Halo, semuanya! Kali ini aku mau membahas tentang Sejarah Gambang Kromong, Alat Musik Asal Betawi.
Sebagai keturunan betawi, aku suka banget liat pertunjukan musik gambang kromong apalagi kalo diiringi dengan teater lenong dan tari cokek. Wah, bakal meriah banget deh.
Sayangnya, pementasan musik gambang kromong udah sulit ditemukan di Jakarta karena perkembangan zaman yang semakin modern. Tapi, masih ada juga sih komunitas yang membudidayakan gambang kromong biar nggak terancam punah. Bahkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga mempertahankan musik tradisional satu ini dengan cara menampilkan pementasan gambang kromong di berbagai acara.
Penasaran kan bagaimana Sejarah Gambang Kromong, Alat Musik Asal Betawi yang dilestarikan oleh Pemerintah DKI Jakarta itu? Cuss langsung aja cek thread di bawah ini yaaaa!
Sejarah gambang kromong
Gambang kromong adalah kesenian tradisional asal betawi yang memadupadankan alat musik seperti kendang, gamelan, dan rebab. Biasanya, gambang kromong ditampilkan bersama dengan teater lenong, tari cokek, dan kesenian betawi lainnya. Tapi, bisa juga sih diiringi tanpa kesenian betawi tersebut.
Sejak tahun 1930-an, gambang kromong sudah banyak dipentaskan pada masa penjajahan dan terus berkembang sampai saat ini. Nama "gambang kromong" berasal dari nama alat musik gambang dan kromong. Gambang itu alat musik yang terbuat dari kayu sedangkan kromong adalah bonang lima nada. Nggak cuma itu aja, gampang kromong juga dimainkan bersama alat musik lainnya seperti sukong, tehyan, gong, kempul, dan masih banyak lagi.
Nah, alat musik tersebut nggak asing kan, Ma? Alat musik sukong, tehyan, gong, dan lainnya berasal dari masyarakat Tionghoa yang sangat populer. Makanya, gambang kromong dikenal sebagai kesenian musik yang memadukan antara musik barat dengan China. Musik barat berasal dari alat musik yang digunakan oleh pemain gambang kromong seperti gitar, terompet, dan saksofon.
Gambang kromong kerapkali dipertunjukkan di kegiatan masyarakat Tionghoa seperti perayaan imlek atau Cap Go Meh. Bahkan, musik ini sangat populer di kalangan Tionghoa pada tahun 1937. Dulunya, gambang kromong dimainkan bersama dengan tangga nada Tshi Che dan alunan musik khas China. Seiring perkembangannya, gambang kromong mulai menggunakan tangga nada slendro dan lagu tradisional asal Jakarta yaitu Jali-Jali dan Indung-Indung. Oh iyaa, aliran musik yang dibawakan oleh pemain gambang kromong juga sudah mulai beragam mulai dari dangdut sampai gambus. Menarik banget, kan?
Pemain gambang kromong
Umumnya, pemain gambang kromong tebagi atas pemimpin dan pemain alat musik. Pemimpin gambang kromong bertanggungjawab atas mengkoordinir pemain dan mengatur setiap pementasan musik. Pemain alat musik gambang kromong terdiri atas 8 sampai 25 orang tergantung dengan alat musik yang dibawakan.
Itulah pembahasan mengenai Sejarah Gambang Kromong, Alat Musik Asal Betawi yang sudah aku rangkum. Jadi, kangen nonton pertunjukan musik gambang kromong deh :(