Kenali Ciri Rumah Tangga Terjerat Toxic Relationship

Seseorang yang berada dalam hubungan yang tidak sehat atau toxic relationship alias hubungan beracun, biasanya merasa hidupnya hampa. Toxic relationship ini bisa berupa mengekang, mengendalikan dan terlalu protektif terhadap pasangannya. 

Kendati demikian, tak jarang mereka yang mengalaminya tidak menyadari bahwa dia tengah berada dalam toxic relationship. Hal ini mengakibatkan, dia terus berusaha mempertahankannya meski harus menyakiti diri sendiri.

Apakah kalian sedang terjebak dalam hubungan yang tidak sehat? Untuk mengetahuinya, yuk kenali kebiasaan pasangan suami istri yang menandakan toxic relationship. Apa saja? 

 

1. Selalu Mengkritik Pasangan 

Kritik mengurangi kepercayaan pada diri sendiri dan membuat seseorang meragukan kebenaran atas tindakan dan keputusannya. 

 

2. Hubungan Cinta Sepihak 

Seyogyanya, pernikahan merupakan hubungan yang dijalani oleh dua orang dan ada upaya untuk menjaga keseimbangan. Jika hanya kamu sendirian yang berjuang, hubungan kalian akan berat sebelah. Sebesar apapun usaha kamu mempertahankan hubungan, itu tidak akan berhasil. 

Ini sama saja cinta bertepuk sebelah tangan. Kamu telah memberikan segalanya untuk suami atau istri, baik itu kepercayaan, cinta atau materi. Namun, ia tidak peduli. Nah, situasi ini mirip dengan cinta sepihak.  

 

3. Selalu Curiga 

Kepercayaan merupakan aspek penting dalam suatu hubungan. Akibat hal inilah pasangan suami istri harus terbuka satu sama lain dan jujur. Ketika kalian saling curiga dan selalu meragukan satu sama lain.

 

Hal ini bisa bahaya dan memberikan dampak psikologis yang besar jika berlanjut dalam waktu lama. 

Kamu mungkin akan sulit untuk memercayai seseorang, bukan dalam urusan cinta saja, melainkan juga dalam hubungan sosial lainnya.  

 

4. Pasangan Over Protektif 

Over protektif bukanlah tanda kasih sayang dan cinta. Perilaku ini disertai dengan rasa cemburu berlebihan dan paranoia yang ekstrem. Kamu akan merasa tertekan karena merasa dibatasi untuk bebas.  

 

5. Selalu Menyalahkan Pasangan dan Lari dari Tanggung Jawab  

Jika terjadi konflik rumah tangga, ia selalu menuduh kamulah sebagai akar penyebab masalah. Ia juga mengabaikan kewajiban dan lari dari tanggung jawab. 

Jelas, hal ini dapat berdampak negatif terhadap psikologis kamu dan hubungan pernikahan kalian. Kamu akan dibebani tanggung jawab yang besar dan menjadi tertekan.  

 

6. Mengancam dan Memanipulasi Pasangan 

Sangat mungkin bagi seseorang untuk memanipulasi pasangannya, misalnya dengan ancaman atau larangan untuk melakukan sesuatu. 

Ini sangat berbahaya karena membuat kamu tertekan untuk membuat pilihan. Tekanan dapat menimbulkan banyak stres dan menciptakan perasaan tidak berdaya.  

 

7. Menghina dan Merendahkan Pasangan  

Ingat ya, tindakan ini Pada titik tertentu, Mama mulai merasa pantas mendapat perlakuan ini dan akhirnya menerima begitu saja setiap hinaan yang ditujukan kepadamu. Hal ini tentunya dapat menyebabkan trauma psikologis, seperti stres dan depresi. 

Selain itu hati-hati, perlakuan ini lama-lama bisa berujung pada KDRT atau kekerasan dalam rumah tangga. 

