Mama dan Papa, selama ini pasti pernah denger dong istilah botox atau filler?
Ini adalah treatment kecantikan yang banyak digunakan oleh perempuan maupun laki-laki. Tapi tau nggak sih, kalo kedua istilah ini tuh punya arti yang berbeda?
Biar nggak penasaran, yuk aku kasih tau Apa Perbedaan Botox dan Filler.
Apa Perbedaan Botox dan Filler
Apa itu Botox?
Jadi Botox itu adalah merek neurotoksin botulinum yang istilahnya sudah banyak dipakai untuk pengobatan. Beberapa merek tersebut sudah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, yang bisa kita gunakan sesuai dengan rekomendasi dokter kulit.
Untuk prosesnya sendiri, nantinya Mama perlu berdiskusi terlebih dahulu ke dokter, lalu mengambil foto wajah. Kalo sudah nanti kita akan diberikan kompres es untuk mematikan saraf sebelum prosedurnya dilakukan.
Bagian wajah yang sering dilakukan Botox adalah dahi (antara mata dan hidung). Tujuannya untuk mengubah sudut mulut ke atas, mengurangi lubang hidung, serta mengendurkan otot di ujung hidung sehingga nantinay akan tertarik ke bawah.
Kalo sudah ditentukan areanya, nanti dokter akan mendisinfeksi kulit dan memberikan suntikan kecil di area perawatan, menggunakan jarum. Biasanya sih proses botox ini nggak lama dan nggak sakit Ma. Nah, setelahnya, Mama disarankan untuk menghindari aktivitas berat untuk beberapa jam.
Bicara soal ketahanannya, botox ini bisa bertahan 3 hingga 4 bulan. Tapi tentu ada risiko efek sampingnya ya seperti kemerahan, sakit di kepala, memar, hingga bengkak.
Apa itu Filler?
Selanjutnya kita bahas mengenai filler. Filler adalah gel kosmetik yang terbuat dari asam hialuronat. Asam hialuronat adlaah zat yang akan mengikat air dan membuat wajah terlihat lebih montok. Treatment ini banyak digunakan untuk memperbaiki tampilan kulit yang kendur.
Filler banyak dilakukan untuk meningkatkan volume area wajah. Seperti hidung, rahang, dagu, bibir atau bawah mata.
Sama seperti botox, filler ini juga dilakukan dengan memberikan beberapa suntikan di area yang ingin di-filler. Tapi efeknya akan terasa memar dan bengkak saat dan pasca prosesnya. Meskipun biasanya orang yang melakuakn treatment akan mendapatkan injeksi atau anestesi lokal untuk meminimalisir rasa sakit.
Untuk ketahannya, filler mampu bertahan antara 9 bulan hingga 1 tahun. Beberapa prosesnya memang tidak ada efek samping serius selain memar dan bengkak sih Ma.
Sekarang udah tau kan, Apa Perbedaan Botox dan Filler. Untuk menghindari kemungkinan buruknya, saran aku sih kalo mau botox atau filler, lebih baik diskusikan terlebih dahulu kondisi tubuh kita ke dokter ya.
Baca juga:
Mama dan Papa, selama ini pasti pernah denger dong istilah botox atau filler?
Ini adalah treatment kecantikan yang banyak digunakan oleh perempuan maupun laki-laki. Tapi tau nggak sih, kalo kedua istilah ini tuh punya arti yang berbeda?
Biar nggak penasaran, yuk aku kasih tau Apa Perbedaan Botox dan Filler.
Apa Perbedaan Botox dan Filler
Apa itu Botox?
Jadi Botox itu adalah merek neurotoksin botulinum yang istilahnya sudah banyak dipakai untuk pengobatan. Beberapa merek tersebut sudah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, yang bisa kita gunakan sesuai dengan rekomendasi dokter kulit.
Untuk prosesnya sendiri, nantinya Mama perlu berdiskusi terlebih dahulu ke dokter, lalu mengambil foto wajah. Kalo sudah nanti kita akan diberikan kompres es untuk mematikan saraf sebelum prosedurnya dilakukan.
Bagian wajah yang sering dilakukan Botox adalah dahi (antara mata dan hidung). Tujuannya untuk mengubah sudut mulut ke atas, mengurangi lubang hidung, serta mengendurkan otot di ujung hidung sehingga nantinay akan tertarik ke bawah.
Kalo sudah ditentukan areanya, nanti dokter akan mendisinfeksi kulit dan memberikan suntikan kecil di area perawatan, menggunakan jarum. Biasanya sih proses botox ini nggak lama dan nggak sakit Ma. Nah, setelahnya, Mama disarankan untuk menghindari aktivitas berat untuk beberapa jam.
Bicara soal ketahanannya, botox ini bisa bertahan 3 hingga 4 bulan. Tapi tentu ada risiko efek sampingnya ya seperti kemerahan, sakit di kepala, memar, hingga bengkak.
Apa itu Filler?
Selanjutnya kita bahas mengenai filler. Filler adalah gel kosmetik yang terbuat dari asam hialuronat. Asam hialuronat adlaah zat yang akan mengikat air dan membuat wajah terlihat lebih montok. Treatment ini banyak digunakan untuk memperbaiki tampilan kulit yang kendur.
Filler banyak dilakukan untuk meningkatkan volume area wajah. Seperti hidung, rahang, dagu, bibir atau bawah mata.
Sama seperti botox, filler ini juga dilakukan dengan memberikan beberapa suntikan di area yang ingin di-filler. Tapi efeknya akan terasa memar dan bengkak saat dan pasca prosesnya. Meskipun biasanya orang yang melakuakn treatment akan mendapatkan injeksi atau anestesi lokal untuk meminimalisir rasa sakit.
Untuk ketahannya, filler mampu bertahan antara 9 bulan hingga 1 tahun. Beberapa prosesnya memang tidak ada efek samping serius selain memar dan bengkak sih Ma.
Sekarang udah tau kan, Apa Perbedaan Botox dan Filler. Untuk menghindari kemungkinan buruknya, saran aku sih kalo mau botox atau filler, lebih baik diskusikan terlebih dahulu kondisi tubuh kita ke dokter ya.
Baca juga:
Kalo treatment keduanya ini ada efek sampingnya gak, ya?