Pada saat masa kehamilan memasuki waktu 9 bulan, maka proses persalinan semakin dekat. Biasanya sebelum melahirkan akan ditandai dengan kontraksi. Kontraksi secara singkat didefinisikan sebagai kondisi di mana otot-otot rahim Mama mengencang dan rileks secara berulang.
Namun, sebagian Mama masih sulit membedakan rasa mulas BAB dengan kontraksi, terutama pada kehamilan pertama kali. Lantas, Apa Perbedaan Mulas BAB dan Kontraksi? Intip perbedaannya di bawah ini, yuk!
Apa Perbedaan Mulas BAB dan Kontraksi?
Memasuki trimester ketiga kehamilan, sebagian ibu hamil kerap merasakan mulas. Mulas di trimester ketiga bisa jadi diakibatkan oleh kontraksi rahim dan pembesaran rahim yang menekan lambung.
Rasa mulas tersebut membuat Mama merasa bingung karena tidak bisa membedakan antara rasa ingin BAB atau kontraksi.
Biasanya, mulas BAB timbul dengan frekuensi dan durasi yang berbeda-beda, biasanya selama 20 detik hingga dua menit. Rasa mulas juga cenderung stabil dan tidak bertambah kuat.
Mulas BAB biasanya terkonsentrasi di perut bagian bawah atau lipatan paha, namun tidak menyebar ke perut bagian atas seperti mulas akibat kontraksi. Mulas ini biasanya berkurang dengan berjalan kaki.
Sedangkan mulas kontraksi biasanya muncul pada usia kehamilan 37-40 minggu, sesuai tahap tumbuh kembang dan kesiapan janin dilahirkan. Perasaan mulas biasanya terdapat di atas perut hingga merambat ke pinggang atau sebaliknya. Rasa mulas yang hilang timbul ini kemudian menyebar di seluruh area perut.
Frekuensi kontraksi makin sering hingga menjadi 3-4 kali dalam 10 menit, hingga terjadi pembukaan. Durasi mulas juga semakin lama, dari awalanya 30-60 detik menjadi 60-90 detik. Rasa mulas akibat kontraksi sangat kuat dan kencang hingga terasa lebih berat dibanding mulas biasa.
Ciri-ciri kontraksi
1. Keluarnya lendir berdarah
Ciri-ciri pertama kontraksi adalah keluarnya lendir disertai darah. Hal ini normal. Lendir ini merupakan penyumbat leher rahim. Fungsinya, agar infeksi tidak menuju rahim dan membahayakan janin.
2. Merasakan bayi bergerak ke arah panggul
Apabila Mama merasakan si Kecil sudah bergerak ke arah panggul, maka hal ini menjadi salah satu ciri kontraksi. Hal ini akan disertai rasa nyeri juga. Rasa nyeri ini akan semakin kuat dan berlangsung 3-4 kali dalam waktu 10 menit
3. Air ketuban pecah
Pecahnya air ketuban masing-masing ibu hamil berbeda-beda. Air ketuban pecah bisa dibarengi dengan tanda-tanda melahirkan sudah dekat lainnya ataupun tidak. Umumnya, jika air ketuban sudah pecah, proses persalinan sebaiknya tidak ditunda terlalu lama.
4. Merasa sakit pinggang bagian bawah
Sakit pinggang belakang ataupun punggung merupakan salah satu tanda Moms mau melahirkan. Rasa sakit yang dirasakan umumnya lebih kuat dibandingkan saat hamil. Sekitar sepertiga ibu hamil yang hendak melahirkan mengalami sakit pinggang dan punggung.
5. Kontraksi secara kuat dan teratur
Ciri terakhir yang menjadi tanda kontraksi adalah semakin kuat dan teratur. Kontraksi berlangsung sekitar 30 - 70 detik dan terjadi sekitar 5 - 10 menit. Rasa nyerinya sangat kuat sehingga tidak bisa berjalan atau berbicara.
Nah, itulah penjelasan mengenai Apa Perbedaan Mulas BAB dan Kontraksi? Semoga bermanfaat informasinya, Ma!
