Pengalaman Jual Emas Tanpa Surat
Hai Mama dan Papa, siapa nih yang suka invetasi dengan emas?
Aku dan suami termasuk suka investasi menggunakan emas. Soalnya emas paling mudah dijual ketika kita lagi butuh uang mendadak. Tapi ternyata untuk menjual emas nggak bisa sembarangan ya. Selain emasnya itu sendiri, kita juga perlu melengkapi emas dengan suratnya ketika dijual.
Tapi terkadang kalo beli emas, kita suka lupa tuh sama surat belinya. Btw, terjadi sama aku belum lama ini hehe. Jadi aku mau jual emas, tapi ternyata surat belinya nggak tau ke mana.
Buat Mama yang memiliki kendala serupa, kali ini aku mau sharing Pengalaman Jual Emas Tanpa Surat.
Pengalaman Jual Emas Tanpa Surat
Emas terutama logam mulia itu memang bisa jadi investasi yang cukup menjanjikan ya. Ini juga termasuk minim risiko, karena harga emas tiap tahunnya cenderung naik dan jarang mengalami penurunan harga. Udah gitu emas juga nggak kena pajak, jadi aman aja kalo kita beli dalam jumlah banyak.
Buat jual emas, kita harus perhatiin banyak hal, salah satunya surat yang dimiliki. Karena kalo suratnya itu nggak ada, nantinya harga emas jadi turun atau jatuh. Soalnya surat belinya itu menjelaskan keaslian dari kadar emas dan berat asli emasnya saat dibeli. Kebayang dong kalo kita jual emas tanpa surat?
Nah waktu itu, karena butuh jual emas, akhirnya aku tetap datang ke toko emas untuk menjualnya meski tanpa surat. Di sini awalnya emas yang aku punya itu diragukan. Tapi setelah pihak toko melakukan pemeriksaan dan lain-lain, akhirnya emas aku ditawar dengan harga yang lebih murah dari harga aslinya.
Padahal saat itu, aku udah coba jelasin kalo emas yang aku punya bentuknya masih bagus, nggak ada goresan, cacat, atau kusam. Tapi karena mereka taunya emas itu nggak ada suratnya, harganya tetap turun bahkan anjlok.
Sempet sedih sih, karena aku jadi mengalami kerugian besar. Tapi pas aku tanya, sebenernya alasan mereka makesense juga. Mereka bilang, emas yang nggak ada suratnya itu perlu dicurigai keasliannya.
Oh iya, satu lagi. Pas jual emas tanpa surat ini aku juga dikenakan biaya untuk peleburannya. Proses peleburan ini nantinya akan digunakan untuk menentukan kadar emas serta untuk mempermudah mereka membentuk emas yang baru. Ini awalnya aku sempat nolak dikenakan charge, tapi ternyata memang sudah ketentuannya begitu.
Jujur karena kondisi mendesak, akhirnya mau nggak mau ya aku harus terima kondisinya. Aku jadi menjual emas yang aku punya dengan harga yang jauh dari perkiraan aku. Mungkin ini juga jadi satu pelajaran sih buat aku, untuk nggak sembarangan memisahkan barang berharga dari surat belinya. Karena ternyata sefatal itu, apalagi kalo urusan uang. Niat mau invest jadinya malah rugi deh!
Semoga Pengalaman Jual Emas Tanpa Surat dari aku ini bisa jadi pelajaran juga untuk Mama dan Papa ya!
Baca juga:
Hai Mama dan Papa, siapa nih yang suka invetasi dengan emas?
Aku dan suami termasuk suka investasi menggunakan emas. Soalnya emas paling mudah dijual ketika kita lagi butuh uang mendadak. Tapi ternyata untuk menjual emas nggak bisa sembarangan ya. Selain emasnya itu sendiri, kita juga perlu melengkapi emas dengan suratnya ketika dijual.
Tapi terkadang kalo beli emas, kita suka lupa tuh sama surat belinya. Btw, terjadi sama aku belum lama ini hehe. Jadi aku mau jual emas, tapi ternyata surat belinya nggak tau ke mana.
Buat Mama yang memiliki kendala serupa, kali ini aku mau sharing Pengalaman Jual Emas Tanpa Surat.
Pengalaman Jual Emas Tanpa Surat
Emas terutama logam mulia itu memang bisa jadi investasi yang cukup menjanjikan ya. Ini juga termasuk minim risiko, karena harga emas tiap tahunnya cenderung naik dan jarang mengalami penurunan harga. Udah gitu emas juga nggak kena pajak, jadi aman aja kalo kita beli dalam jumlah banyak.
Buat jual emas, kita harus perhatiin banyak hal, salah satunya surat yang dimiliki. Karena kalo suratnya itu nggak ada, nantinya harga emas jadi turun atau jatuh. Soalnya surat belinya itu menjelaskan keaslian dari kadar emas dan berat asli emasnya saat dibeli. Kebayang dong kalo kita jual emas tanpa surat?
Nah waktu itu, karena butuh jual emas, akhirnya aku tetap datang ke toko emas untuk menjualnya meski tanpa surat. Di sini awalnya emas yang aku punya itu diragukan. Tapi setelah pihak toko melakukan pemeriksaan dan lain-lain, akhirnya emas aku ditawar dengan harga yang lebih murah dari harga aslinya.
Padahal saat itu, aku udah coba jelasin kalo emas yang aku punya bentuknya masih bagus, nggak ada goresan, cacat, atau kusam. Tapi karena mereka taunya emas itu nggak ada suratnya, harganya tetap turun bahkan anjlok.
Sempet sedih sih, karena aku jadi mengalami kerugian besar. Tapi pas aku tanya, sebenernya alasan mereka makesense juga. Mereka bilang, emas yang nggak ada suratnya itu perlu dicurigai keasliannya.
Oh iya, satu lagi. Pas jual emas tanpa surat ini aku juga dikenakan biaya untuk peleburannya. Proses peleburan ini nantinya akan digunakan untuk menentukan kadar emas serta untuk mempermudah mereka membentuk emas yang baru. Ini awalnya aku sempat nolak dikenakan charge, tapi ternyata memang sudah ketentuannya begitu.
Jujur karena kondisi mendesak, akhirnya mau nggak mau ya aku harus terima kondisinya. Aku jadi menjual emas yang aku punya dengan harga yang jauh dari perkiraan aku. Mungkin ini juga jadi satu pelajaran sih buat aku, untuk nggak sembarangan memisahkan barang berharga dari surat belinya. Karena ternyata sefatal itu, apalagi kalo urusan uang. Niat mau invest jadinya malah rugi deh!
Semoga Pengalaman Jual Emas Tanpa Surat dari aku ini bisa jadi pelajaran juga untuk Mama dan Papa ya!
Baca juga:
Aku juga pernah ini Ma, nilainya jadi berkurang