Review Shin Ramyun Nongshim

Seiring masuknya budaya Korea ke Indonesia, hal ini juga membawa produk-produk asal Korea masuk ke Indonesia. Salah satunya adalah mi instan.

Dulu ramai sekali yang mi instan asal Korea bernama samyang. Mi instan ini cukup digemari masyarakat Indonesia karena rasanya yang enak dan membakar lidah, karena diracik dengan bumbu dan saus yang sangat pedas. Apalagi tipikal lidah orang Indonesia yang suka makanan pedas.

Selain samyang, mi instan Korea lainnya yang masuk ke Indonesia ada Shin Ramyun. Berbeda dengan samyang yang merupakan mi goreng, Shin Ramyun ini adalah mi kuah.

Bagi Mama yang penasaran sama rasanya, kali ini aku mau kasih reviewnya nih

PACKAGING
Shin ramyun memiliki kemasan berwarna merah keorenan dengan beberapa sentuhan tulisan berbahasa Korea. Terdapat pula nama merk asal Korea yaitu 'Nongshim' dan nama produk nya sendiri 'Shin Ramyun' dengan keterangan tulisan 'noodle soup' untuk menegaskan bahwa mi tersebut adalah mi berkuah.

Karena mi ini sudah masuk ke Indonesia, sehingga sudah terjamin kehalalannya. Terdapat label halal di bagian bawah sebelah kiri. Shin Ramyun ini memiliki rasa spicy atau pedas yang tulisannya tertera di bagian depan kemasan.

Pada bagian belakang kemasan terdapat cara memasak, komposisi, kandungan nilai gizi, maupun daerah asal pembuatan mi yang ditulis dengan banyak bahasa.

BENTUK & TEKSTUR
Saat membuka kemasan, terlihat mi yang berbentuk lingkaran. Tidak seperti mi di Indonesia pada umunnya yang berbentuk persegi panjang.

Selain mi, yang terdapat dalam satu bungkus Shin Ramyun adalah bumbu dan sayuran kering saja. Sangat sederhana jika dibandingkan dengan mi instan Indonesia yang berisi bumbu, minyak, bubuk cabai, dll.

Saat dimasak, Shin Ramyun ini memilki tekstur yang sama seperti mi pada umumnya, yaitu agak kenyal dan minya kecil-kecil. Warna mi pun tidak beda jauh dari mi lainnya.

CARA MEMASAK
Memasak Shin Ramyun ini, cukup mudah. Pertama merebus 3 gelas (550cc) air, Setelah mendidih masukkan mie, bumbu, dan sayuran kering, lalu biarkan sampai mendidih atau masak selama ½ menit, kemudian angkat dan sajikan. Bisa juga ditambahkan telur atau sayuran yang disuka. Kalau aku biasanya menambahkan sosis atau bakso.

RASA
Jujur, pertama kali aku mencobanya aku langsung suka karena rasanya cocok banget sama lidahku. Tekstur mi nya juga agak kenyal dan kecil-kecil jadi enak buat digigit dan dimakan berulang-ulang. Kuahnya gurih, tapi sayang pedasnya kurang nendang menurutku.

Sayuran keringnya yang berisi daun bawang, jamur shitake, cabe merah, dan wortel juga enak dan kenyal karena sudah dimasak bersama mi nya tadi.

HARGA
Shin Ramyun dijual dengan harga Rp 10.000-12.000. Untuk harga segitu menurutku lumayan murah jika dibandingkan dengan samyang atau mi korea lainnya. Namun, pastinya lebih mahal dibandingkan dengan mi instan Indonesia.

Menurutku ramyun ini juga worth it karena mi nya pun cukup besar dan bikin kenyang. Kuah sisanya juga bisa dicampur dengan nasi supaya makin kenyang. Shin Ramyun bisa dibeli di minimarket maupun supermarket terdekat dan di online shop juga banyak yang jual.










Komentar
Seiring masuknya budaya Korea ke Indonesia, hal ini juga membawa produk-produk asal Korea masuk ke Indonesia. Salah satunya adalah mi....