Baca juga:
Pada saat masa kehamilan memasuki waktu 9 bulan, maka proses persalinan semakin dekat. Biasanya sebelum melahirkan akan ditandai dengan kontraksi. Kontraksi secara singkat didefinisikan sebagai kondisi di mana otot-otot rahim Mama mengencang dan rileks secara berulang.
Namun, sebagian Mama masih sulit membedakan rasa mulas BAB dengan kontraksi, terutama pada kehamilan pertama kali. Lantas, Apa Perbedaan Mulas BAB dan Kontraksi? Intip perbedaannya di bawah ini, yuk!
Apa Perbedaan Mulas BAB dan Kontraksi?
Memasuki trimester ketiga kehamilan, sebagian ibu hamil kerap merasakan mulas. Mulas di trimester ketiga bisa jadi diakibatkan oleh kontraksi rahim dan pembesaran rahim yang menekan lambung.
Rasa mulas tersebut membuat Mama merasa bingung karena tidak bisa membedakan antara rasa ingin BAB atau kontraksi.
Biasanya, mulas BAB timbul dengan frekuensi dan durasi yang berbeda-beda, biasanya selama 20 detik hingga dua menit. Rasa mulas juga cenderung stabil dan tidak bertambah kuat.
Mulas BAB biasanya terkonsentrasi di perut bagian bawah atau lipatan paha, namun tidak menyebar ke perut bagian atas seperti mulas akibat kontraksi. Mulas ini biasanya berkurang dengan berjalan kaki.
Sedangkan mulas kontraksi biasanya muncul pada usia kehamilan 37-40 minggu, sesuai tahap tumbuh kembang dan kesiapan janin dilahirkan. Perasaan mulas biasanya terdapat di atas perut hingga merambat ke pinggang atau sebaliknya. Rasa mulas yang hilang timbul ini kemudian menyebar di seluruh area perut.
Frekuensi kontraksi makin sering hingga menjadi 3-4 kali dalam 10 menit, hingga terjadi pembukaan. Durasi mulas juga semakin lama, dari awalanya 30-60 detik menjadi 60-90 detik. Rasa mulas akibat kontraksi sangat kuat dan kencang hingga terasa lebih berat dibanding mulas biasa.
Ciri-ciri kontraksi
1. Keluarnya lendir berdarah
Ciri-ciri pertama kontraksi adalah keluarnya lendir disertai darah. Hal ini normal. Lendir ini merupakan penyumbat leher rahim. Fungsinya, agar infeksi tidak menuju rahim dan membahayakan janin.
2. Merasakan bayi bergerak ke arah panggul
Apabila Mama merasakan si Kecil sudah bergerak ke arah panggul, maka hal ini menjadi salah satu ciri kontraksi. Hal ini akan disertai rasa nyeri juga. Rasa nyeri ini akan semakin kuat dan berlangsung 3-4 kali dalam waktu 10 menit
3. Air ketuban pecah
Pecahnya air ketuban masing-masing ibu hamil berbeda-beda. Air ketuban pecah bisa dibarengi dengan tanda-tanda melahirkan sudah dekat lainnya ataupun tidak. Umumnya, jika air ketuban sudah pecah, proses persalinan sebaiknya tidak ditunda terlalu lama.
4. Merasa sakit pinggang bagian bawah
Sakit pinggang belakang ataupun punggung merupakan salah satu tanda Moms mau melahirkan. Rasa sakit yang dirasakan umumnya lebih kuat dibandingkan saat hamil. Sekitar sepertiga ibu hamil yang hendak melahirkan mengalami sakit pinggang dan punggung.
5. Kontraksi secara kuat dan teratur
Ciri terakhir yang menjadi tanda kontraksi adalah semakin kuat dan teratur. Kontraksi berlangsung sekitar 30 - 70 detik dan terjadi sekitar 5 - 10 menit. Rasa nyerinya sangat kuat sehingga tidak bisa berjalan atau berbicara.
Nah, itulah penjelasan mengenai Apa Perbedaan Mulas BAB dan Kontraksi? Semoga bermanfaat informasinya, Ma!
