Seiring perkembangan zaman dan mudahnya akses informasi yang kita miliki, sudah pasti kita bisa menambah wawasan hanya dengan satu ketukan saja. Informasi yang bisa dicari salah satunya tentang kegiatan politik yang ada di Indonesia.
Jika kita membahas politik di Indonesia pasti kita juga akan membahas tentang partai politiknya ya, Ma. Kali ini aku akan memberikan ulasan tentang Profil Partai PPP (Partai Persatuan Pembangunan) dan Sejarahnya yang mungkin belum Mama ketahui. Yuk, simak selengkapnya ya!
Profil Partai PPP (Partai Persatuan Pembangunan) dan Sejarahnya
Visi PPP
“Terwujudnya masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT dan negara Indonesia yang adil, makmur, sejahtera, bermoral, demokratis, tegaknya supremasi hukum, penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM), serta menjunjung tinggi harkat-martabat kemanusiaan dan keadilan sosial yang berlandaskan kepada nilai-nilai ke-Islaman”.
Misi PPP
Berkhidmat untuk berjuang dalam mewujudkan dan membina manusia dan masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, meningkatkan mutu kehidupan beragama, mengembangkan ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama muslim). Dengan demikian PPP mencegah berkembangnya faham-faham atheisme, komunisme/marxisme/leninisme, serta sekularisme, dan pendangkalan agama dalam kehidupan bangsa Indonesia.
PPP berkhidmat untuk memperjuangkan hak-hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia sesuai harkat dan martabatnya dengan memperhatikan nilai-nilai agama terutama nilai-nilai ajaran Islam, dengan mengembangkan ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama manusia). Dengan demikian PPP mencegah dan menentang berkembangnya neo-feodalisme, faham-faham yang melecehkan martabat manusia, proses dehumanisasi, diskriminasi, dan budaya kekerasan.
PPP berkhidmat untuk berjuang memelihara rasa aman, mempertahankan dan memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa dengan mengembangkan ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa). Dengan demikian PPP mencegah dan menentang proses disintegrasi, perpecahan dan konflik sosial yang membahayakan keutuhan bangsa Indonesia yang ber-bhineka tunggal mika.
PPP berkhidmat untuk berjuang melaksanakan dan mengembangkan kehidupan politik yang mencerminkan demokrasi dan kedaulatan rakyat yang sejati dengan prinsip musyawarah untuk mencapai mufakat. Dengan demikian PPP mencegah dan menentang setiap bentuk otoritarianisme, fasisme, kediktatoran, hegemoni, serta kesewenang-wenangan yang mendzalimi rakyat.
PPP berkhidmat untuk memperjuangkan berbagai upaya dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridlai oleh Allah SWT, baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Dengan demikian PPP mencegah berbagai bentuk kesenjangan sosial, kesenjangan ekonomi, kesenjangan budaya, pola kehidupan yang konsumeristis, materialistis, permisif, dan hedonistis di tengah-tengah kehidupan rakyat banyak yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Tahun 1977 adalah tahun pertama dimana PPP mengikuti pemilu pertama kali. Pada tahun ini pula mereka mendapatkan 99 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pemilu kala itu, PPP mengumpulkan suara sebanyak 18.743.491 atau sekitar 29,29%
Sembilan tahun berikutnya pada pemilu tahun 1982, PPP meraih 10.871.880 suara atau sekitar 27,78%. Saat itu partai politik satu ini berhasil mendapatkan 94 kursi pada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Jumlah suara saat pemilu ini mengalami kenaikan dan juga penurunan. Pada tahun 1997, PP mendapatkan 25.340.028 suara dan berhasil memiliki 89 kursi di DPR. Tetapi sayangnya pada beberapa tahun terakhir, PPP mengalami penurunan. Pada tahun 2019 kemarin, PPP meraih suara 6.323.147 dan menghasilkan 19 kursi di DPR.
Partai politik yang satu ini berdiri sejak 5 Januari 1973, lho. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) adalah gabungan empat partai yang berbasis Islam. Keempat partai tersebut yakni Partai Nahdhatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan Partai Islam Perti.
Tokoh- tokoh yang mempelopori partai ini adalah KH Idham Chalid (Ketua Umum PB NU), H.Mohammad Syafaat Mintaredja (Ketua Umum Parmusi), SH, Haji Anwar Tjokroaminoto (Ketua Umum PSII), Haji Rusli Halil (Ketua Umum Perti), dan Haji Mayskur (Ketua Kelompok Persatuan Pembangunan di DPR).
Pada tahun berdirinya partai ini orang yang pertama kali dilantik sebagai ketua umum PP pada tahun 1973-1978 adalah H.Mohammad Syafaat Mintaredja, SH. Lalu kedudukan ketua partai politik ini dilanjutkan oleh H. Jailani Naro, SH, H. Ismail Hasan Metareum, SH, H. Hamzah Haz dan yang paling terbaru yaitu Muhamad Mardiono.
Sebelumnya PPP menerapkan asas Islam, tetapi pada akhirnya partai ini menggunakan asas Negara Pancasila sesuai dengan peraturan perundang-undangan pada tahun 1984. PPP juga akhirnya resmi menggunakan asas Pancasila serta lambang bintang dalam segilima pada logonya sesuai Muktamar I PPP tahun 1984.
Nah, itu dia Profil Partai PPP (Partai Persatuan Pembangunan) dan Sejarahnya yang mungkin belum Mama ketahui. Semoga bermanfaat ya!
