Bolehkah Ibu Hamil Minum Domperidone?

Hai Mama! Jika Mama sedang hamil dan menghadapi masalah pencernaan atau mual, mungkin pernah mendengar tentang domperidone, kan? Obat ini sering digunakan untuk mengatasi masalah pergerakan usus dan lambung. Tapi, sebelum Mama memutuskan untuk mengonsumsinya, pastinya penasaran kan Bolehkah Ibu Hamil Minum Domperidone? Yuk kita pelajari lebih dalam tentang domperidone dan keamanannya selama kehamilan.

Apa Itu Domperidone?

Domperidone adalah obat yang biasanya digunakan untuk meredakan mual, muntah, dan gangguan pencernaan lainnya. Obat ini bekerja dengan meningkatkan gerakan di sistem pencernaan sehingga makanan bergerak lebih lancar.

Bagaimana Keamanan Domperidone Selama Kehamilan?

Domperidone dan Kategori Kehamilan:

1. Kategori C (FDA)

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), domperidone termasuk dalam kategori C untuk kehamilan. Ini artinya, studi pada hewan menunjukkan bahwa obat ini dapat menimbulkan efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Jadi, penggunaan domperidone pada ibu hamil harus dilakukan dengan hati-hati, hanya jika manfaat yang diharapkan jauh lebih besar dibandingkan risikonya terhadap janin.

2. Kategori B2 (TGA)

Di Australia, domperidone masuk dalam kategori B2. Ini berarti, meskipun tidak ditemukan dismorfogenesis (gangguan perkembangan janin) pada penelitian hewan, belum ada penelitian yang memadai pada wanita hamil. Jadi, penggunaan domperidone selama kehamilan sebaiknya hanya dilakukan jika sangat dibutuhkan.

Kandungan Obat Domperidone

Domperidone adalah obat dengan nama generik yang sering dipasarkan dengan berbagai nama dagang seperti Motilium, Domperidone, atau lainnya. Kandungan utamanya adalah domperidone, yang berfungsi sebagai antagonis dopaminergik. Artinya, obat ini bekerja dengan memblokir efek dopamine di otak, yang membantu meningkatkan pergerakan di saluran pencernaan dan mengurangi rasa mual atau muntah.

Dosis Minum Domperidone

Dosis domperidone biasanya bervariasi tergantung pada kondisi medis dan usia pasien. Namun, untuk ibu hamil, dosis umumnya perlu disesuaikan dengan sangat hati-hati dan harus diatur oleh dokter. Berikut adalah dosis umum untuk domperidone:

Dewasa:

  • Tablet: 10 mg, tiga hingga empat kali sehari, biasanya sebelum makan.
  • Suspensi: 10 mg, tiga hingga empat kali sehari, biasanya sebelum makan.

Dosis Maksimal:

  • Tablet: Tidak lebih dari 30 mg per hari.
  • Suspensi: Tidak lebih dari 30 mg per hari.

Penting untuk mengikuti petunjuk dokter mengenai dosis, terutama selama kehamilan, untuk meminimalkan risiko efek samping pada ibu dan janin.

Kapan Domperidone Tidak Dianjurkan?

Domperidone sebaiknya tidak digunakan jika Mama memiliki kondisi medis tertentu seperti:

  • Penyakit jantung
  • Gangguan aritmia ventrikel
  • Riwayat penyakit ginjal dan hati
  • Alergi terhadap domperidone

Efek Samping Domperidone

Mengonsumsi domperidone dapat menimbulkan beberapa efek samping, antara lain:

  • Mulut kering
  • Kadar prolaktin meningkat yang bisa menyebabkan galaktorea (kebocoran ASI)
  • Amenorea (tidak datang bulan)
  • Ginekomastia (bengkak pada payudara laki-laki)
  • Nyeri payudara
  • Kejang-kejang

 

Alternatif untuk Domperidone

1. Antasida

Contoh: Tums, Maalox, Mylanta

Antasida membantu menetralkan asam lambung, yang bisa meredakan gejala mual dan nyeri ulu hati. Biasanya aman untuk digunakan selama kehamilan, tetapi sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

2. Ginger (Jahe)

Jahe telah lama digunakan sebagai obat alami untuk mengatasi mual. Bisa dikonsumsi dalam bentuk teh jahe atau suplemen jahe.

Cara Penggunaan: Teh jahe, permen jahe, atau kapsul jahe.

3. Vitamin B6 (Piridoksin)

 Vitamin B6 sering direkomendasikan untuk mengurangi mual dan muntah, terutama selama kehamilan (morning sickness).

Cara Penggunaan: Suplemen vitamin B6, biasanya dosis yang dianjurkan adalah 10-25 mg, hingga 3 kali sehari.

