Siapakah Peserta Kongres Perempuan Indonesia?
Halo Ma! Ternyata perjuangan untuk mendapatkan kebebasan dan kemerdekaan bukan hanya dilakukan oleh para kaum laki-laki saja loh, pasalnya kaum perempuan juga turut berjuang dalam memperbaiki nasib mereka. Sekarang topik pembahasan hari ini adalah siapakah peserta kongres perempuan indonesia. Kongres Perempuan Indonesia dilakukan selama tiga kali.
Kongres Perempuan Indonesia I
Kongres perempuan indonesia pertama diselenggarakan pada tanggal 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta tepatnya disebuah gedung Dalem Joyodipuran punya Raden Tumenggung Joyodipero. Peserta yang hadir ada sekitar 30 organisasi wanita dari kota Jawa dan Sumatera. Lalu, ada wakil dari organisasi wanita yaitu Ny. Ki Hajar Dewantara, Ny. Sukamto dan Nona Suyati.
Kongres ini berhasil merumuskan tujuan yaitu mempersatukan cita-cita dan upaya dalam memajukan perempuan di Indonesia serta mengadakan perikatan di antara perkumpulan perempuan Indonesia.
Selain itu, di kongres pertama mereka berhasil membentuk Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI)
Pada tanggal 28-31 Desember 1929, PPI juga mengubah nama menjadi Perserikatan Perhimpunan Isteri Indonesia (PPII).
Kongres Perempuan Indonesia II
Kongres II diadakan pada 20-24 Juli 1935 di Jakarta yang dipimpin langsung oleh Sri Mangoensarkoro. Dalam buku ‘Pergerakan Nasional Mencapai dan Mempertahankan Kemerdekaan’ karya Sudiyo tahun 2002 menuliskan beberapa hasil Kongres Perempuan II:
1. Dibentuk badan perserikatan Kongres Perempuan Indonesia
2. Tiap tiga tahun sekali diadakan Kongres Perempuan
3. Perancangan mengenai kewajiban seluruh perempuan Indonesia ialah menjadi Ibu bangsa yang berarti berusaha menumbuhkan generasi baru yang sadar akan kebangsaan nya
Di kongres ke II ini juga membahas tentang masalah perburuhan perempuan dan anak, perkawinan dan pemberantasan buta huruf
Kongres Perempuan Indonesia III
Kongres perempuan ke tiga dilaksanakan pada tanggal 23-27 Juli 1938 di Bandung. Kongres ini dipimpin oleh Ny. Emma Puradireja yang membahas mengenai hak pilih dan dipilih bagi perempuan dibadan perwakilan. Di kongres ini juga disetujui RUU mengenai perkawinan modern yang sebelumnya telah disusun oleh Ny. Maria Ulfah. Lalu, disepakati hari jadi PPI yang jatuh pada tanggal 22 Desember sebagai hari Ibu
Halo Ma! Ternyata perjuangan untuk mendapatkan kebebasan dan kemerdekaan bukan hanya dilakukan oleh para kaum laki-laki saja loh, pasalnya kaum perempuan juga turut berjuang dalam memperbaiki nasib mereka. Sekarang topik pembahasan hari ini adalah siapakah peserta kongres perempuan indonesia. Kongres Perempuan Indonesia dilakukan selama tiga kali.
Kongres Perempuan Indonesia I
Kongres perempuan indonesia pertama diselenggarakan pada tanggal 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta tepatnya disebuah gedung Dalem Joyodipuran punya Raden Tumenggung Joyodipero. Peserta yang hadir ada sekitar 30 organisasi wanita dari kota Jawa dan Sumatera. Lalu, ada wakil dari organisasi wanita yaitu Ny. Ki Hajar Dewantara, Ny. Sukamto dan Nona Suyati.
Kongres ini berhasil merumuskan tujuan yaitu mempersatukan cita-cita dan upaya dalam memajukan perempuan di Indonesia serta mengadakan perikatan di antara perkumpulan perempuan Indonesia.
Selain itu, di kongres pertama mereka berhasil membentuk Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI)
Pada tanggal 28-31 Desember 1929, PPI juga mengubah nama menjadi Perserikatan Perhimpunan Isteri Indonesia (PPII).