 

 

 

Seseorang yang berada dalam hubungan yang tidak sehat atau toxic relationship alias hubungan beracun, biasanya merasa hidupnya hampa. Toxic relationship....

Seseorang yang berada dalam hubungan yang tidak sehat atau toxic relationship alias hubungan beracun, biasanya merasa hidupnya hampa. Toxic relationship ini bisa berupa mengekang, mengendalikan dan terlalu protektif terhadap pasangannya. 

Kendati demikian, tak jarang mereka yang mengalaminya tidak menyadari bahwa dia tengah berada dalam toxic relationship. Hal ini mengakibatkan, dia terus berusaha mempertahankannya meski harus menyakiti diri sendiri.

Apakah kalian sedang terjebak dalam hubungan yang tidak sehat? Untuk mengetahuinya, yuk kenali kebiasaan pasangan suami istri yang menandakan toxic relationship. Apa saja? 

 

1. Selalu Mengkritik Pasangan 

Kritik mengurangi kepercayaan pada diri sendiri dan membuat seseorang meragukan kebenaran atas tindakan dan keputusannya. 

 

2. Hubungan Cinta Sepihak 

Seyogyanya, pernikahan merupakan hubungan yang dijalani oleh dua orang dan ada upaya untuk menjaga keseimbangan. Jika hanya kamu sendirian yang berjuang, hubungan kalian akan berat sebelah. Sebesar apapun usaha kamu mempertahankan hubungan, itu tidak akan berhasil. 

Ini sama saja cinta bertepuk sebelah tangan. Kamu telah memberikan segalanya untuk suami atau istri, baik itu kepercayaan, cinta atau materi. Namun, ia tidak peduli. Nah, situasi ini mirip dengan cinta sepihak.  

 

3. Selalu Curiga 

Kepercayaan merupakan aspek penting dalam suatu hubungan. Akibat hal inilah pasangan suami istri harus terbuka satu sama lain dan jujur. Ketika kalian saling curiga dan selalu meragukan satu sama lain.

 

Hal ini bisa bahaya dan memberikan dampak psikologis yang besar jika berlanjut dalam waktu lama. 

Kamu mungkin akan sulit untuk memercayai seseorang, bukan dalam urusan cinta saja, melainkan juga dalam hubungan sosial lainnya.  

 

4. Pasangan Over Protektif 

Over protektif bukanlah tanda kasih sayang dan cinta. Perilaku ini disertai dengan rasa cemburu berlebihan dan paranoia yang ekstrem. Kamu akan merasa tertekan karena merasa dibatasi untuk bebas.  

 

5. Selalu Menyalahkan Pasangan dan Lari dari Tanggung Jawab  

Jika terjadi konflik rumah tangga, ia selalu menuduh kamulah sebagai akar penyebab masalah. Ia juga mengabaikan kewajiban dan lari dari tanggung jawab. 

Jelas, hal ini dapat berdampak negatif terhadap psikologis kamu dan hubungan pernikahan kalian. Kamu akan dibebani tanggung jawab yang besar dan menjadi tertekan.  

 

6. Mengancam dan Memanipulasi Pasangan 

Sangat mungkin bagi seseorang untuk memanipulasi pasangannya, misalnya dengan ancaman atau larangan untuk melakukan sesuatu. 

Ini sangat berbahaya karena membuat kamu tertekan untuk membuat pilihan. Tekanan dapat menimbulkan banyak stres dan menciptakan perasaan tidak berdaya.  

 

7. Menghina dan Merendahkan Pasangan  

Ingat ya, tindakan ini Pada titik tertentu, Mama mulai merasa pantas mendapat perlakuan ini dan akhirnya menerima begitu saja setiap hinaan yang ditujukan kepadamu. Hal ini tentunya dapat menyebabkan trauma psikologis, seperti stres dan depresi. 

Selain itu hati-hati, perlakuan ini lama-lama bisa berujung pada KDRT atau kekerasan dalam rumah tangga. 

 

 

 

takut banget kalo mulai muncul hubungan racun :(