkitan Bangsa. 

Banyaknya usulan yang masuk terkait partai politik, membuat PBNU harus berhati-hati dalam menanggapinya. Pasalnya berdasarkan hasil Muktamar NU ke-27 di Situbondo menetapkan bahwa organisatoris NU tidak terkait dengan partai politik manapun dan tidak melakukan kegiatan politik praktis. 

Namun karena banyaknya kalangan NU yang ingin dengan cepat mendirikan partai politik, akhirnya pada tanggal 3 Juni 1998 PBNU mengadakan Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU. Dari pertemuan ini menghasilkan Tim Lima yang bertugas memenuhi aspirasi warga NU. 

Tim Lima itu terdiri dari KH Ma`ruf Amin (Rais Suriyah/ Kordinator Harian PBNU), dengan anggota, KH M Dawam Anwar (Katib Aam PBNU), Dr KH Said Aqil Siroj, M.A. (Wakil Katib Aam PBNU), HM Rozy Munir,S.E., M.Sc. (Ketua PBNU), dan Ahmad Bagdja (Sekretaris Jenderal PBNU).  

Selain Tim Lima ada juga Tim Asistensi yang akhirnya dibentuk untuk membantu merangkum usulan pembentukan partai politik baru. Tim Asistensi ini terdiri dari ketua Arifin Djunaedi (Wakil Sekjen PBNU) dengan anggota H Muhyiddin Arubusman, H.M. Fachri Thaha Ma`ruf, Lc., Drs. H Abdul Aziz, M.A., Drs. H Andi Muarli Sunrawa, H.M. Nasihin Hasan, H Lukman Saifuddin, Drs. Amin Said Husni, dan Muhaimin Iskandar. 

Tim Lima dan Tim Asistensi akhirnya mengadakan rapat pada tanggal 22 Juni 1998 untuk mendefinisikan dan juga mengelaborasikan tugas. Kemudian 22 - 28 Juni 1998 kedua tim tersebut kembali mengadakan konsinyering untuk menyusun rancangan awal pembentukan parpol. Langkah berikutnya yaitu penentuan nama partai dari hasil musyawarah Tim Asistensi Lajnah, Tim Lajnah, Tim NU, Tim Asistensi NU, Perwakilan Wilayah, para tokoh pesantren, dan tokoh masyarakat. 

Pada 23 Juli 1998 kemudian muncul deklarasi yang berbunyi:

Bahwa cita-cita proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia adalah terwujudnya suatu bangsa yang merdeka, bersatu, adil dan makmur, serta untuk mewujudkan pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Bahwa wujud dari bangsa yang dicita-citakan itu adalah masyarakat beradab dan sejahtera yang mengejawantahkan nilai-nilai kejujuran, kebenaran, kesungguhan dan keterbukaan yang bersumber dari hati nurani, bisa dipercaya, setia dan tepat janji serta mampu memecahkan masalah sosial yang bertumpu pada kekuatan sendiri, bersikap dan bertindak adil dalam segala situasi, tolong menolong dalam kebajikan, serta konsisten menjalankan garis/ketentuan yang telah disepakati bersama.

Maka dengan memohon rahmat, taufiq, hidayah dan inayah Allah SWT serta didorong oleh semangat keagamaan, kebangsaan dan demokrasi, kami warga Jam’iyah Nahdlatul Ulama dengan ini menyatakan berdirinya partai politik yang bersifat kejuangan, kebangsaan, terbuka dan demokratis yang diberi nama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Nah, itu dia Profil Partai PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dan Sejarahnya yang mungkin belum Mama ketahui. Semoga bermanfaat ya! 

Baca juga:

Komentar
Menjelang pemilu 2024, siapa yang lagi cari tahu tentang partai-partai politik yang ada di Indonesia? Mudahnya akses informasi tentunya menjadi....

Menjelang pemilu 2024, siapa yang lagi cari tahu tentang partai-partai politik yang ada di Indonesia? Mudahnya akses informasi tentunya menjadi peluang kita sebagai warga negara untuk bijak dalam memilih ya, Ma. 

Salah satu partai politik yang aku akan bahas kali ini adalah Profil Partai PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dan Sejarahnya yang mungkin belum Mama ketahui. Yuk, simak selengkapnya ya! 

Profil Partai PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dan Sejarahnya 

  • Struktur organisasi 
  1. Ketua Umum: DR. DRS. H.A. Muhaimin Iskandar, M.Si
  2. Wakil Ketua Umum Ideologi dan Kaderisasi: M. Hanif Dhakiri
  3. Wakil Ketua Umum Kesra dan Perekonomian: Ida Fauziyah
  4. Wakil Ketua Umum Pemenangan Pemilu: Jazilul Fawaid
  • Visi Misi 

Visi

  1. Mewujudkan cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia sebagaimana dituangkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945;
  2. Mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur secara lahir dan batin, material dan spiritual;
  3. Mewujudkan tatanan politik nasional yang demokratis, terbuka, bersih dan berakhlakul karimah.