Kongres Perempuan Indonesia II
Kongres II diadakan pada 20-24 Juli 1935 di Jakarta yang dipimpin langsung oleh Sri Mangoensarkoro. Dalam buku ‘Pergerakan Nasional Mencapai dan Mempertahankan Kemerdekaan’ karya Sudiyo tahun 2002 menuliskan beberapa hasil Kongres Perempuan II:
1. Dibentuk badan perserikatan Kongres Perempuan Indonesia
2. Tiap tiga tahun sekali diadakan Kongres Perempuan
3. Perancangan mengenai kewajiban seluruh perempuan Indonesia ialah menjadi Ibu bangsa yang berarti berusaha menumbuhkan generasi baru yang sadar akan kebangsaan nya
Di kongres ke II ini juga membahas tentang masalah perburuhan perempuan dan anak, perkawinan dan pemberantasan buta huruf
Kongres Perempuan Indonesia III
Kongres perempuan ke tiga dilaksanakan pada tanggal 23-27 Juli 1938 di Bandung. Kongres ini dipimpin oleh Ny. Emma Puradireja yang membahas mengenai hak pilih dan dipilih bagi perempuan dibadan perwakilan. Di kongres ini juga disetujui RUU mengenai perkawinan modern yang sebelumnya telah disusun oleh Ny. Maria Ulfah. Lalu, disepakati hari jadi PPI yang jatuh pada tanggal 22 Desember sebagai hari Ibu
Halo Ma! Ternyata perjuangan untuk mendapatkan kebebasan dan kemerdekaan bukan hanya dilakukan oleh para kaum laki-laki saja loh, pasalnya kaum perempuan juga turut berjuang dalam memperbaiki nasib mereka. Sekarang topik pembahasan hari ini adalah siapakah peserta kongres perempuan indonesia. Kongres Perempuan Indonesia dilakukan selama tiga kali.
Kongres Perempuan Indonesia I
Kongres perempuan indonesia pertama diselenggarakan pada tanggal 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta tepatnya disebuah gedung Dalem Joyodipuran punya Raden Tumenggung Joyodipero. Peserta yang hadir ada sekitar 30 organisasi wanita dari kota Jawa dan Sumatera. Lalu, ada wakil dari organisasi wanita yaitu Ny. Ki Hajar Dewantara, Ny. Sukamto dan Nona Suyati.
Kongres ini berhasil merumuskan tujuan yaitu mempersatukan cita-cita dan upaya dalam memajukan perempuan di Indonesia serta mengadakan perikatan di antara perkumpulan perempuan Indonesia.
Selain itu, di kongres pertama mereka berhasil membentuk Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI)
Pada tanggal 28-31 Desember 1929, PPI juga mengubah nama menjadi Perserikatan Perhimpunan Isteri Indonesia (PPII).
Kongres Perempuan Indonesia II
Kongres II diadakan pada 20-24 Juli 1935 di Jakarta yang dipimpin langsung oleh Sri Mangoensarkoro. Dalam buku ‘Pergerakan Nasional Mencapai dan Mempertahankan Kemerdekaan’ karya Sudiyo tahun 2002 menuliskan beberapa hasil Kongres Perempuan II:
1. Dibentuk badan perserikatan Kongres Perempuan Indonesia
2. Tiap tiga tahun sekali diadakan Kongres Perempuan
3. Perancangan mengenai kewajiban seluruh perempuan Indonesia ialah menjadi Ibu bangsa yang berarti berusaha menumbuhkan generasi baru yang sadar akan kebangsaan nya
Di kongres ke II ini juga membahas tentang masalah perburuhan perempuan dan anak, perkawinan dan pemberantasan buta huruf
Kongres Perempuan Indonesia III
Kongres perempuan ke tiga dilaksanakan pada tanggal 23-27 Juli 1938 di Bandung. Kongres ini dipimpin oleh Ny. Emma Puradireja yang membahas mengenai hak pilih dan dipilih bagi perempuan dibadan perwakilan. Di kongres ini juga disetujui RUU mengenai perkawinan modern yang sebelumnya telah disusun oleh Ny. Maria Ulfah. Lalu, disepakati hari jadi PPI yang jatuh pada tanggal 22 Desember sebagai hari Ibu
wah ilmunya bermanfaat bgt mam
Halo Ma! Ternyata perjuangan untuk mendapatkan kebebasan dan kemerdekaan bukan hanya dilakukan oleh para kaum laki-laki saja loh, pasalnya kaum perempuan juga turut berjuang dalam memperbaiki nasib mereka. Sekarang topik pembahasan hari ini adalah siapakah peserta kongres perempuan indonesia. Kongres Perempuan Indonesia dilakukan selama tiga kali.