4. Antiemetik Lain

Contoh: Ondansetron (Zofran), Meclizine (Antivert)

Obat ini bisa digunakan untuk mengatasi mual dan muntah. Meskipun aman digunakan di beberapa kasus, dokter harus meresepkannya dan memantau penggunaannya.

5. Hidangan Ringan dan Sering

Makan dalam porsi kecil tapi sering dapat membantu menjaga kadar gula darah stabil dan mengurangi mual. Cobalah makanan ringan seperti cracker, roti, atau biskuit pada pagi hari sebelum bangun dari tempat tidur.

6. Terapi Relaksasi

Teknik seperti akupunktur atau akupresur bisa membantu mengurangi mual dengan menstimulasi titik-titik tertentu di tubuh.

7. Obat Herbal

Contoh: Peppermint (sereh), Chamomile (kamomil)

Teh peppermint atau kamomil bisa membantu meredakan gejala mual.

8. Perubahan Pola Makan

Menghindari makanan berlemak, pedas, atau berat dapat mengurangi mual. Makanan yang lebih mudah dicerna seperti bubur, kentang rebus, atau ayam panggang bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Sesuaikan pola makan untuk menghindari pemicu mual.

 

Tips Umum

  • Konsultasi dengan Dokter: Selalu penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba alternatif apapun, terutama selama kehamilan atau menyusui.
  • Pantau Reaksi Tubuh: Setiap orang bisa merespon obat atau terapi secara berbeda, jadi pastikan untuk memantau reaksi tubuh terhadap alternatif yang digunakan.

Itu dia jawaban Bolehkah Ibu Hamil Minum Domperidone? Jadi, Mama, keputusan untuk mengonsumsi domperidone selama kehamilan harus sangat hati-hati dan dilakukan dengan rekomendasi dokter. Meskipun obat ini bisa membantu mengatasi masalah pencernaan, risikonya terhadap janin dan ibu menyusui harus dipertimbangkan dengan cermat. 

Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai atau menghentikan penggunaan obat, agar Mama dan bayi tetap sehat dan aman. Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu Mama dalam membuat keputusan yang tepat

Komentar
Hai Mama! Jika Mama sedang hamil dan menghadapi masalah pencernaan atau mual, mungkin pernah mendengar tentang domperidone, kan? Obat ini....

Hai Mama! Jika Mama sedang hamil dan menghadapi masalah pencernaan atau mual, mungkin pernah mendengar tentang domperidone, kan? Obat ini sering digunakan untuk mengatasi masalah pergerakan usus dan lambung. Tapi, sebelum Mama memutuskan untuk mengonsumsinya, pastinya penasaran kan Bolehkah Ibu Hamil Minum Domperidone? Yuk kita pelajari lebih dalam tentang domperidone dan keamanannya selama kehamilan.

Apa Itu Domperidone?

Domperidone adalah obat yang biasanya digunakan untuk meredakan mual, muntah, dan gangguan pencernaan lainnya. Obat ini bekerja dengan meningkatkan gerakan di sistem pencernaan sehingga makanan bergerak lebih lancar.

Bagaimana Keamanan Domperidone Selama Kehamilan?

Domperidone dan Kategori Kehamilan:

1. Kategori C (FDA)

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), domperidone termasuk dalam kategori C untuk kehamilan. Ini artinya, studi pada hewan menunjukkan bahwa obat ini dapat menimbulkan efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Jadi, penggunaan domperidone pada ibu hamil harus dilakukan dengan hati-hati, hanya jika manfaat yang diharapkan jauh lebih besar dibandingkan risikonya terhadap janin.

2. Kategori B2 (TGA)

Di Australia, domperidone masuk dalam kategori B2. Ini berarti, meskipun tidak ditemukan dismorfogenesis (gangguan perkembangan janin) pada penelitian hewan, belum ada penelitian yang memadai pada wanita hamil. Jadi, penggunaan domperidone selama kehamilan sebaiknya hanya dilakukan jika sangat dibutuhkan.

Kandungan Obat Domperidone

Domperidone adalah obat dengan nama generik yang sering dipasarkan dengan berbagai nama dagang seperti Motilium, Domperidone, atau lainnya. Kandungan utamanya adalah domperidone, yang berfungsi sebagai antagonis dopaminergik. Artinya, obat ini bekerja dengan memblokir efek dopamine di otak, yang membantu meningkatkan pergerakan di saluran pencernaan dan mengurangi rasa mual atau muntah.