Seiring masuknya budaya Korea ke Indonesia, hal ini juga membawa produk-produk asal Korea masuk ke Indonesia. Salah satunya adalah mi instan.

Dulu ramai sekali yang mi instan asal Korea bernama samyang. Mi instan ini cukup digemari masyarakat Indonesia karena rasanya yang enak dan membakar lidah, karena diracik dengan bumbu dan saus yang sangat pedas. Apalagi tipikal lidah orang Indonesia yang suka makanan pedas.

Selain samyang, mi instan Korea lainnya yang masuk ke Indonesia ada Shin Ramyun. Berbeda dengan samyang yang merupakan mi goreng, Shin Ramyun ini adalah mi kuah.

Bagi Mama yang penasaran sama rasanya, kali ini aku mau kasih reviewnya nih

PACKAGING
Shin ramyun memiliki kemasan berwarna merah keorenan dengan beberapa sentuhan tulisan berbahasa Korea. Terdapat pula nama merk asal Korea yaitu 'Nongshim' dan nama produk nya sendiri 'Shin Ramyun' dengan keterangan tulisan 'noodle soup' untuk menegaskan bahwa mi tersebut adalah mi berkuah.

Karena mi ini sudah masuk ke Indonesia, sehingga sudah terjamin kehalalannya. Terdapat label halal di bagian bawah sebelah kiri. Shin Ramyun ini memiliki rasa spicy atau pedas yang tulisannya tertera di bagian depan kemasan.

Pada bagian belakang kemasan terdapat cara memasak, komposisi, kandungan nilai gizi, maupun daerah asal pembuatan mi yang ditulis dengan banyak bahasa.

BENTUK & TEKSTUR
Saat membuka kemasan, terlihat mi yang berbentuk lingkaran. Tidak seperti mi di Indonesia pada umunnya yang berbentuk persegi panjang.

Selain mi, yang terdapat dalam satu bungkus Shin Ramyun adalah bumbu dan sayuran kering saja. Sangat sederhana jika dibandingkan dengan mi instan Indonesia yang berisi bumbu, minyak, bubuk cabai, dll.

Saat dimasak, Shin Ramyun ini memilki tekstur yang sama seperti mi pada umumnya, yaitu agak kenyal dan minya kecil-kecil. Warna mi pun tidak beda jauh dari mi lainnya.

CARA MEMASAK
Memasak Shin Ramyun ini, cukup mudah. Pertama merebus 3 gelas (550cc) air, Setelah mendidih masukkan mie, bumbu, dan sayuran kering, lalu biarkan sampai mendidih atau masak selama ½ menit, kemudian angkat dan sajikan. Bisa juga ditambahkan telur atau sayuran yang disuka. Kalau aku biasanya menambahkan sosis atau bakso.

RASA
Jujur, pertama kali aku mencobanya aku langsung suka karena rasanya cocok banget sama lidahku. Tekstur mi nya juga agak kenyal dan kecil-kecil jadi enak buat digigit dan dimakan berulang-ulang. Kuahnya gurih, tapi sayang pedasnya kurang nendang menurutku.

Sayuran keringnya yang berisi daun bawang, jamur shitake, cabe merah, dan wortel juga enak dan kenyal karena sudah dimasak bersama mi nya tadi.

HARGA
Shin Ramyun dijual dengan harga Rp 10.000-12.000. Untuk harga segitu menurutku lumayan murah jika dibandingkan dengan samyang atau mi korea lainnya. Namun, pastinya lebih mahal dibandingkan dengan mi instan Indonesia.

Menurutku ramyun ini juga worth it karena mi nya pun cukup besar dan bikin kenyang. Kuah sisanya juga bisa dicampur dengan nasi supaya makin kenyang. Shin Ramyun bisa dibeli di minimarket maupun supermarket terdekat dan di online shop juga banyak yang jual.










Aku termasuk pecinta mi, jd boleh nih next cobain

Seiring masuknya budaya Korea ke Indonesia, hal ini juga membawa produk-produk asal Korea masuk ke Indonesia. Salah satunya adalah mi....