Baca juga:
Pada saat masa kehamilan memasuki waktu 9 bulan, maka proses persalinan semakin dekat. Biasanya sebelum melahirkan akan ditandai dengan kontraksi. Kontraksi secara singkat didefinisikan sebagai kondisi di mana otot-otot rahim Mama mengencang dan rileks secara berulang.
Namun, sebagian Mama masih sulit membedakan rasa mulas BAB dengan kontraksi, terutama pada kehamilan pertama kali. Lantas, Apa Perbedaan Mulas BAB dan Kontraksi? Intip perbedaannya di bawah ini, yuk!
Apa Perbedaan Mulas BAB dan Kontraksi?
Memasuki trimester ketiga kehamilan, sebagian ibu hamil kerap merasakan mulas. Mulas di trimester ketiga bisa jadi diakibatkan oleh kontraksi rahim dan pembesaran rahim yang menekan lambung.
Rasa mulas tersebut membuat Mama merasa bingung karena tidak bisa membedakan antara rasa ingin BAB atau kontraksi.
Biasanya, mulas BAB timbul dengan frekuensi dan durasi yang berbeda-beda, biasanya selama 20 detik hingga dua menit. Rasa mulas juga cenderung stabil dan tidak bertambah kuat.
Mulas BAB biasanya terkonsentrasi di perut bagian bawah atau lipatan paha, namun tidak menyebar ke perut bagian atas seperti mulas akibat kontraksi. Mulas ini biasanya berkurang dengan berjalan kaki.
Sedangkan mulas kontraksi biasanya muncul pada usia kehamilan 37-40 minggu, sesuai tahap tumbuh kembang dan kesiapan janin dilahirkan. Perasaan mulas biasanya terdapat di atas perut hingga merambat ke pinggang atau sebaliknya. Rasa mulas yang hilang timbul ini kemudian menyebar di seluruh area perut.
Frekuensi kontraksi makin sering hingga menjadi 3-4 kali dalam 10 menit, hingga terjadi pembukaan. Durasi mulas juga semakin lama, dari awalanya 30-60 detik menjadi 60-90 detik. Rasa mulas akibat kontraksi sangat kuat dan kencang hingga terasa lebih berat dibanding mulas biasa.
Ciri-ciri kontraksi
1. Keluarnya lendir berdarah
Ciri-ciri pertama kontraksi adalah keluarnya lendir disertai darah. Hal ini normal. Lendir ini merupakan penyumbat leher rahim. Fungsinya, agar infeksi tidak menuju rahim dan membahayakan janin.
2. Merasakan bayi bergerak ke arah panggul
Apabila Mama merasakan si Kecil sudah bergerak ke arah panggul, maka hal ini menjadi salah satu ciri kontraksi. Hal ini akan disertai rasa nyeri juga. Rasa nyeri ini akan semakin kuat dan berlangsung 3-4 kali dalam waktu 10 menit
3. Air ketuban pecah
Pecahnya air ketuban masing-masing ibu hamil berbeda-beda. Air ketuban pecah bisa dibarengi dengan tanda-tanda melahirkan sudah dekat lainnya ataupun tidak. Umumnya, jika air ketuban sudah pecah, proses persalinan sebaiknya tidak ditunda terlalu lama.
4. Merasa sakit pinggang bagian bawah
Sakit pinggang belakang ataupun punggung merupakan salah satu tanda Moms mau melahirkan. Rasa sakit yang dirasakan umumnya lebih kuat dibandingkan saat hamil. Sekitar sepertiga ibu hamil yang hendak melahirkan mengalami sakit pinggang dan punggung.
5. Kontraksi secara kuat dan teratur
Ciri terakhir yang menjadi tanda kontraksi adalah semakin kuat dan teratur. Kontraksi berlangsung sekitar 30 - 70 detik dan terjadi sekitar 5 - 10 menit. Rasa nyerinya sangat kuat sehingga tidak bisa berjalan atau berbicara.
Nah, itulah penjelasan mengenai Apa Perbedaan Mulas BAB dan Kontraksi? Semoga bermanfaat informasinya, Ma!
Baca juga:
Wahh aku baru tau ma, btw makasih ya ma informasinya
thanku informasinya ma