Apa Itu Workaholic dan Tandanya?

Ma, pernah nggak sih merasa ada dorongan dari dalam diri untuk selalu menyelesaikan perkerjaan secara berlebihan sampai melupakan kepentingan hidup yang lain? Kalau, pernah atau bahkan sedang mengalami hal di atas, mungkin Mama sedang mengalami kondisi workaholic!

Eits, tapi sebelum mengklaim diri sebagai workaholic, yuk simak dulu penjelasan tentang Apa Itu Workaholic dan Tandanya? di bawah!

Workaholic merupakan sebuah istilah yang mengacu pada kondisi di mana seseorang selalu bekerja tanpa menyesuaikan waktu dan keadaan. Untuk pengertian lebih umum, workaholic sering didefinisikan sebagai kondisi untuk seseorang yang gila kerja. Dua pengertian tersebut sama-sama menjelaskan bahwa seseorang yang mengidap workaholic seringkali kecanduan untuk selalu bekerja dan merasa cemas jika pekerjaannya tidak selesai saat itu juga.

Tapi, bukan berarti workaholic sama dengan pekerja keras, ya, Ma! Karena pada dasarnya, seseorang yang mengalami workaholic ini menjadikan bekerja sebagai kebiasaan yang harus selalu dilakukan hingga akhirnya merugikan baik untuk kesehatan fisik maupun mental.

Bahkan, jika mengadopsi pengertian dari American Psychologycal Association, workaholic didefinisikan sebagai kondisi di mana seseorang merasakan paksaan atau kebutuhan dari dalam diri untuk terus bekerja yang tak dapat dikendalikan. Tentu hal tersebut bukan hal yang baik, kan?

Supaya tau lebih jauh soal Apa Itu Workaholic dan Tandanya? yuk scroll terus artikel ini!

Tanda-Tanda Workaholic

  1. Overwork. Seorang workaholic akan selalu mengutamakan pekerjaan di mana pun dan kapanpun. Bahkan jika diminta bekerja pada hari libur pun, seorang workaholic tak perlu pikir dua kali untuk meninggalkan apapun yang sedang dilakukannya untuk bekerja.
  2. Individualis. Karena terlalu sibuk dengan pekerjaan, seorang workaholic biasanya tidak memiliki hubungan dekat dengan orang lain karena hidupnya hanya diisi dengan bekerja.
  3. Sering mengabaikan hal di luar pekerjaan. Dorongan kerja yang terlalu besar sering kali membuat seorang workaholic abai terhadap hal-hal di luar pekerjaan. Mereka selalu memprioritaskan kerja hingga lupa untuk kebutuhan paling mendasar seperti makan dan istirahat.

Dampak Workaholic

  1. Rentan Stress. Akibat dorongan kerja yang terlalu besar di dalam diri, seorang workaholic mudah stress jika tidak bekerja. Pun kecenderungan seorang workaholic untuk menjadikan pekerjaan sebagai pelarian dari masalah yang sedang dialami, menjadikannya mudah cemas bahkan depresi.
  2. Rentan terkena penyakit. Meski seorang workaholic bekerja atas dasar keinginannya sendiri, namun tubuh tetap butuh istirahat yang cukup. Sementara seorang workaholic tak jarang abai terhadap kebutuhan tubuh bahkan tidak menerapkan pola hidup yang sehat karena terlalu fokus mengurus pekerjaan.
  3. Merusak hubungan dengan orang terdekat. Akibat sibuk bekerja, seorang workaholic tidak lagi meluangkan waktu untuk bersua dengan orang-orang terdekatnya. Tentu hal ini dapat merenggangkan bahkan merusak hubungan karena mereka cenderung memilih bekerja dibanding bermain jika ada waktu luang.
  4. Rentan berkonflik. Saat stress dengan pekerjaan, seseorang cenderung tidak dapat mengontrol emosi dan kadang meluapkannya ke orang lain. Hal ini rentan terjadi pada seorang workaholic karena dorongan bekerja  serta risiko stress mereka jauh lebih besar dibanding orang-orang pada umumnya.

Nah, itu dia penjelasan tentang Apa Itu Workaholic dan Tandanya? yang dapat menjadi pengingat untuk Mama semua! Sekarang, mulai batasi ya porsi pekerjaan Mama agar tetap sesuai dengan kemampuan dan kapasitas demi menjaga hubungan baik antara diri sendiri maupun orang lain.

Yuk, share pengalaman Mama yang merasa sedang atau pernah mengalami kondisi workaholic ini di kolom komentar!

Baca juga:

Ma, pernah nggak sih merasa ada dorongan dari dalam diri untuk selalu menyelesaikan perkerjaan secara berlebihan sampai melupakan kepentingan hidup....

Ma, pernah nggak sih merasa ada dorongan dari dalam diri untuk selalu menyelesaikan perkerjaan secara berlebihan sampai melupakan kepentingan hidup yang lain? Kalau, pernah atau bahkan sedang mengalami hal di atas, mungkin Mama sedang mengalami kondisi workaholic!

Eits, tapi sebelum mengklaim diri sebagai workaholic, yuk simak dulu penjelasan tentang Apa Itu Workaholic dan Tandanya? di bawah!

Workaholic merupakan sebuah istilah yang mengacu pada kondisi di mana seseorang selalu bekerja tanpa menyesuaikan waktu dan keadaan. Untuk pengertian lebih umum, workaholic sering didefinisikan sebagai kondisi untuk seseorang yang gila kerja. Dua pengertian tersebut sama-sama menjelaskan bahwa seseorang yang mengidap workaholic seringkali kecanduan untuk selalu bekerja dan merasa cemas jika pekerjaannya tidak selesai saat itu juga.

Tapi, bukan berarti workaholic sama dengan pekerja keras, ya, Ma! Karena pada dasarnya, seseorang yang mengalami workaholic ini menjadikan bekerja sebagai kebiasaan yang harus selalu dilakukan hingga akhirnya merugikan baik untuk kesehatan fisik maupun mental.

Bahkan, jika mengadopsi pengertian dari American Psychologycal Association, workaholic didefinisikan sebagai kondisi di mana seseorang merasakan paksaan atau kebutuhan dari dalam diri untuk terus bekerja yang tak dapat dikendalikan. Tentu hal tersebut bukan hal yang baik, kan?

Supaya tau lebih jauh soal Apa Itu Workaholic dan Tandanya? yuk scroll terus artikel ini!

Tanda-Tanda Workaholic

  1. Overwork. Seorang workaholic akan selalu mengutamakan pekerjaan di mana pun dan kapanpun. Bahkan jika diminta bekerja pada hari libur pun, seorang workaholic tak perlu pikir dua kali untuk meninggalkan apapun yang sedang dilakukannya untuk bekerja.
  2. Individualis. Karena terlalu sibuk dengan pekerjaan, seorang workaholic biasanya tidak memiliki hubungan dekat dengan orang lain karena hidupnya hanya diisi dengan bekerja.
  3. Sering mengabaikan hal di luar pekerjaan. Dorongan kerja yang terlalu besar sering kali membuat seorang workaholic abai terhadap hal-hal di luar pekerjaan. Mereka selalu memprioritaskan kerja hingga lupa untuk kebutuhan paling mendasar seperti makan dan istirahat.

Dampak Workaholic

  1. Rentan Stress. Akibat dorongan kerja yang terlalu besar di dalam diri, seorang workaholic mudah stress jika tidak bekerja. Pun kecenderungan seorang workaholic untuk menjadikan pekerjaan sebagai pelarian dari masalah yang sedang dialami, menjadikannya mudah cemas bahkan depresi.
  2. Rentan terkena penyakit. Meski seorang workaholic bekerja atas dasar keinginannya sendiri, namun tubuh tetap butuh istirahat yang cukup. Sementara seorang workaholic tak jarang abai terhadap kebutuhan tubuh bahkan tidak menerapkan pola hidup yang sehat karena terlalu fokus mengurus pekerjaan.
  3. Merusak hubungan dengan orang terdekat. Akibat sibuk bekerja, seorang workaholic tidak lagi meluangkan waktu untuk bersua dengan orang-orang terdekatnya. Tentu hal ini dapat merenggangkan bahkan merusak hubungan karena mereka cenderung memilih bekerja dibanding bermain jika ada waktu luang.
  4. Rentan berkonflik. Saat stress dengan pekerjaan, seseorang cenderung tidak dapat mengontrol emosi dan kadang meluapkannya ke orang lain. Hal ini rentan terjadi pada seorang workaholic karena dorongan bekerja  serta risiko stress mereka jauh lebih besar dibanding orang-orang pada umumnya.

Nah, itu dia penjelasan tentang Apa Itu Workaholic dan Tandanya? yang dapat menjadi pengingat untuk Mama semua! Sekarang, mulai batasi ya porsi pekerjaan Mama agar tetap sesuai dengan kemampuan dan kapasitas demi menjaga hubungan baik antara diri sendiri maupun orang lain.

Yuk, share pengalaman Mama yang merasa sedang atau pernah mengalami kondisi workaholic ini di kolom komentar!

Baca juga:

yg poin rentan stress itu sebenernya normal nggak sih dipikirin pekerja? klo kerjaan blm beres kan pasti kepikiran terus.