Seiring masuknya budaya Korea ke Indonesia, hal ini juga membawa produk-produk asal Korea masuk ke Indonesia. Salah satunya adalah mi instan.

Dulu ramai sekali yang mi instan asal Korea bernama samyang. Mi instan ini cukup digemari masyarakat Indonesia karena rasanya yang enak dan membakar lidah, karena diracik dengan bumbu dan saus yang sangat pedas. Apalagi tipikal lidah orang Indonesia yang suka makanan pedas.

Selain samyang, mi instan Korea lainnya yang masuk ke Indonesia ada Shin Ramyun. Berbeda dengan samyang yang merupakan mi goreng, Shin Ramyun ini adalah mi kuah.

Bagi Mama yang penasaran sama rasanya, kali ini aku mau kasih reviewnya nih

PACKAGING
Shin ramyun memiliki kemasan berwarna merah keorenan dengan beberapa sentuhan tulisan berbahasa Korea. Terdapat pula nama merk asal Korea yaitu 'Nongshim' dan nama produk nya sendiri 'Shin Ramyun' dengan keterangan tulisan 'noodle soup' untuk menegaskan bahwa mi tersebut adalah mi berkuah.

Karena mi ini sudah masuk ke Indonesia, sehingga sudah terjamin kehalalannya. Terdapat label halal di bagian bawah sebelah kiri. Shin Ramyun ini memiliki rasa spicy atau pedas yang tulisannya tertera di bagian depan kemasan.

Pada bagian belakang kemasan terdapat cara memasak, komposisi, kandungan nilai gizi, maupun daerah asal pembuatan mi yang ditulis dengan banyak bahasa.

BENTUK & TEKSTUR
Saat membuka kemasan, terlihat mi yang berbentuk lingkaran. Tidak seperti mi di Indonesia pada umunnya yang berbentuk persegi panjang.

Selain mi, yang terdapat dalam satu bungkus Shin Ramyun adalah bumbu dan sayuran kering saja. Sangat sederhana jika dibandingkan dengan mi instan Indonesia yang berisi bumbu, minyak, bubuk cabai, dll.

Saat dimasak, Shin Ramyun ini memilki tekstur yang sama seperti mi pada umumnya, yaitu agak kenyal dan minya kecil-kecil. Warna mi pun tidak beda jauh dari mi lainnya.

CARA MEMASAK
Memasak Shin Ramyun ini, cukup mudah. Pertama merebus 3 gelas (550cc) air, Setelah mendidih masukkan mie, bumbu, dan sayuran kering, lalu biarkan sampai mendidih atau masak selama ½ menit, kemudian angkat dan sajikan. Bisa juga ditambahkan telur atau sayuran yang disuka. Kalau aku biasanya menambahkan sosis atau bakso.

RASA
Jujur, pertama kali aku mencobanya aku langsung suka karena rasanya cocok banget sama lidahku. Tekstur mi nya juga agak kenyal dan kecil-kecil jadi enak buat digigit dan dimakan berulang-ulang. Kuahnya gurih, tapi sayang pedasnya kurang nendang menurutku.

Sayuran keringnya yang berisi daun bawang, jamur shitake, cabe merah, dan wortel juga enak dan kenyal karena sudah dimasak bersama mi nya tadi.

HARGA
Shin Ramyun dijual dengan harga Rp 10.000-12.000. Untuk harga segitu menurutku lumayan murah jika dibandingkan dengan samyang atau mi korea lainnya. Namun, pastinya lebih mahal dibandingkan dengan mi instan Indonesia.

Menurutku ramyun ini juga worth it karena mi nya pun cukup besar dan bikin kenyang. Kuah sisanya juga bisa dicampur dengan nasi supaya makin kenyang. Shin Ramyun bisa dibeli di minimarket maupun supermarket terdekat dan di online shop juga banyak yang jual.










Betul ma, nggak begitu pedas ya. Kurang nendang pedasnya. Beda sama samyang

Seiring masuknya budaya Korea ke Indonesia, hal ini juga membawa produk-produk asal Korea masuk ke Indonesia. Salah satunya adalah mi....