Baca juga:
Seiring perkembangan zaman dan mudahnya akses informasi yang kita miliki, sudah pasti kita bisa menambah wawasan hanya dengan satu ketukan saja. Informasi yang bisa dicari salah satunya tentang kegiatan politik yang ada di Indonesia.
Jika kita membahas politik di Indonesia pasti kita juga akan membahas tentang partai politiknya ya, Ma. Kali ini aku akan memberikan ulasan tentang Profil Partai PPP (Partai Persatuan Pembangunan) dan Sejarahnya yang mungkin belum Mama ketahui. Yuk, simak selengkapnya ya!
Profil Partai PPP (Partai Persatuan Pembangunan) dan Sejarahnya
Visi PPP
“Terwujudnya masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT dan negara Indonesia yang adil, makmur, sejahtera, bermoral, demokratis, tegaknya supremasi hukum, penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM), serta menjunjung tinggi harkat-martabat kemanusiaan dan keadilan sosial yang berlandaskan kepada nilai-nilai ke-Islaman”.
Misi PPP
Berkhidmat untuk berjuang dalam mewujudkan dan membina manusia dan masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, meningkatkan mutu kehidupan beragama, mengembangkan ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama muslim). Dengan demikian PPP mencegah berkembangnya faham-faham atheisme, komunisme/marxisme/leninisme, serta sekularisme, dan pendangkalan agama dalam kehidupan bangsa Indonesia.
PPP berkhidmat untuk memperjuangkan hak-hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia sesuai harkat dan martabatnya dengan memperhatikan nilai-nilai agama terutama nilai-nilai ajaran Islam, dengan mengembangkan ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama manusia). Dengan demikian PPP mencegah dan menentang berkembangnya neo-feodalisme, faham-faham yang melecehkan martabat manusia, proses dehumanisasi, diskriminasi, dan budaya kekerasan.
PPP berkhidmat untuk berjuang memelihara rasa aman, mempertahankan dan memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa dengan mengembangkan ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa). Dengan demikian PPP mencegah dan menentang proses disintegrasi, perpecahan dan konflik sosial yang membahayakan keutuhan bangsa Indonesia yang ber-bhineka tunggal mika.
PPP berkhidmat untuk berjuang melaksanakan dan mengembangkan kehidupan politik yang mencerminkan demokrasi dan kedaulatan rakyat yang sejati dengan prinsip musyawarah untuk mencapai mufakat. Dengan demikian PPP mencegah dan menentang setiap bentuk otoritarianisme, fasisme, kediktatoran, hegemoni, serta kesewenang-wenangan yang mendzalimi rakyat.
PPP berkhidmat untuk memperjuangkan berbagai upaya dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridlai oleh Allah SWT, baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Dengan demikian PPP mencegah berbagai bentuk kesenjangan sosial, kesenjangan ekonomi, kesenjangan budaya, pola kehidupan yang konsumeristis, materialistis, permisif, dan hedonistis di tengah-tengah kehidupan rakyat banyak yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Tahun 1977 adalah tahun pertama dimana PPP mengikuti pemilu pertama kali. Pada tahun ini pula mereka mendapatkan 99 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pemilu kala itu, PPP mengumpulkan suara sebanyak 18.743.491 atau sekitar 29,29%
Sembilan tahun berikutnya pada pemilu tahun 1982, PPP meraih 10.871.880 suara atau sekitar 27,78%. Saat itu partai politik satu ini berhasil mendapatkan 94 kursi pada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Jumlah suara saat pemilu ini mengalami kenaikan dan juga penurunan. Pada tahun 1997, PP mendapatkan 25.340.028 suara dan berhasil memiliki 89 kursi di DPR. Tetapi sayangnya pada beberapa tahun terakhir, PPP mengalami penurunan. Pada tahun 2019 kemarin, PPP meraih suara 6.323.147 dan menghasilkan 19 kursi di DPR.
Partai politik yang satu ini berdiri sejak 5 Januari 1973, lho. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) adalah gabungan empat partai yang berbasis Islam. Keempat partai tersebut yakni Partai Nahdhatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan Partai Islam Perti.
Tokoh- tokoh yang mempelopori partai ini adalah KH Idham Chalid (Ketua Umum PB NU), H.Mohammad Syafaat Mintaredja (Ketua Umum Parmusi), SH, Haji Anwar Tjokroaminoto (Ketua Umum PSII), Haji Rusli Halil (Ketua Umum Perti), dan Haji Mayskur (Ketua Kelompok Persatuan Pembangunan di DPR).
Pada tahun berdirinya partai ini orang yang pertama kali dilantik sebagai ketua umum PP pada tahun 1973-1978 adalah H.Mohammad Syafaat Mintaredja, SH. Lalu kedudukan ketua partai politik ini dilanjutkan oleh H. Jailani Naro, SH, H. Ismail Hasan Metareum, SH, H. Hamzah Haz dan yang paling terbaru yaitu Muhamad Mardiono.
Sebelumnya PPP menerapkan asas Islam, tetapi pada akhirnya partai ini menggunakan asas Negara Pancasila sesuai dengan peraturan perundang-undangan pada tahun 1984. PPP juga akhirnya resmi menggunakan asas Pancasila serta lambang bintang dalam segilima pada logonya sesuai Muktamar I PPP tahun 1984.
Nah, itu dia Profil Partai PPP (Partai Persatuan Pembangunan) dan Sejarahnya yang mungkin belum Mama ketahui. Semoga bermanfaat ya!
Baca juga:
Makasih infony ma...