Pernah dengar istilah BDSM (Bondage, Discipline, Sadism and Masochism) dalam aktivitas seksual Ma?
BDSM adalah bentuk aktivitas seksual yang disertai dengan perbudakan fisik serta sadisme. BDSM ini sebenernya dilakukan atas kesepakatan dari kedua belah pihak Ma. Tapi banyak menganggap ini merupakan penyimpangan seksual yang berbahaya. Makanya orang cenderung takut untuk melakukannya atau sekedar bertemu seseorang yang suka dengan BDSM.
Biar gak salah lagi, kali ini aku mau sharing tentang 7 fakta dan mitos tentang BDSM, benarkah berbahaya?
1. BDSM tak banyak disukai karena termasuk penyimpangan seksual
Sebagian orang mengira BDSM adalah satu aktivitas seks yang aneh untuk dilakukan, sehingga tak banyak yang menyukainya. Tapi nyatanya, banyak juga kok yang senang melakukan hal tersebut. Sebab BDSM diyakini bisa memberikan fantasi seks yang berbeda daripada biasanya. Kalo menurut Mama gimana?
2. Salah satu pihak merasa dipaksa melakukan BDSM
Mungkin Mama termasuk orang yang mengira kalo BDSM dilakukan secara terpaksa oleh salah satu pihak. Faktanya, BDSM ini umunnya dilakukan dengan persetujuan kedua belah pihak Ma. Jadi sebelum melakukannya, biasanya pasangan akan saling berbicara dan minta persetujuan.
Ini sama aja kok kayak kita melakukan hubungan seksual pada umumnya, hehehe.
3. Saat melakukan BDSM, seseorang memiliki fantasi tentang perbudakan
BDSM nggak selamanya tentang perbudakan atau penyiksaan kok Ma. Karena faktanya, ada juga lho BDSM yang ringan, misalnya hanya menggunakan penutup di bagian mata. Jadi emang nggak ada aturan khusus untuk melakukan aktivitas seksual yang satu ini, tinggal tergantung bagaimana kesepakatan kita dengan pasangan aja.
4. BDSM merupakan aktivitas seks yang berbahaya
Fakta dan mitos tentang BDSM, benarkah berbahaya? Nyatanya nggak juga kok!
Banyak dari kita mungkin berpikir kalo BDSM berhubungan erat dengan penyiksaan dan rasa sakit. Ini yang banyak bikin salah paham, sehingga BDSM dianggap berbahaya. Padahal BDSM bisa juga lho dilakukan tanpa rasa sakit sama sekali. Asalkan kedua belah pihak yang melakukan, sama saling berhati-hati dan melakukan setiap kontak fisik berdasarkan persetujuan.
5. BDSM bisa merusak emosional seseorang
BDSM bisa merusak emosional seseorang, nyatanya cuma mitos belaka nih Ma. Karena selama dilakukan dengan baik dan benar, BDSM justru bisa membuat emosi kita lebih terkontrol. Masing-masing pihak bisa saling berbagi atau bertukar peran, sehingga saat berada di atas ranjang semua bisa terkontrol dengan baik. Kuncinya ada pada komunikasi di awal sebelum melakukan BDSM.
6. Salah satu pihak biasanya lebih mendominasi saat melakukan BDSM
Tau gak sih Ma, kalo BDSM tuh bisa juga dilakukan secara bergantian lho! Jadi gak hanya satu pihak aja yang mendominasi. Tergantung dari suasana hati dan balik lagi ke persetujuan di awal sebelum berhubungan seksual. Pastikan Mama atau Papa sudah sama-sama menentukan peran ya!
7. Orang yang suka melakukan BDSM biasanya punya trauma masa lalu, bener gak ya?
Banyak yang ngira kalau penyuka BDSM, umumnya punya trauma masa lalu. Padahal faktanya, aktivitas seks ini nggak ada kaitannya dengan trauma masa lalu. BDSM hanya bagian dari kesenangan dan fantasi seseorang, yang dituangkan dalam aktivitas seksnya dengan pasangan.
Jadi itu tadi Ma, 7 fakta dan mitos BDSM, benarkah berbahaya?
Saranku, kalo Mama atau Papa ingin melakukannya, jangan lupa untuk berkomunikasi terlebih dahulu dengan pasangan ya!
tapi kalo ada consent tetep gapapa kan?
setau aku gapapa kok ma asal ada komunikasi di awal sama pasangan