Siapakah Abel Tasman dalam Kasus Erupsi Marapi

group-image

Nama Abel Tasman Marapi mendadak mencuri perhatian dunia maya pascaerupsi Gunung Marapi pada tanggal 3 Desember 2023 yang merenggut nyawa sebelas pendaki. Penasaran Siapakah Abel Tasman dalam Kasus Erupsi Marapi? Yuk simak pembahasan berikut ini.

Siapakah Abel Tasman dalam Kasus Erupsi Marapi

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, terungkap bahwa Abel Tasman adalah lulusan SMA 6 Padang dan sekaligus anggota komunitas JIPALA. Pada tanggal 5 Juli 1992, Abel Tasman bersama dengan 9 rekan pecinta alam lainnya, termasuk Herwin Sukhavira dan Firdaus Tan Juang, memutuskan untuk mendaki Gunung Marapi.

Setelah menjalani sesi makan dan istirahat, mereka bertemu dengan kelompok Rizal dari Pattimura Padang yang terdiri dari 5 orang, termasuk Abel Tasman dan Sulastri. Bersama-sama, mereka memutuskan untuk melanjutkan pendakian ke Simabua, sehingga totalnya ada 15 pendaki yang bergabung.

Tiba di puncak merpati, beberapa pendaki, termasuk Herwin, memutuskan untuk turun lebih dulu menuju Simabua, sementara Abel dan Sulastri memilih tinggal di sekitar puncak merpati. Tanpa diduga, sekitar pukul 09.15 WIB, Gunung Marapi tiba-tiba meletus dengan awan panas yang disertai debu dan suara dentuman yang menggelegar. Panik, semua orang berusaha turun dari puncak merpati.

Pada saat kejadian itu, Abel dan Sulastri berada sekitar 10-15 meter dari Puncak Merpati. Setelah Gunung Marapi berhenti menyemburkan batu dan asap, para pendaki bersatu untuk memberikan pertolongan kepada mereka yang terluka akibat peristiwa tersebut.

Dalam perjalanan mereka, para pendaki tiba-tiba terkejut mendengar suara minta tolong yang datang dari Sulastri. Wanita itu menceritakan bahwa dia terkena pecahan batu di bahunya dan sempat pingsan. Ketika ia sadar, pemandangan yang dihadapinya sungguh memilukan: Abel Tasman terkapar di cadas.

Salah satu saksi mata mengungkapkan bahwa sebongkah batu seukuran bola kaki menghantam samping kepala Abel, menjatuhkannya hingga tewas. Dengan berat hati, para pendaki terpaksa menuruni gunung untuk mendapatkan evakuasi dan perawatan bagi yang terluka, meninggalkan Abel yang sudah tak bernyawa di puncak.

Setelah seluruh pendaki berkumpul di bawah, kesedihan melanda saat diumumkan bahwa Abel adalah satu-satunya korban jiwa dalam insiden tersebut. Keesokan harinya, Tim SAR melaksanakan evakuasi terhadap Abel. Menurut hasil otopsi, kematian Abel disebabkan oleh hantaman benda keras di kepala.

Seiring berjalannya waktu, sekitar tahun 1993-1994, sebuah tugu atau prasasti didirikan untuk memperingati Abel Tasman. Pemasangannya melibatkan partisipasi sekitar 100 pendaki, menunjukkan rasa penghormatan terhadap sesama penjelajah alam. Sementara itu, beredar kabar bahwa Abel Tasman mungkin sempat menolong Sulastri ketika ia pingsan, sehingga tidak menyadari bahaya yang mengancam dirinya. Namun, kebenaran kabar tersebut masih menjadi misteri.

Nah itu dia pembahasan mengenai Siapakah Abel Tasman dalam Kasus Erupsi Marapi. Mari kita doakan Abel bersama-sama, semoga Abel tenang di alam sana ya, Ma.