Misi

  1. Bidang Ekonomi: menegakkan dan mengembangkan kehidupan ekonomi kerakyatan yang adil dan demokratis;
  2. Bidang Hukum: berusaha menegakkan dan mengembangkan negara hukum yang beradab, mampu mengayomi seluruh rakyat, menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, dan berkeadilan sosial;
  3. Bidang Sosial Budaya: berusaha membangun budaya yang maju dan modern dengan tetap memelihara jatidiri bangsa yang baik demi meningkatkan harkat dan martabat bangsa;
  4. Bidang Pendidikan: berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berakhlak mulia, mandiri, terampil, profesional dan kritis terhadap lingkungan sosial di sekitarnya, mengusahakan terwujudnya sistem pendidikan nasional yang berorientasi kerakyatan, murah dan berkesinambungan;
  5. Bidang Pertahanan: membangun kesadaran setiap warga negara terhadap kewajiban untuk turut serta dalam usaha pertahanan negara; mendorong terwujudnya swabela masyarakat terhadap perlakuan-perlakuan yang menimbulkan rasa tidak aman, baik yang datang dari pribadi-pribadi maupun institusi tertentu dalam masyarakat.
  • Prestasi PKB 

Pada Pemilu tahun 1999 PKB berhasil mendapatkan suara sebanyak 13.336.982 atau setara dengan 12,61% dan mendapatkan 51 kursi di DPR. Setelah itu PKB juga mendapatkan 12.002.885 suara atau sebanyak 10,61% sehingga mendapatkan 52 kursi di DPR. 

Sayangnya pada Pemilu tahun 2009-2014 perolehan suaranya sebanyak 5.146.302 dan mendapatkan sebanyak 28 kursi di DPR. Tapi akhirnya suara yang diperoleh PKB kembali naik pada Pemilu 2014 dengan 11.292.151 suara dengan setara 47 kursi di DPR.  

  • Sejarah PKB

Pada tahun 1998 Presiden Soeharto lengser dan kemudian Indonesia memasuki masa yang disebut dengan Era Reformasi. Saat setelah lengsernya ini, banyak sekali warga NU yang memberikan usulan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Salah satu usulan yang masuk yaitu pembuatan partai politik.

Berbagai saran yang masuk bahkan berisikan nama parpol, lambang parpol, AD/ ART parpol bahkan visi dan misi partai politik. Saat itu usulan yang telah terkumpul ada sebanyak 39 nama parpol. Ada tiga nama terbanyak yang tercatat saat itu yakni, Nahdlatul Ummah, Kebangkitan Umat, dan Kebangkitan Bangsa. 

Banyaknya usulan yang masuk terkait partai politik, membuat PBNU harus berhati-hati dalam menanggapinya. Pasalnya berdasarkan hasil Muktamar NU ke-27 di Situbondo menetapkan bahwa organisatoris NU tidak terkait dengan partai politik manapun dan tidak melakukan kegiatan politik praktis. 

Namun karena banyaknya kalangan NU yang ingin dengan cepat mendirikan partai politik, akhirnya pada tanggal 3 Juni 1998 PBNU mengadakan Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU. Dari pertemuan ini menghasilkan Tim Lima yang bertugas memenuhi aspirasi warga NU. 

Tim Lima itu terdiri dari KH Ma`ruf Amin (Rais Suriyah/ Kordinator Harian PBNU), dengan anggota, KH M Dawam Anwar (Katib Aam PBNU), Dr KH Said Aqil Siroj, M.A. (Wakil Katib Aam PBNU), HM Rozy Munir,S.E., M.Sc. (Ketua PBNU), dan Ahmad Bagdja (Sekretaris Jenderal PBNU).  

Selain Tim Lima ada juga Tim Asistensi yang akhirnya dibentuk untuk membantu merangkum usulan pembentukan partai politik baru. Tim Asistensi ini terdiri dari ketua Arifin Djunaedi (Wakil Sekjen PBNU) dengan anggota H Muhyiddin Arubusman, H.M. Fachri Thaha Ma`ruf, Lc., Drs. H Abdul Aziz, M.A., Drs. H Andi Muarli Sunrawa, H.M. Nasihin Hasan, H Lukman Saifuddin, Drs. Amin Said Husni, dan Muhaimin Iskandar. 

Tim Lima dan Tim Asistensi akhirnya mengadakan rapat pada tanggal 22 Juni 1998 untuk mendefinisikan dan juga mengelaborasikan tugas. Kemudian 22 - 28 Juni 1998 kedua tim tersebut kembali mengadakan konsinyering untuk menyusun rancangan awal pembentukan parpol. Langkah berikutnya yaitu penentuan nama partai dari hasil musyawarah Tim Asistensi Lajnah, Tim Lajnah, Tim NU, Tim Asistensi NU, Perwakilan Wilayah, para tokoh pesantren, dan tokoh masyarakat. 

Pada 23 Juli 1998 kemudian muncul deklarasi yang berbunyi:

Bahwa cita-cita proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia adalah terwujudnya suatu bangsa yang merdeka, bersatu, adil dan makmur, serta untuk mewujudkan pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Bahwa wujud dari bangsa yang dicita-citakan itu adalah masyarakat beradab dan sejahtera yang mengejawantahkan nilai-nilai kejujuran, kebenaran, kesungguhan dan keterbukaan yang bersumber dari hati nurani, bisa dipercaya, setia dan tepat janji serta mampu memecahkan masalah sosial yang bertumpu pada kekuatan sendiri, bersikap dan bertindak adil dalam segala situasi, tolong menolong dalam kebajikan, serta konsisten menjalankan garis/ketentuan yang telah disepakati bersama.

Maka dengan memohon rahmat, taufiq, hidayah dan inayah Allah SWT serta didorong oleh semangat keagamaan, kebangsaan dan demokrasi, kami warga Jam’iyah Nahdlatul Ulama dengan ini menyatakan berdirinya partai politik yang bersifat kejuangan, kebangsaan, terbuka dan demokratis yang diberi nama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Nah, itu dia Profil Partai PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dan Sejarahnya yang mungkin belum Mama ketahui. Semoga bermanfaat ya! 

Baca juga:

Baru tau ttg profilny partai ini