Kongres Perempuan Indonesia I
Kongres perempuan indonesia pertama diselenggarakan pada tanggal 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta tepatnya disebuah gedung Dalem Joyodipuran punya Raden Tumenggung Joyodipero. Peserta yang hadir ada sekitar 30 organisasi wanita dari kota Jawa dan Sumatera. Lalu, ada wakil dari organisasi wanita yaitu Ny. Ki Hajar Dewantara, Ny. Sukamto dan Nona Suyati.
Kongres ini berhasil merumuskan tujuan yaitu mempersatukan cita-cita dan upaya dalam memajukan perempuan di Indonesia serta mengadakan perikatan di antara perkumpulan perempuan Indonesia.
Selain itu, di kongres pertama mereka berhasil membentuk Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI)
Pada tanggal 28-31 Desember 1929, PPI juga mengubah nama menjadi Perserikatan Perhimpunan Isteri Indonesia (PPII).
Kongres Perempuan Indonesia II
Kongres II diadakan pada 20-24 Juli 1935 di Jakarta yang dipimpin langsung oleh Sri Mangoensarkoro. Dalam buku ‘Pergerakan Nasional Mencapai dan Mempertahankan Kemerdekaan’ karya Sudiyo tahun 2002 menuliskan beberapa hasil Kongres Perempuan II:
1. Dibentuk badan perserikatan Kongres Perempuan Indonesia
2. Tiap tiga tahun sekali diadakan Kongres Perempuan
3. Perancangan mengenai kewajiban seluruh perempuan Indonesia ialah menjadi Ibu bangsa yang berarti berusaha menumbuhkan generasi baru yang sadar akan kebangsaan nya
Di kongres ke II ini juga membahas tentang masalah perburuhan perempuan dan anak, perkawinan dan pemberantasan buta huruf
Kongres Perempuan Indonesia III
Kongres perempuan ke tiga dilaksanakan pada tanggal 23-27 Juli 1938 di Bandung. Kongres ini dipimpin oleh Ny. Emma Puradireja yang membahas mengenai hak pilih dan dipilih bagi perempuan dibadan perwakilan. Di kongres ini juga disetujui RUU mengenai perkawinan modern yang sebelumnya telah disusun oleh Ny. Maria Ulfah. Lalu, disepakati hari jadi PPI yang jatuh pada tanggal 22 Desember sebagai hari Ibu
oalah ini toh isinya
Halo Ma! Ternyata perjuangan untuk mendapatkan kebebasan dan kemerdekaan bukan hanya dilakukan oleh para kaum laki-laki saja loh, pasalnya kaum perempuan juga turut berjuang dalam memperbaiki nasib mereka. Sekarang topik pembahasan hari ini adalah siapakah peserta kongres perempuan indonesia. Kongres Perempuan Indonesia dilakukan selama tiga kali.
Kongres Perempuan Indonesia I
Kongres perempuan indonesia pertama diselenggarakan pada tanggal 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta tepatnya disebuah gedung Dalem Joyodipuran punya Raden Tumenggung Joyodipero. Peserta yang hadir ada sekitar 30 organisasi wanita dari kota Jawa dan Sumatera. Lalu, ada wakil dari organisasi wanita yaitu Ny. Ki Hajar Dewantara, Ny. Sukamto dan Nona Suyati.
Kongres ini berhasil merumuskan tujuan yaitu mempersatukan cita-cita dan upaya dalam memajukan perempuan di Indonesia serta mengadakan perikatan di antara perkumpulan perempuan Indonesia.
Selain itu, di kongres pertama mereka berhasil membentuk Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI)
Pada tanggal 28-31 Desember 1929, PPI juga mengubah nama menjadi Perserikatan Perhimpunan Isteri Indonesia (PPII).
