Apa Panggilan Anak ke Orangtua Menurut Islam?

Mama, Ibu, Bunda, Ayah, Bapak merupakan panggilan umum kepada orang tua yang sering didengar dan digunakan. Panggilan ini umum digunakan oleh masyarakat.

Namun, kamu tau gak Apa Panggilan Anak ke Orangtua Menurut Islam? Dalam Islam pun diajarkan tata cara panggilan untuk orang tua, lho! Penasaran kan?

Yuk, simak ulasan selengkapnya di bawah ini mengenai Apa Panggilan Anak ke Orangtua Menurut Islam?

  • Kemajuan zaman sebenarnya juga memengaruhi cara kita memanggil orangtua. Sebagai orang kelahiran tahun 90-an, seingat saya hanya ada satu tetangga yang memanggil orangtua dengan panggilan mama-papa. Lainnya masih didominasi bapak dan ibuk dan bapak dan mak.
  • Seiring dengan berjalannya kemajuan teknologi, semakin banyak pasangan muda-mudi yang mendeklarasikan diri mereka sebagai papa dan mama bagi anak-anak mereka. Panggilan bapak, ibu, mak dan simbok semakin jarang terdengar.
  • Panggilan lain yang terkesan agak kebarat-baratan adalah panggilan dady untuk orang tua laki-laki. Lagi-lagi panggilan ini terdengar dari layar televisi sinetron kita.
  • Selain sinetron yang menyumbang inspirasi pemanggilan orang tua, gerakan islamisasi juga demikian. Panggilan-panggilan bocah atau arek tergantikan dengan akhi dan ukhty. Liat saja beberapa kalimat ajakaran mereka, Yaa ikhwan wa akhwat. Lama-lama sebutan Yang Terhormat Bapak-Ibu sekalian akan diganti Yang terhormat al aba’ wal  ummahat.
  • Panggilan abi dan umi atau abah hanya terdengar dari keluarga yang sudah berhaji, keluarga keturunan Arab atau keluarga pesantren. selain itu, hampir tidak ada orang memanggil dengan sebutan abi, abah, umi, dan ummah. Lebih-lebih ami dan ama.
  • Ada beberapa jenis panggilan yang digunakan hanya sebagai obrolan dengan teman tetapi tidak digunakan sebagai panggilan kepada orangtua. Contohnya, bokap dan nyokap serta ebes dan memes. Dua contoh panggilan ini digunakan dalam contoh kalimat, “Nyokap gue belum pulang dari kerja.” Atau dalam kalimat, “Ebesmu durung ngirim duek ta? (Bapakmu belum ngirim uang?)” Rasanya saya tidak pernah mendengar seorang memanggil ayahnya dengan “Kap bokap atau mes memes.”
  • Panggilan orangtua dianggap tidak lepas dari status sosial suatu keluarga. Seperti anggapan hanya keluarga kaya yang memakai panggilan mama-papa, mami-papi, om-tante, dan lain sebagainya atau adanya anggapan hanya orang yang sudah berhaji, keturunan kiai atau ustaz dan keturunan Arab yang boleh memanggil abah, abi, umi, umma, ami, ama, dan lain sebagainya.
  • Orang yang belum berhaji akan malu bila dipanggil dengan sebutan abi atau abah.  Atau orang yang merasa hidupnya kekurangan juga akan malu bila sang anak memanggil dengan panggilan mama dan papa.

Nah, itulah tadi ulasan mengenai Apa Panggilan Anak ke Orangtua Menurut Islam? Semoga bermanfaat!

Baca juga:

Mama, Ibu, Bunda, Ayah, Bapak merupakan panggilan umum kepada orang tua yang sering didengar dan digunakan. Panggilan ini umum digunakan....

Mama, Ibu, Bunda, Ayah, Bapak merupakan panggilan umum kepada orang tua yang sering didengar dan digunakan. Panggilan ini umum digunakan oleh masyarakat.

Namun, kamu tau gak Apa Panggilan Anak ke Orangtua Menurut Islam? Dalam Islam pun diajarkan tata cara panggilan untuk orang tua, lho! Penasaran kan?

Yuk, simak ulasan selengkapnya di bawah ini mengenai Apa Panggilan Anak ke Orangtua Menurut Islam?

  • Kemajuan zaman sebenarnya juga memengaruhi cara kita memanggil orangtua. Sebagai orang kelahiran tahun 90-an, seingat saya hanya ada satu tetangga yang memanggil orangtua dengan panggilan mama-papa. Lainnya masih didominasi bapak dan ibuk dan bapak dan mak.
  • Seiring dengan berjalannya kemajuan teknologi, semakin banyak pasangan muda-mudi yang mendeklarasikan diri mereka sebagai papa dan mama bagi anak-anak mereka. Panggilan bapak, ibu, mak dan simbok semakin jarang terdengar.
  • Panggilan lain yang terkesan agak kebarat-baratan adalah panggilan dady untuk orang tua laki-laki. Lagi-lagi panggilan ini terdengar dari layar televisi sinetron kita.
  • Selain sinetron yang menyumbang inspirasi pemanggilan orang tua, gerakan islamisasi juga demikian. Panggilan-panggilan bocah atau arek tergantikan dengan akhi dan ukhty. Liat saja beberapa kalimat ajakaran mereka, Yaa ikhwan wa akhwat. Lama-lama sebutan Yang Terhormat Bapak-Ibu sekalian akan diganti Yang terhormat al aba’ wal  ummahat.
  • Panggilan abi dan umi atau abah hanya terdengar dari keluarga yang sudah berhaji, keluarga keturunan Arab atau keluarga pesantren. selain itu, hampir tidak ada orang memanggil dengan sebutan abi, abah, umi, dan ummah. Lebih-lebih ami dan ama.
  • Ada beberapa jenis panggilan yang digunakan hanya sebagai obrolan dengan teman tetapi tidak digunakan sebagai panggilan kepada orangtua. Contohnya, bokap dan nyokap serta ebes dan memes. Dua contoh panggilan ini digunakan dalam contoh kalimat, “Nyokap gue belum pulang dari kerja.” Atau dalam kalimat, “Ebesmu durung ngirim duek ta? (Bapakmu belum ngirim uang?)” Rasanya saya tidak pernah mendengar seorang memanggil ayahnya dengan “Kap bokap atau mes memes.”
  • Panggilan orangtua dianggap tidak lepas dari status sosial suatu keluarga. Seperti anggapan hanya keluarga kaya yang memakai panggilan mama-papa, mami-papi, om-tante, dan lain sebagainya atau adanya anggapan hanya orang yang sudah berhaji, keturunan kiai atau ustaz dan keturunan Arab yang boleh memanggil abah, abi, umi, umma, ami, ama, dan lain sebagainya.
  • Orang yang belum berhaji akan malu bila dipanggil dengan sebutan abi atau abah.  Atau orang yang merasa hidupnya kekurangan juga akan malu bila sang anak memanggil dengan panggilan mama dan papa.

Nah, itulah tadi ulasan mengenai Apa Panggilan Anak ke Orangtua Menurut Islam? Semoga bermanfaat!

Baca juga:

Terima kasih informasinya!!