Dosis Minum Domperidone

Dosis domperidone biasanya bervariasi tergantung pada kondisi medis dan usia pasien. Namun, untuk ibu hamil, dosis umumnya perlu disesuaikan dengan sangat hati-hati dan harus diatur oleh dokter. Berikut adalah dosis umum untuk domperidone:

Dewasa:

  • Tablet: 10 mg, tiga hingga empat kali sehari, biasanya sebelum makan.
  • Suspensi: 10 mg, tiga hingga empat kali sehari, biasanya sebelum makan.

Dosis Maksimal:

  • Tablet: Tidak lebih dari 30 mg per hari.
  • Suspensi: Tidak lebih dari 30 mg per hari.

Penting untuk mengikuti petunjuk dokter mengenai dosis, terutama selama kehamilan, untuk meminimalkan risiko efek samping pada ibu dan janin.

Kapan Domperidone Tidak Dianjurkan?

Domperidone sebaiknya tidak digunakan jika Mama memiliki kondisi medis tertentu seperti:

  • Penyakit jantung
  • Gangguan aritmia ventrikel
  • Riwayat penyakit ginjal dan hati
  • Alergi terhadap domperidone

Efek Samping Domperidone

Mengonsumsi domperidone dapat menimbulkan beberapa efek samping, antara lain:

  • Mulut kering
  • Kadar prolaktin meningkat yang bisa menyebabkan galaktorea (kebocoran ASI)
  • Amenorea (tidak datang bulan)
  • Ginekomastia (bengkak pada payudara laki-laki)
  • Nyeri payudara
  • Kejang-kejang

 

Alternatif untuk Domperidone

1. Antasida

Contoh: Tums, Maalox, Mylanta

Antasida membantu menetralkan asam lambung, yang bisa meredakan gejala mual dan nyeri ulu hati. Biasanya aman untuk digunakan selama kehamilan, tetapi sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

2. Ginger (Jahe)

Jahe telah lama digunakan sebagai obat alami untuk mengatasi mual. Bisa dikonsumsi dalam bentuk teh jahe atau suplemen jahe.

Cara Penggunaan: Teh jahe, permen jahe, atau kapsul jahe.

3. Vitamin B6 (Piridoksin)

 Vitamin B6 sering direkomendasikan untuk mengurangi mual dan muntah, terutama selama kehamilan (morning sickness).

Cara Penggunaan: Suplemen vitamin B6, biasanya dosis yang dianjurkan adalah 10-25 mg, hingga 3 kali sehari.

4. Antiemetik Lain

Contoh: Ondansetron (Zofran), Meclizine (Antivert)

Obat ini bisa digunakan untuk mengatasi mual dan muntah. Meskipun aman digunakan di beberapa kasus, dokter harus meresepkannya dan memantau penggunaannya.

5. Hidangan Ringan dan Sering

Makan dalam porsi kecil tapi sering dapat membantu menjaga kadar gula darah stabil dan mengurangi mual. Cobalah makanan ringan seperti cracker, roti, atau biskuit pada pagi hari sebelum bangun dari tempat tidur.

6. Terapi Relaksasi

Teknik seperti akupunktur atau akupresur bisa membantu mengurangi mual dengan menstimulasi titik-titik tertentu di tubuh.

7. Obat Herbal

Contoh: Peppermint (sereh), Chamomile (kamomil)

Teh peppermint atau kamomil bisa membantu meredakan gejala mual.

8. Perubahan Pola Makan

Menghindari makanan berlemak, pedas, atau berat dapat mengurangi mual. Makanan yang lebih mudah dicerna seperti bubur, kentang rebus, atau ayam panggang bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Sesuaikan pola makan untuk menghindari pemicu mual.

 

Tips Umum

  • Konsultasi dengan Dokter: Selalu penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba alternatif apapun, terutama selama kehamilan atau menyusui.
  • Pantau Reaksi Tubuh: Setiap orang bisa merespon obat atau terapi secara berbeda, jadi pastikan untuk memantau reaksi tubuh terhadap alternatif yang digunakan.

Itu dia jawaban Bolehkah Ibu Hamil Minum Domperidone? Jadi, Mama, keputusan untuk mengonsumsi domperidone selama kehamilan harus sangat hati-hati dan dilakukan dengan rekomendasi dokter. Meskipun obat ini bisa membantu mengatasi masalah pencernaan, risikonya terhadap janin dan ibu menyusui harus dipertimbangkan dengan cermat. 

Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai atau menghentikan penggunaan obat, agar Mama dan bayi tetap sehat dan aman. Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu Mama dalam membuat keputusan yang tepat

diliat lagi kandungan obatnya, kali aja ada yg alergi dengan kandungan tertentu.Klo aku pribadi ada kandungan ibuprofen, makanya walau bisa dan dianjurkan dokter biasanya aku tanya2 lgsg ke dokter.