- Beranda
- Semua Grup
- Life
- Relationship
- Bolehkah Ciuman Bibir saat Puasa?
Bolehkah Ciuman Bibir saat Puasa?
Pertanyaan selanjutnya yang sering ditanyakan yaitu, bolehkah ciuman bibir saat puasa. Di bulan puasa ini umat muslim diwajibkan untuk menahan nafsu. Namun, terkadang berciuman bibir dengan pasangan bisa saja terjadi. Lalu, apakah boleh dan bagaimana hukum berciuman saat sedang berpuasa?
Menurut beberapa ulama, hukum berciuman bibir bagi pasangan suami istri tidak membatalkan puasa nya selama ciuman itu tidak sampai mengeluarkan sperma atau inzal.
Sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Al-Mawardi dalam Al-Hawi Al-Kabir :
أما إن وطئ دون الفرج أو قبل أو باشر فلم ينزل فهو على صومه لا قضاء عليه ولا كفارة، وإن أنزل فقد أفطر ولزمه القضاء إجماعا
Artinya : "Jika seseorang mewathi’ selain farji’, atau berciuman dan bermesraan tanpa mengeluarkan sperma, maka hukum puasanya tetap dinilai sah, tidak perlu diqadha dan membayar kafarat. Tetapi, jika mengeluarkan sperma, maka hal ini dinilai puasa nya batal dan wajib mengqadha puasanya"
Hadis lain yang membahas mengenai ‘dasar berciuman tidak membatalkan puasa’ adalah dari riwayat Imam Al-Bukhairi dan Muslim dari Sayidah Aisyah :
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُ وَهُوَ صَائِمٌ وَيُبَاشِرُ وَهُوَ صَائِمٌ وَلَكِنَّهُ كَانَ أَمْلَكَكُمْ لِإِرْبِه
Nabi Saw pernah mencium sedangkan beliau berpuasa, dan beliau pun pernah bercumbu sedangkan beliau berpuasa, tetapi beliau lebih dapat menahan nafsunya.
Maksud dari dalil diatas, walaupun berciuman tidak membatalkan puasa, alangkah baik nya hal itu dihindarkan karena dapat membangkitkan syahwat. Jika, berciuman yang membangkitkan syahwat maka hukumnya haram.
Pernyataan ini didukung oleh Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmu :
ومن حركت القبلة شهوته كره له أن يقبل وهو صائم والكراهة كراهة تحريم وإن لم تحرك شهوته قال الشافعي فلا بأس بها وتركها أولى
Artinya : “Jika dari ciuman itu membangkitkan syahwat seseorang, maka hukum nya makruh berciuman dalam keadaan sedang berpuasa. Makruh disini ada 2, makruh tahrim dan haram. Namun, jika dari ciuman tersebut tidak membangkitkan syahwat maka tidak masalah. Harus diingat lebih baik berciuman dihindari saat sedang menjalankan ibadah puasa.
Pertanyaan selanjutnya yang sering ditanyakan yaitu, bolehkah ciuman bibir saat puasa. Di bulan puasa ini umat muslim diwajibkan untuk menahan nafsu. Namun, terkadang berciuman bibir dengan pasangan bisa saja terjadi. Lalu, apakah boleh dan bagaimana hukum berciuman saat sedang berpuasa?
Menurut beberapa ulama, hukum berciuman bibir bagi pasangan suami istri tidak membatalkan puasa nya selama ciuman itu tidak sampai mengeluarkan sperma atau inzal.
Sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Al-Mawardi dalam Al-Hawi Al-Kabir :
أما إن وطئ دون الفرج أو قبل أو باشر فلم ينزل فهو على صومه لا قضاء عليه ولا كفارة، وإن أنزل فقد أفطر ولزمه القضاء إجماعا
Artinya : "Jika seseorang mewathi’ selain farji’, atau berciuman dan bermesraan tanpa mengeluarkan sperma, maka hukum puasanya tetap dinilai sah, tidak perlu diqadha dan membayar kafarat. Tetapi, jika mengeluarkan sperma, maka hal ini dinilai puasa nya batal dan wajib mengqadha puasanya"
Hadis lain yang membahas mengenai ‘dasar berciuman tidak membatalkan puasa’ adalah dari riwayat Imam Al-Bukhairi dan Muslim dari Sayidah Aisyah :
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُ وَهُوَ صَائِمٌ وَيُبَاشِرُ وَهُوَ صَائِمٌ وَلَكِنَّهُ كَانَ أَمْلَكَكُمْ لِإِرْبِه
Nabi Saw pernah mencium sedangkan beliau berpuasa, dan beliau pun pernah bercumbu sedangkan beliau berpuasa, tetapi beliau lebih dapat menahan nafsunya.
Maksud dari dalil diatas, walaupun berciuman tidak membatalkan puasa, alangkah baik nya hal itu dihindarkan karena dapat membangkitkan syahwat. Jika, berciuman yang membangkitkan syahwat maka hukumnya haram.
Pernyataan ini didukung oleh Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmu :
ومن حركت القبلة شهوته كره له أن يقبل وهو صائم والكراهة كراهة تحريم وإن لم تحرك شهوته قال الشافعي فلا بأس بها وتركها أولى
Artinya : “Jika dari ciuman itu membangkitkan syahwat seseorang, maka hukum nya makruh berciuman dalam keadaan sedang berpuasa. Makruh disini ada 2, makruh tahrim dan haram. Namun, jika dari ciuman tersebut tidak membangkitkan syahwat maka tidak masalah. Harus diingat lebih baik berciuman dihindari saat sedang menjalankan ibadah puasa.
thx mam