Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak pulau serta adat istiadat. Mulai dari Sabang sampai dengan Merauke mempunyai ciri khasnya masing-masing. Bahkan, setiap wilayah pun terkadang mempunyai bahasa yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, sampai dengan saat ini masih banyak kepercayaan yang dianut dan dilestarikan dari tahun ke tahun. Upacara adat sampai dengan tempat pemakaman juga turut dijaga. Salah satunya adalah Gubah Al Haddah, sebuah makam keramat Mbah Priok. Namun, Siapakah Mbak Priok? Yuk, simak biografinya di bawah ini!
Siapakah Mbak Priok?
Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad atau yang juga dipanggil Mbah Priok, merupakan ulama dari Palembang yang dipercaya sebagai keturunan Nabi Muhammad.
Beliau merupakan tokoh penyebar agana Islam di pulau Jawa, ada yang mengatakan nama beliau adalah cikal bakal nama Tanjung Priok. Pada tahun 1756, Mbah Priok atau Habib Hassan bersama dengan Al Arif Billah Al Habib Ali Al Haddad pergi ke pulau Jawa untuk menyebarkan agama Islam.
Mereka berlayar menuju Batavia selama dua bulan dan menghadapi berbagai rintangan. Berdasarkan legenda yang menyebar, salah satu rintangan yang menghadang di jalan adalah armada Belanda dengan persenjataan lengkap. Tanpa peringatan, perahu Habib Hassan dihujani meriam.
Namun, tidak satu pun meriam mengenai kapal. Lolos dari serangan armada Belanda, kapal Habib Hassan digulung ombak besar. Semua perlengkapan di dalam kapal hanyut dibawa gelombang. Yang tersisa hanya alat penanak nasi dan beberapa liter beras yang berserakan.
Badai tersebut mengakibatkan perahu pecah, bahkan tenggelam, hingga tiga orang pengikutnya meninggal dunia. Dengan susah payah kedua Habib itu menyelamatkan diri dengan mengapung menggunakan beberapa batang kayu sisa perahu.
Kondisi tersebut membuat Habib Hasan melemah. Setelah 10 hari tidak makan dan berjuang hidup di lautan, Habib Hasan sakit dan kemudian meninggal.
Lokasi Makam Habib Hasan pada awalnya di pantai utara Jakarta, namun Belanda meminta untuk memindahkan makam tersebut. Sekarang, makam Habib Hasan terletak di wilayah Tanjung Priok dan dijadikan sebagai makam keramat.
Itu dia penjelasan mengenai Siapakah Mbak Priok? Semoga informasinya bermanfaat!
Baca juga:
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak pulau serta adat istiadat. Mulai dari Sabang sampai dengan Merauke mempunyai ciri khasnya masing-masing. Bahkan, setiap wilayah pun terkadang mempunyai bahasa yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, sampai dengan saat ini masih banyak kepercayaan yang dianut dan dilestarikan dari tahun ke tahun. Upacara adat sampai dengan tempat pemakaman juga turut dijaga. Salah satunya adalah Gubah Al Haddah, sebuah makam keramat Mbah Priok. Namun, Siapakah Mbak Priok? Yuk, simak biografinya di bawah ini!
Siapakah Mbak Priok?
Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad atau yang juga dipanggil Mbah Priok, merupakan ulama dari Palembang yang dipercaya sebagai keturunan Nabi Muhammad.
Beliau merupakan tokoh penyebar agana Islam di pulau Jawa, ada yang mengatakan nama beliau adalah cikal bakal nama Tanjung Priok. Pada tahun 1756, Mbah Priok atau Habib Hassan bersama dengan Al Arif Billah Al Habib Ali Al Haddad pergi ke pulau Jawa untuk menyebarkan agama Islam.
Mereka berlayar menuju Batavia selama dua bulan dan menghadapi berbagai rintangan. Berdasarkan legenda yang menyebar, salah satu rintangan yang menghadang di jalan adalah armada Belanda dengan persenjataan lengkap. Tanpa peringatan, perahu Habib Hassan dihujani meriam.