Kongres Perempuan Indonesia II
Kongres II diadakan pada 20-24 Juli 1935 di Jakarta yang dipimpin langsung oleh Sri Mangoensarkoro. Dalam buku ‘Pergerakan Nasional Mencapai dan Mempertahankan Kemerdekaan’ karya Sudiyo tahun 2002 menuliskan beberapa hasil Kongres Perempuan II:
1. Dibentuk badan perserikatan Kongres Perempuan Indonesia
2. Tiap tiga tahun sekali diadakan Kongres Perempuan
3. Perancangan mengenai kewajiban seluruh perempuan Indonesia ialah menjadi Ibu bangsa yang berarti berusaha menumbuhkan generasi baru yang sadar akan kebangsaan nya
Di kongres ke II ini juga membahas tentang masalah perburuhan perempuan dan anak, perkawinan dan pemberantasan buta huruf
Kongres Perempuan Indonesia III
Kongres perempuan ke tiga dilaksanakan pada tanggal 23-27 Juli 1938 di Bandung. Kongres ini dipimpin oleh Ny. Emma Puradireja yang membahas mengenai hak pilih dan dipilih bagi perempuan dibadan perwakilan. Di kongres ini juga disetujui RUU mengenai perkawinan modern yang sebelumnya telah disusun oleh Ny. Maria Ulfah. Lalu, disepakati hari jadi PPI yang jatuh pada tanggal 22 Desember sebagai hari Ibu
rame juga yaa
Halo Ma! Ternyata perjuangan untuk mendapatkan kebebasan dan kemerdekaan bukan hanya dilakukan oleh para kaum laki-laki saja loh, pasalnya kaum perempuan juga turut berjuang dalam memperbaiki nasib mereka. Sekarang topik pembahasan hari ini adalah siapakah peserta kongres perempuan indonesia. Kongres Perempuan Indonesia dilakukan selama tiga kali.
Kongres Perempuan Indonesia I
Kongres perempuan indonesia pertama diselenggarakan pada tanggal 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta tepatnya disebuah gedung Dalem Joyodipuran punya Raden Tumenggung Joyodipero. Peserta yang hadir ada sekitar 30 organisasi wanita dari kota Jawa dan Sumatera. Lalu, ada wakil dari organisasi wanita yaitu Ny. Ki Hajar Dewantara, Ny. Sukamto dan Nona Suyati.
Kongres ini berhasil merumuskan tujuan yaitu mempersatukan cita-cita dan upaya dalam memajukan perempuan di Indonesia serta mengadakan perikatan di antara perkumpulan perempuan Indonesia.
Selain itu, di kongres pertama mereka berhasil membentuk Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI)
Pada tanggal 28-31 Desember 1929, PPI juga mengubah nama menjadi Perserikatan Perhimpunan Isteri Indonesia (PPII).
Kongres Perempuan Indonesia II
Kongres II diadakan pada 20-24 Juli 1935 di Jakarta yang dipimpin langsung oleh Sri Mangoensarkoro. Dalam buku ‘Pergerakan Nasional Mencapai dan Mempertahankan Kemerdekaan’ karya Sudiyo tahun 2002 menuliskan beberapa hasil Kongres Perempuan II:
1. Dibentuk badan perserikatan Kongres Perempuan Indonesia
2. Tiap tiga tahun sekali diadakan Kongres Perempuan
3. Perancangan mengenai kewajiban seluruh perempuan Indonesia ialah menjadi Ibu bangsa yang berarti berusaha menumbuhkan generasi baru yang sadar akan kebangsaan nya
Di kongres ke II ini juga membahas tentang masalah perburuhan perempuan dan anak, perkawinan dan pemberantasan buta huruf
Kongres Perempuan Indonesia III
Kongres perempuan ke tiga dilaksanakan pada tanggal 23-27 Juli 1938 di Bandung. Kongres ini dipimpin oleh Ny. Emma Puradireja yang membahas mengenai hak pilih dan dipilih bagi perempuan dibadan perwakilan. Di kongres ini juga disetujui RUU mengenai perkawinan modern yang sebelumnya telah disusun oleh Ny. Maria Ulfah. Lalu, disepakati hari jadi PPI yang jatuh pada tanggal 22 Desember sebagai hari Ibu
makasih ma infonya
thanks udh berbagi ilmu nya