Baca juga:

Komentar
Nama Abel Tasman Marapi mendadak mencuri perhatian dunia maya pascaerupsi Gunung Marapi pada tanggal 3 Desember 2023 yang merenggut nyawa....

Nama Abel Tasman Marapi mendadak mencuri perhatian dunia maya pascaerupsi Gunung Marapi pada tanggal 3 Desember 2023 yang merenggut nyawa sebelas pendaki. Penasaran Siapakah Abel Tasman dalam Kasus Erupsi Marapi? Yuk simak pembahasan berikut ini.

Siapakah Abel Tasman dalam Kasus Erupsi Marapi

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, terungkap bahwa Abel Tasman adalah lulusan SMA 6 Padang dan sekaligus anggota komunitas JIPALA. Pada tanggal 5 Juli 1992, Abel Tasman bersama dengan 9 rekan pecinta alam lainnya, termasuk Herwin Sukhavira dan Firdaus Tan Juang, memutuskan untuk mendaki Gunung Marapi.

Setelah menjalani sesi makan dan istirahat, mereka bertemu dengan kelompok Rizal dari Pattimura Padang yang terdiri dari 5 orang, termasuk Abel Tasman dan Sulastri. Bersama-sama, mereka memutuskan untuk melanjutkan pendakian ke Simabua, sehingga totalnya ada 15 pendaki yang bergabung.

Tiba di puncak merpati, beberapa pendaki, termasuk Herwin, memutuskan untuk turun lebih dulu menuju Simabua, sementara Abel dan Sulastri memilih tinggal di sekitar puncak merpati. Tanpa diduga, sekitar pukul 09.15 WIB, Gunung Marapi tiba-tiba meletus dengan awan panas yang disertai debu dan suara dentuman yang menggelegar. Panik, semua orang berusaha turun dari puncak merpati.

Pada saat kejadian itu, Abel dan Sulastri berada sekitar 10-15 meter dari Puncak Merpati. Setelah Gunung Marapi berhenti menyemburkan batu dan asap, para pendaki bersatu untuk memberikan pertolongan kepada mereka yang terluka akibat peristiwa tersebut.

Dalam perjalanan mereka, para pendaki tiba-tiba terkejut mendengar suara minta tolong yang datang dari Sulastri. Wanita itu menceritakan bahwa dia terkena pecahan batu di bahunya dan sempat pingsan. Ketika ia sadar, pemandangan yang dihadapinya sungguh memilukan: Abel Tasman terkapar di cadas.

Salah satu saksi mata mengungkapkan bahwa sebongkah batu seukuran bola kaki menghantam samping kepala Abel, menjatuhkannya hingga tewas. Dengan berat hati, para pendaki terpaksa menuruni gunung untuk mendapatkan evakuasi dan perawatan bagi yang terluka, meninggalkan Abel yang sudah tak bernyawa di puncak.

Setelah seluruh pendaki berkumpul di bawah, kesedihan melanda saat diumumkan bahwa Abel adalah satu-satunya korban jiwa dalam insiden tersebut. Keesokan harinya, Tim SAR melaksanakan evakuasi terhadap Abel. Menurut hasil otopsi, kematian Abel disebabkan oleh hantaman benda keras di kepala.

Seiring berjalannya waktu, sekitar tahun 1993-1994, sebuah tugu atau prasasti didirikan untuk memperingati Abel Tasman. Pemasangannya melibatkan partisipasi sekitar 100 pendaki, menunjukkan rasa penghormatan terhadap sesama penjelajah alam. Sementara itu, beredar kabar bahwa Abel Tasman mungkin sempat menolong Sulastri ketika ia pingsan, sehingga tidak menyadari bahaya yang mengancam dirinya. Namun, kebenaran kabar tersebut masih menjadi misteri.

Nah itu dia pembahasan mengenai Siapakah Abel Tasman dalam Kasus Erupsi Marapi. Mari kita doakan Abel bersama-sama, semoga Abel tenang di alam sana ya, Ma.

Baca juga:

kasihan abel, semoga dia tenang di alam sana...