Namun, tidak satu pun meriam mengenai kapal. Lolos dari serangan armada Belanda, kapal Habib Hassan digulung ombak besar. Semua perlengkapan di dalam kapal hanyut dibawa gelombang. Yang tersisa hanya alat penanak nasi dan beberapa liter beras yang berserakan.
Badai tersebut mengakibatkan perahu pecah, bahkan tenggelam, hingga tiga orang pengikutnya meninggal dunia. Dengan susah payah kedua Habib itu menyelamatkan diri dengan mengapung menggunakan beberapa batang kayu sisa perahu.
Kondisi tersebut membuat Habib Hasan melemah. Setelah 10 hari tidak makan dan berjuang hidup di lautan, Habib Hasan sakit dan kemudian meninggal.
Lokasi Makam Habib Hasan pada awalnya di pantai utara Jakarta, namun Belanda meminta untuk memindahkan makam tersebut. Sekarang, makam Habib Hasan terletak di wilayah Tanjung Priok dan dijadikan sebagai makam keramat.
Itu dia penjelasan mengenai Siapakah Mbak Priok? Semoga informasinya bermanfaat!
Baca juga:
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak pulau serta adat istiadat. Mulai dari Sabang sampai dengan Merauke mempunyai ciri khasnya masing-masing. Bahkan, setiap wilayah pun terkadang mempunyai bahasa yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, sampai dengan saat ini masih banyak kepercayaan yang dianut dan dilestarikan dari tahun ke tahun. Upacara adat sampai dengan tempat pemakaman juga turut dijaga. Salah satunya adalah Gubah Al Haddah, sebuah makam keramat Mbah Priok. Namun, Siapakah Mbak Priok? Yuk, simak biografinya di bawah ini!
Siapakah Mbak Priok?
Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad atau yang juga dipanggil Mbah Priok, merupakan ulama dari Palembang yang dipercaya sebagai keturunan Nabi Muhammad.
Beliau merupakan tokoh penyebar agana Islam di pulau Jawa, ada yang mengatakan nama beliau adalah cikal bakal nama Tanjung Priok. Pada tahun 1756, Mbah Priok atau Habib Hassan bersama dengan Al Arif Billah Al Habib Ali Al Haddad pergi ke pulau Jawa untuk menyebarkan agama Islam.
Mereka berlayar menuju Batavia selama dua bulan dan menghadapi berbagai rintangan. Berdasarkan legenda yang menyebar, salah satu rintangan yang menghadang di jalan adalah armada Belanda dengan persenjataan lengkap. Tanpa peringatan, perahu Habib Hassan dihujani meriam.
Namun, tidak satu pun meriam mengenai kapal. Lolos dari serangan armada Belanda, kapal Habib Hassan digulung ombak besar. Semua perlengkapan di dalam kapal hanyut dibawa gelombang. Yang tersisa hanya alat penanak nasi dan beberapa liter beras yang berserakan.
Badai tersebut mengakibatkan perahu pecah, bahkan tenggelam, hingga tiga orang pengikutnya meninggal dunia. Dengan susah payah kedua Habib itu menyelamatkan diri dengan mengapung menggunakan beberapa batang kayu sisa perahu.
Kondisi tersebut membuat Habib Hasan melemah. Setelah 10 hari tidak makan dan berjuang hidup di lautan, Habib Hasan sakit dan kemudian meninggal.
Lokasi Makam Habib Hasan pada awalnya di pantai utara Jakarta, namun Belanda meminta untuk memindahkan makam tersebut. Sekarang, makam Habib Hasan terletak di wilayah Tanjung Priok dan dijadikan sebagai makam keramat.
Itu dia penjelasan mengenai Siapakah Mbak Priok? Semoga informasinya bermanfaat!
Baca juga:
Terima kasih infonya ya ma
terima kasih infonya