Seiring masuknya budaya Korea ke Indonesia, hal ini juga membawa produk-produk asal Korea masuk ke Indonesia. Salah satunya adalah mi instan.

Dulu ramai sekali yang mi instan asal Korea bernama samyang. Mi instan ini cukup digemari masyarakat Indonesia karena rasanya yang enak dan membakar lidah, karena diracik dengan bumbu dan saus yang sangat pedas. Apalagi tipikal lidah orang Indonesia yang suka makanan pedas.

Selain samyang, mi instan Korea lainnya yang masuk ke Indonesia ada Shin Ramyun. Berbeda dengan samyang yang merupakan mi goreng, Shin Ramyun ini adalah mi kuah.

Bagi Mama yang penasaran sama rasanya, kali ini aku mau kasih reviewnya nih

PACKAGING
Shin ramyun memiliki kemasan berwarna merah keorenan dengan beberapa sentuhan tulisan berbahasa Korea. Terdapat pula nama merk asal Korea yaitu 'Nongshim' dan nama produk nya sendiri 'Shin Ramyun' dengan keterangan tulisan 'noodle soup' untuk menegaskan bahwa mi tersebut adalah mi berkuah.

Karena mi ini sudah masuk ke Indonesia, sehingga sudah terjamin kehalalannya. Terdapat label halal di bagian bawah sebelah kiri. Shin Ramyun ini memiliki rasa spicy atau pedas yang tulisannya tertera di bagian depan kemasan.

Pada bagian belakang kemasan terdapat cara memasak, komposisi, kandungan nilai gizi, maupun daerah asal pembuatan mi yang ditulis dengan banyak bahasa.

BENTUK & TEKSTUR
Saat membuka kemasan, terlihat mi yang berbentuk lingkaran. Tidak seperti mi di Indonesia pada umunnya yang berbentuk persegi panjang.

Selain mi, yang terdapat dalam satu bungkus Shin Ramyun adalah bumbu dan sayuran kering saja. Sangat sederhana jika dibandingkan dengan mi instan Indonesia yang berisi bumbu, minyak, bubuk cabai, dll.

Saat dimasak, Shin Ramyun ini memilki tekstur yang sama seperti mi pada umumnya, yaitu agak kenyal dan minya kecil-kecil. Warna mi pun tidak beda jauh dari mi lainnya.

CARA MEMASAK
Memasak Shin Ramyun ini, cukup mudah. Pertama merebus 3 gelas (550cc) air, Setelah mendidih masukkan mie, bumbu, dan sayuran kering, lalu biarkan sampai mendidih atau masak selama ½ menit, kemudian angkat dan sajikan. Bisa juga ditambahkan telur atau sayuran yang disuka. Kalau aku biasanya menambahkan sosis atau bakso.

RASA
Jujur, pertama kali aku mencobanya aku langsung suka karena rasanya cocok banget sama lidahku. Tekstur mi nya juga agak kenyal dan kecil-kecil jadi enak buat digigit dan dimakan berulang-ulang. Kuahnya gurih, tapi sayang pedasnya kurang nendang menurutku.

Sayuran keringnya yang berisi daun bawang, jamur shitake, cabe merah, dan wortel juga enak dan kenyal karena sudah dimasak bersama mi nya tadi.

HARGA
Shin Ramyun dijual dengan harga Rp 10.000-12.000. Untuk harga segitu menurutku lumayan murah jika dibandingkan dengan samyang atau mi korea lainnya. Namun, pastinya lebih mahal dibandingkan dengan mi instan Indonesia.

Menurutku ramyun ini juga worth it karena mi nya pun cukup besar dan bikin kenyang. Kuah sisanya juga bisa dicampur dengan nasi supaya makin kenyang. Shin Ramyun bisa dibeli di minimarket maupun supermarket terdekat dan di online shop juga banyak yang jual.










Tambahin telur enak nih pasti. Trs makannya pas dingin2

Tambahin telur enak nih pasti. Trs makannya pas dingin2

Tambahin telur enak nih pasti. Trs makannya pas dingin2

apalagi telur setengah matang yah mam

Seiring masuknya budaya Korea ke Indonesia, hal ini juga membawa produk-produk asal Korea masuk ke Indonesia. Salah satunya adalah mi....

