Siapa yang pernah mendengar istilah Blockchain? Kalo belum, yuk simak mengenai Sejarah dan Cara Kerja Blockchain!
Apa Itu Blockchain?
Blockchain adalah buku kas digital dengan basis data yang terdistribusi ke banyak komputer dalam satu jaringan. Yang membedakan blockchain dengan buku kas atau database lainnya adalah struktur datanya. Hal ini karena blockchain mengumpulkan data-data transaksi ke dalam satu blok dengan kapasitas yang terbatas. Setiap blok dapat menyimpan data dalam beberapa MB. Tergantung ukuran data transaksinya, sebuah blok tunggal dapat menyimpan ribuan data transaksi keuangan.
Setiap blok yang sudah diverifikasi akan memiliki kode berupa angka dan huruf yang tidak beraturan, yang disebut dengan hash. Kode atau hash ini diproses dari data yang ada di dalam blok dan juga hash dari blok sebelumnya, sehingga blok-blok ini saling terhubung membentuk rantai berkelanjutan. Sehingga, kalau data yang ada di dalam blok berubah, otomatis hash akan berubah. Kalau hash pada satu blok berubah, maka hash pada blok berikutnya pun akan ikut berubah.
Sejarah Blockchain
Sejarah dan Cara Kerja Blockchain. Blockchain saat ini selalu diasosiasikan dengan crypto, walau sebenernya teknologi ini udah dikembangkan jauh sebelum Bitcoin ada. Dua orang ilmuwan yang bernama Stuart Haber dan Scott Stornetta yang menciptakan konsep blockchain pada awal tahun 1990-an.
Teknologi ini kemudian menjadi fondasi Bitcoin yang diciptakan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2009. Nakamoto membuat konsep blockchain Bitcoin pertama kali pada tahun 2008 dan merilis whitepaper pertama tentang teknologi ini pada tahun 2009. Nakamoto mengutip tiga hasil riset kriptografer Haber dan Stornetta, dan menjelaskan tentang bagaimana teknologi ini dapat meningkatkan keamanan pengiriman mata uang digital melalui sistem desentralisasinya.
Cara Kerja Blockchain
Blok pertama dalam sebuah blockchain disebut sebagai genesis block. Setiap blok baru akan ditambahkan ke ujung rantai. Lalu, blok setelahnya akan memiliki data tentang susunan semua blok sebelumnya untuk menjaga keutuhan rantai blockchain.
Algoritma akan melakukan verifikasi terhadap setiap blok sebelum ditambahkan ke dalam rantai. Metode verifikasi setiap blockchain bisa saja berbeda tergantung mekanisme konsensus yang diterapkan. Mekanisme konsensus ini berfungsi untuk mengecek bahwa setiap data benar, akurat, dan aman. Dalam kasus Bitcoin, setiap penambang perlu memecahkan sebuah teka-teki kriptografi rumit untuk menambahkan blok ke dalam blockchain Bitcoin.
Kelemahan Blockchain
Keuntungan Blockchain
Itu lah informasi mengenai Sejarah dan Cara Kerja Blockchain. Semoga bermanfaat!
Baca juga: