Ma, sering enggak sih pas lagi kumpul sama temen dan lagi asik ngobrol tiba-tiba jadi nyerempet ngomongin orang lain alias ghibah? Mungkin terdengar sepele, karena ghibah sendiri sudah ‘dilumrahkan’ oleh sebagian orang, namun nyatanya perilaku ini sangat dilarang oleh agama, lho! Kira-kira Kenapa Ghibah Dilarang Oleh Agama? Yuk, simak penjelasannya di bawah!
Ghibah merupakan kegiatan berupa menggosip atau membicarakan orang lain yang biasanya menyebarkan isu negatif dengan tujuan mengorek-ngorek kesalahan orang lain dan menyudutkannya dari belakang. Perilaku tersebut tentu merupakan perilaku tercela yang jelas bertentangan dengan agama, khususnya Islam.
Islam sebagai agama yang damai selalu mengajarkan umatnya untuk berbuat baik kepada seluruh makhluk di muka bumi, sementara ghibah sendiri sangat bertolak belakang dari prinsip moral dan etika dalam agama Islam. Dalam beberapa ayat Al-Qur’an pun Allah SWT menyatakan dengan tegas bahwa ghibah adalah aktivitas yang mengundang dosa.
Berikut adalah alasan Kenapa Ghibah Dilarang Oleh Agama? yang sudah aku rangkum untuk para pembaca.
Dosa Ghibah Diibaratkan Seperti Memakan Bangkai Saudara Sendiri
Dalam Qur’an surah Al-Hujurat ayat 12, Allah SWT berfirman:
“Dan janganlah kalian saling menggunjing. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”
Imam Qurthubi dalam tafsirnya menjelaskan beberapa makna di balik pengibaratan yang Allah SWT sebut dalam surah tersebut. Salah satunya ialah, ghibah sama dengan mengoyak kehormatan orang lain yang mana hal tersebut merupakan Tindakan yang buruk. Selain itu juga, Allah SWT menggunakan istilah “bangkai daging saudaranya” untuk menunjukkan betapa buruknya perbuatan ghibah.
Ngeri banget ya, Ma!
Ghibah Merusak Hubungan
Dalam hadits riwayat Al-Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:
“Takutlah kalian akan berprasangka karena berprasangka adalah ucapan bohong besar. Janganlah kalian saling saling iri, saling meneliti kesalahan orang, saling hasut, saling membelakangi, saling bermusuhan. Jadilah kamu sekalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.”
Ghibah tak jarang menjadi penyebab retaknya hubungan, baik persahabatan maupun persaudaraan. Hal tersebut terjadi karena ghibah merusak kepercayaan antar teman maupun saudara dan menimbulkan perasaan dikhianati. Jadi, dijaga terus lisannya biar enggak ngomongin orang lain ya, Ma!
Dosa Ghibah Lebih Berat dari Dosa Zina
Dalam hadits Riwayat At-Thabrani, Rasulullah SAW menyatakan bahwa dosa ghibah lebih berat dari dosa zina.
““Ghibah itu lebih berat dari zina.’” Seorang sahabat bertanya, ‘Bagaimana bisa?’ Rasulullah SAW menjelaskan, ‘Seorang laki-laki yang berzina lalu bertobat, maka Allah bisa langsung menerima tobatnya. Namun pelaku ghibah tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang yang dighibahnya,’”
Dalam hadits lain, Allah berfirman kepada Nabi Musa AS, “Siapa saja yang meninggal dunia dalam keadaan bertobat dari perbuatan ghibah, maka dia adalah orang terakhir masuk surga. Dan siapa saja yang meninggal dalam keadaan terbiasa beruat ghibah, maka dia adalah orang yang paling awal masuk neraka.”
Duh, serem banget ya ternyata konsekuensi dari ghibah. Yuk, mulai dari sekarang kita jaga lisan serta perbuatan untuk berlaku baik antar sesama karena segala sesuatu perbuatan kita di muka bumi ini pasti ada pertanggung jawabannya di akhirat nanti.
Itulah beberapa alasan Kenapa Ghibah Dilarang Oleh Agama? semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Jangan lupa di-share ke teman-teman ya, Ma!
Baca juga:
Ma, sering enggak sih pas lagi kumpul sama temen dan lagi asik ngobrol tiba-tiba jadi nyerempet ngomongin orang lain alias ghibah? Mungkin terdengar sepele, karena ghibah sendiri sudah ‘dilumrahkan’ oleh sebagian orang, namun nyatanya perilaku ini sangat dilarang oleh agama, lho! Kira-kira Kenapa Ghibah Dilarang Oleh Agama? Yuk, simak penjelasannya di bawah!
Ghibah merupakan kegiatan berupa menggosip atau membicarakan orang lain yang biasanya menyebarkan isu negatif dengan tujuan mengorek-ngorek kesalahan orang lain dan menyudutkannya dari belakang. Perilaku tersebut tentu merupakan perilaku tercela yang jelas bertentangan dengan agama, khususnya Islam.
Islam sebagai agama yang damai selalu mengajarkan umatnya untuk berbuat baik kepada seluruh makhluk di muka bumi, sementara ghibah sendiri sangat bertolak belakang dari prinsip moral dan etika dalam agama Islam. Dalam beberapa ayat Al-Qur’an pun Allah SWT menyatakan dengan tegas bahwa ghibah adalah aktivitas yang mengundang dosa.
Berikut adalah alasan Kenapa Ghibah Dilarang Oleh Agama? yang sudah aku rangkum untuk para pembaca.
Dosa Ghibah Diibaratkan Seperti Memakan Bangkai Saudara Sendiri
Dalam Qur’an surah Al-Hujurat ayat 12, Allah SWT berfirman:
“Dan janganlah kalian saling menggunjing. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”
Imam Qurthubi dalam tafsirnya menjelaskan beberapa makna di balik pengibaratan yang Allah SWT sebut dalam surah tersebut. Salah satunya ialah, ghibah sama dengan mengoyak kehormatan orang lain yang mana hal tersebut merupakan Tindakan yang buruk. Selain itu juga, Allah SWT menggunakan istilah “bangkai daging saudaranya” untuk menunjukkan betapa buruknya perbuatan ghibah.
Ngeri banget ya, Ma!
Ghibah Merusak Hubungan
Dalam hadits riwayat Al-Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:
“Takutlah kalian akan berprasangka karena berprasangka adalah ucapan bohong besar. Janganlah kalian saling saling iri, saling meneliti kesalahan orang, saling hasut, saling membelakangi, saling bermusuhan. Jadilah kamu sekalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.”
Ghibah tak jarang menjadi penyebab retaknya hubungan, baik persahabatan maupun persaudaraan. Hal tersebut terjadi karena ghibah merusak kepercayaan antar teman maupun saudara dan menimbulkan perasaan dikhianati. Jadi, dijaga terus lisannya biar enggak ngomongin orang lain ya, Ma!
Dosa Ghibah Lebih Berat dari Dosa Zina
Dalam hadits Riwayat At-Thabrani, Rasulullah SAW menyatakan bahwa dosa ghibah lebih berat dari dosa zina.
““Ghibah itu lebih berat dari zina.’” Seorang sahabat bertanya, ‘Bagaimana bisa?’ Rasulullah SAW menjelaskan, ‘Seorang laki-laki yang berzina lalu bertobat, maka Allah bisa langsung menerima tobatnya. Namun pelaku ghibah tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang yang dighibahnya,’”
Dalam hadits lain, Allah berfirman kepada Nabi Musa AS, “Siapa saja yang meninggal dunia dalam keadaan bertobat dari perbuatan ghibah, maka dia adalah orang terakhir masuk surga. Dan siapa saja yang meninggal dalam keadaan terbiasa beruat ghibah, maka dia adalah orang yang paling awal masuk neraka.”
Duh, serem banget ya ternyata konsekuensi dari ghibah. Yuk, mulai dari sekarang kita jaga lisan serta perbuatan untuk berlaku baik antar sesama karena segala sesuatu perbuatan kita di muka bumi ini pasti ada pertanggung jawabannya di akhirat nanti.
Itulah beberapa alasan Kenapa Ghibah Dilarang Oleh Agama? semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Jangan lupa di-share ke teman-teman ya, Ma!
Baca juga:
Astaghfirullah, sebagai seorang perempuan, emang susah banget sih ngehindarin dosa yang satu ini