Seiring masuknya budaya Korea ke Indonesia, hal ini juga membawa produk-produk asal Korea masuk ke Indonesia. Salah satunya adalah mi instan.

Dulu ramai sekali yang mi instan asal Korea bernama samyang. Mi instan ini cukup digemari masyarakat Indonesia karena rasanya yang enak dan membakar lidah, karena diracik dengan bumbu dan saus yang sangat pedas. Apalagi tipikal lidah orang Indonesia yang suka makanan pedas.

Selain samyang, mi instan Korea lainnya yang masuk ke Indonesia ada Shin Ramyun. Berbeda dengan samyang yang merupakan mi goreng, Shin Ramyun ini adalah mi kuah.

Bagi Mama yang penasaran sama rasanya, kali ini aku mau kasih reviewnya nih

PACKAGING
Shin ramyun memiliki kemasan berwarna merah keorenan dengan beberapa sentuhan tulisan berbahasa Korea. Terdapat pula nama merk asal Korea yaitu 'Nongshim' dan nama produk nya sendiri 'Shin Ramyun' dengan keterangan tulisan 'noodle soup' untuk menegaskan bahwa mi tersebut adalah mi berkuah.

Karena mi ini sudah masuk ke Indonesia, sehingga sudah terjamin kehalalannya. Terdapat label halal di bagian bawah sebelah kiri. Shin Ramyun ini memiliki rasa spicy atau pedas yang tulisannya tertera di bagian depan kemasan.

Pada bagian belakang kemasan terdapat cara memasak, komposisi, kandungan nilai gizi, maupun daerah asal pembuatan mi yang ditulis dengan banyak bahasa.

BENTUK & TEKSTUR
Saat membuka kemasan, terlihat mi yang berbentuk lingkaran. Tidak seperti mi di Indonesia pada umunnya yang berbentuk persegi panjang.

Selain mi, yang terdapat dalam satu bungkus Shin Ramyun adalah bumbu dan sayuran kering saja. Sangat sederhana jika dibandingkan dengan mi instan Indonesia yang berisi bumbu, minyak, bubuk cabai, dll.

Saat dimasak, Shin Ramyun ini memilki tekstur yang sama seperti mi pada umumnya, yaitu agak kenyal dan minya kecil-kecil. Warna mi pun tidak beda jauh dari mi lainnya.

CARA MEMASAK
Memasak Shin Ramyun ini, cukup mudah. Pertama merebus 3 gelas (550cc) air, Setelah mendidih masukkan mie, bumbu, dan sayuran kering, lalu biarkan sampai mendidih atau masak selama ½ menit, kemudian angkat dan sajikan. Bisa juga ditambahkan telur atau sayuran yang disuka. Kalau aku biasanya menambahkan sosis atau bakso.

RASA
Jujur, pertama kali aku mencobanya aku langsung suka karena rasanya cocok banget sama lidahku. Tekstur mi nya juga agak kenyal dan kecil-kecil jadi enak buat digigit dan dimakan berulang-ulang. Kuahnya gurih, tapi sayang pedasnya kurang nendang menurutku.

Sayuran keringnya yang berisi daun bawang, jamur shitake, cabe merah, dan wortel juga enak dan kenyal karena sudah dimasak bersama mi nya tadi.

HARGA
Shin Ramyun dijual dengan harga Rp 10.000-12.000. Untuk harga segitu menurutku lumayan murah jika dibandingkan dengan samyang atau mi korea lainnya. Namun, pastinya lebih mahal dibandingkan dengan mi instan Indonesia.

Menurutku ramyun ini juga worth it karena mi nya pun cukup besar dan bikin kenyang. Kuah sisanya juga bisa dicampur dengan nasi supaya makin kenyang. Shin Ramyun bisa dibeli di minimarket maupun supermarket terdekat dan di online shop juga banyak yang jual.










Waktu itu mau beli ini tp ragu. Karena kelihatannya pedes bgt kyk mi samyang. Sebenernya tuh nggak begitu pedes ya ma?