Mama dan Papa, siapa nih yang ngikutin berita mengenai tragedi Kanjuruhan?
Aku agak miris sih pas denger beritanya. Karena banyak banget korban jiwa, yang mungkin mereka nggak bersalah, tapi terjebak di sana hingga akhirnya meninggal dunia.
Jadi supporter klub sepak bola menurut aku boleh aja kok, tapi jangan sampai arogan kayak gini lah ya. Apalagi kalo sampe menimbulkan kerugian negara, ngerusak fasilitas umum, apalagi sampe banyak kroban jiwa gini. Duuuh, jujur sedih banget sih denger beritanya.
Makanya kali ini akum au update mengenai Tragedi Kanjuruhan: Kronologi, Penyebab dan Jumlah Korban. Simak dulu yuk, khususnya buat Mama dan Papa yang mungkin belum tau mengenai hal ini.
Tragedi Kanjuruhan: Kronologi, Penyebab dan Jumlah Korban
Kronologi Tragedi Kanjuruhan
Tragedi Kanjuruhan ini terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang. Dimana pada Sabtu malam tepatnya di tanggal 1 Oktober 2022, berlangsung pertandingan antara klub sepak bola Arema dan Persebaya.
Nah ini menurut Kapolda Jatim yang aku baca di salah satu website berita, dari pertandingan tersebut, Arema FC dinyatakan kalah dari Persebaya dengan poin 2-3. Jadi kesannya kayak Arema FC tuh kalah di kendang sendiri gitu lho Ma, Pa.
Sebenernya selama pertandingan tuh nggak ada masalah apa-apa, sampai akhirnya pertandingan selesai. Cuma, beberapa penonton yang merasa kecewa dengan kekalahan Arema, sempat turun ke tengah lapangan dan bikin kisruh. Mereka kayak melampiaskan kekecewaan kepada para pemain dan tim official yang ada di lapangan.
Pas kejadian ini, akhirnya aparat turun untuk melakukan pengamananan kepada para pemain dan tim lainnya. Di saat yang sama, polisi kemudian menembakkan gas air mata, yang ditujukan kepada para supporter yang berlaku anarkis. Sampe akhirnya para supporter yang menyebut diri merek Aremania ini menyerang balik petugas polisi dan merusak fasilitas umum yang ada di Stadion Kanjuruhan.
Sampe akhirnya para supporter ini menuju ke salah satu titik pintu keluar, yakni pintu 10 dan penumpukan orang terjadilah di sana. Mereka kemungkinan mengalami kekurangan oksigen, terinjak hingga kehimpit satu sama lain. Hingga banyak yang mengalami luka-luka, hingga dinyatakan meninggal dunia.
Penyebab tragedi Kanjuruhan
Seperti yang aku sebutkan dalam koronologi di atas, tragedi ini berawal dari kekecewaan para supporter Arema FC, saat tim kesayangan mereka kalah.
Kemudian terjadilah keributan di tengah lapangan yang bikin banyak orang panik dan bergegas keluar. Tanpa disadari, ternyata terjadi penumpukan masa di pintu keluar, yang menyebabkan mereka kekurangan oksigen, terhimpit, bahkan ada yang terinjak.
Bahkan Menkopolhukam Mahfud MD sempat menegaskan kalo penyebab korban meninggal karena saling berdesak-desakkan dan terinjak gitu Ma. Bukan karena bentrok antar supporter (Arema-Persebaya). Karena pas kejadian, infonya sih, supporter Persebaya nggak diperkenankan masuk buat nonton.
Jumlah korban jiwa
Sampai dengan hari ini, menurut update yang aku baca di berita, korban dari Tragedi Kanjuruhan, Malang sebanyak 448 korban. Jumlah ini merupakan akumulasi dimana 323 orang korban luka-luka dan 125 orang korban meninggal dunia.
Demikian tadi Ma, Pa, informasi mengenai Tragedi Kanjuruhan: Kronologi, Penyebab dan Jumlah Korban. Kejadian ini tentu jadi pembelajaran besar bagi kita ya, khususnya masyarakat Indonesia. Semoga tidak terulang lagi kejadian serupa ya!
Baca juga: