Apa Nama dari Tonjolan yang Terdapat pada Bagian Belakang Blangkon Yogyakarta?
Pasti kalian sudah tidak asing lagi dengan blangkon, kan? Blangkon adalah topi tradisional yang sering dipakai oleh pria Jawa. Tapi, pernah nggak kalian memperhatikan dan bertanya - tanya Apa Nama dari Tonjolan yang Terdapat pada Bagian Belakang Blangkon Yogyakarta? Tonjolan ini ternyata punya nama dan makna yang menarik, lho. Yuk, kita kupas tuntas dalam artikel ini!
Nama Tonjolan di Blangkon Yogyakarta
Tonjolan di bagian belakang blangkon Yogyakarta disebut mondolan. Mondolan ini berbentuk bulatan yang berisi kain dan menonjol sebesar telur. Bentuknya yang unik ini seringkali menarik perhatian, apalagi bagi mereka yang baru pertama kali melihat blangkon Jogja. Tapi, mondolan ini bukan sekadar tonjolan biasa, ya. Ada filosofi dan sejarah yang dalam di baliknya.
Makna dan Fungsi Mondolan
Mondolan bukan hanya sebagai hiasan, tapi juga memiliki makna yang mendalam. Berikut ini beberapa makna dan fungsi mondolan:
- Menahan Rambut: Di masa lalu, pria yang memakai blangkon biasanya memiliki rambut panjang. Mondolan ini berfungsi untuk menahan rambut agar tidak terurai, sehingga rambut yang diikat dan disimpan di dalam blangkon membentuk bulatan seperti telur.
- Simbol Kebulatan Tekad: Mondolan juga melambangkan kebulatan tekad seorang pria dalam melaksanakan tugasnya, meskipun tugas tersebut sangat berat. Ini menunjukkan semangat dan determinasi yang kuat.
- Identitas Budaya: Mondolan adalah salah satu ciri khas yang membedakan blangkon Yogyakarta dengan blangkon dari daerah lain. Jadi, kalau kalian melihat blangkon dengan mondolan, itu artinya blangkon tersebut berasal dari Yogyakarta.
Bagian-Bagian Blangkon Yogyakarta
Selain mondolan, ada beberapa bagian lain dari blangkon Yogyakarta yang juga punya nama dan fungsi khusus. Mari kita kenali satu per satu:
- Wiron: Bagian ini adalah kain yang melilit pada blangkon agar tetap kencang. Wiron tersusun dari kain yang dilipat-lipat hingga menyerupai tangga atau undak-undakan. Jumlah lipatan pada wiron bisa bervariasi, mulai dari 11, 13, 15, hingga 17 lipatan yang melambangkan jumlah rakaat sholat dalam sehari.
- Kuncung: Kuncung adalah bagian blangkon yang terletak di depan mondolan, menyerupai lidah yang berada di bagian bawah atau di atas wiron. Bentuknya mirip wajik atau persegi empat.
- Tengahan: Bagian ini menyatukan wiron bagian kanan dan kiri, serta menghubungkan bagian depan dan mondolan blangkon. Tengahan adalah bagian blangkon yang paling tipis.
- Sintingan: Bagian ini menyerupai bentuk sayap dan berada di belakang blangkon, di bawah tengahan, menghimpit mondolan. Pada blangkon Mataram, sintingan menempel pada badan blangkon, sedangkan pada blangkon gaya Senopaten, sintingan dibiarkan terlepas sehingga tampak seperti sayap yang mengepak.
Blangkon Yogyakarta sebagai Souvenir
Saat ini, blangkon Yogyakarta, termasuk yang memiliki mondolan, tidak hanya dikenakan oleh bangsawan keraton saja. Banyak pengrajin blangkon di Jogja yang memproduksi blangkon untuk dijual ke masyarakat umum. Blangkon juga sering dijadikan souvenir perusahaan eksklusif. Ini adalah salah satu cara untuk melestarikan budaya sekaligus memperkenalkan keunikan blangkon Jogja ke seluruh penjuru dunia.
Jadi, teman-teman, sekarang kalian sudah tahu kan Apa Nama dari Tonjolan yang Terdapat pada Bagian Belakang Blangkon Yogyakarta? Selain memiliki fungsi praktis untuk menahan rambut, mondolan juga punya makna filosofis yang mendalam, melambangkan kebulatan tekad dan semangat seorang pria Jawa. Blangkon dengan mondolan ini juga menjadi ciri khas yang membedakan blangkon Yogyakarta dengan blangkon dari daerah lain.
Semoga penjelasan ini bisa menambah wawasan kita tentang kekayaan budaya Indonesia, khususnya Yogyakarta. Jangan lupa untuk terus melestarikan dan menghargai warisan budaya kita, ya! Sampai jumpa di obrolan seru berikutnya!