Desa Sade, Desa tertua di NTB
Hallo mama...
Kali ini saya mau mereview desa tertua di lombok,NTB. Para mama ada yang tau gak ni kira kira desa apa ya? Yup, jawabanya adalah Desa Sade.
Desa Sade adalah salah satu dusun di desa Rembitan, Pujut, Lombok Tengah. Desa Sade merupakan salah satu Desa Adat Suku Sasak, terletak persis di samping jalan raya Praya-Kuta, jaraknya 30 km dari Kota Mataram. Apabila menggunakan kendaraan, Desa Sade dapat ditempuh dalam waktu satu jam perjalanan.
Jika kita datang ke Desa sade akan disambut dengan Guide lokal yang dibayar seikhlasnya. Nantinya kita akan dipandu, dicerikan tentang segala hal mengenai desa sade. Begitu datang akan disambut dengan tari tarian khas desa sade. Disana banyak warga yang berjualan oleh oleh khas Lombok. Yang terkenal adalah kain tenun songketnya yang masih di tenun dengan alat manual.
Desa Sade dikenal sebagai dusun yang mempertahankan adat suku Sasak. Semenjak tahun 1975 desa ini sudah dikunjungi oleh para wisatawan, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Peningkatan jumlah wisatawan secara signifikan mulai terjadi semenjak diresmikannya penggunaan Bandara Internasional Lombok Praya pada bulan November tahun 2011. Hal ini disebabkan jarak tempuh dari Bandara ke Desa Sade hanya 15 – 20 menit perjalanan. Saat ini rata – rata pengunjung yang datang ke Desa ini setiap harinya mencapai 100 orang per hari. Untuk hari libur jumlah pengunjung dapat meningkat sampai dengan 200 orang.
Pemerintah Provinsi NTB telah menunjuk Desa Sade sebagai Desa Wisata sesuai dengan SK Gubernur NTB No. 2 tahun 1989 tentang penetapan 15 kawasan pariwisata. Penetapan suatu desa dijadikan sebagai desa wisata harus memiliki beberapa kriteria seperti :
Memiliki atraksi wisata, yaitu semua yang mencakup alam, budaya dan hasil ciptaan manusia.
• Aksesbilitasnya baik, sehingga mudah dikunjungi wisatawan dengan menggunakan berbagai jenis alat transportasi
• Sistem Kepercayaan dan kemasyarakatan, merupakan aspek penting mengingat adanya aturan-aturan yang khusus atau kearifan lokal pada komunitas sebuah desa.
• Ketersediaan infrastruktur; meliputi fasilitas dan pelayanan transportasi, fasilitas listrik, air bersih, drainase, telepon dan sebagainya.
• Masyarakat dan aparat desanya menerima dan memberikan dukungan yang tinggi terhadap desa wisata serta para wisatawan yang datang ke desanya.
Semua aspek tersebut dimiliki oleh Desa Sade dan suku Sasak yang menjadi penghuniya.
Desa seluas 5,5 Hektar ini, memiliki 150 rumah. Setiap rumah terdiri dari satu kk, dengan jumlah penduduk sekitar 700 orang yang kesemuanya adalah suku Sasak Lombok. Semua penduduk di desa ini masih merupakan satu keturunan, karena mereka melakukan perkawinan antar saudara.
Bangunan desa ini memiliki ciri khas dari bangunan Suku Sasak dimana dinding dan tiang terbuat dari bambu, dengan atap yang terbuat dari alang-alang kering. Keistimewaan dari atap alang-alang ini adalah atap tersebut akan menyejukkan bangunan saat cuaca terik, namun sebaliknya memberikan kehangatan di malam hari. Lantainya terbuat dari tanah liat yang di campur dengan sedikit sekam padi. Jarak antar bangunan sangat rapat, dan masing-masing bangunan dihubungkan dengan jalan setapak yang tak bisa dilewati kendaraan bermotor.