10 Bahaya Anak Kegemukan, Dari Fisik hingga Mental!
Bahaya kegemukan pada anak merupakan ancaman nyata bagi anak dan orangtua
8 Maret 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Buat sebagian orang, memiliki anak yang gemuk dapat membuat anak lebih lucu dan menarik. Mama juga mungkin merasa bahagia ketika melihat anaknya gemuk karena menandakan makanan yang diberikan cukup baik.
Namun, kegemukan lama-lama bisa mengarah pada obesitas dan berdampak pada perkembangan anak hingga dewasa.
Tubuh anak yang kegemukan bisa mengarah pada obesitas dan menimbulkan banyak masalah kesehatan. Kegemukan pada anak biasanya tidak hanya menyebabkan masalah fisik, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental dan perkembangan sosial mereka.
Berikut 10 bahaya anak kegemukan yang Popmama.com rangkum untuk Mama dan Papa.
1. Asma
Anak yang kegemukan memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi untuk mengalami asma, lho Ma. Penyebab utamanya adalah penumpukan lemak di sekitar paru-paru, yang membuat sistem pernapasan menjadi lebih sensitif terhadap iritasi dari udara luar.
Lebih lagi, peradangan yang disebabkan kelebihan berat badan dapat memperburuk gejala asma, memperberat kondisi anak, dan membuat pengendalian asma menjadi lebih sulit.
2. Gangguan Psikologis
Tidak hanya bahaya dari dalam, faktor eksternal pun bisa membawa bahaya bagi anak. Anak-anak dengan obesitas sering mengalami gangguan psikologis seperti rendah diri dan kecemasan. Stigma sosial dan diskriminasi yang mereka hadapi karena berat badan mereka dapat merusak citra diri anak yang menyebabkan ketidakpercayaan diri.
Hal ini bahkan dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka secara keseluruhan. Dukungan sosial dan pengakuan akan pentingnya kesehatan mental anak untuk tetap hidup sehat sangatlah penting dari orangtua dan juga sesama.
3. Masalah Hormonal
Kelebihan berat badan dapat mempengaruhi keseimbangan hormon pada si Anak. Pada anak perempuan, hal ini dapat menyebabkan menstruasi yang tidak teratur, sedangkan pada anak laki-laki, bisa terjadi pertumbuhan payudara yang abnormal.
Ketidakseimbangan hormonal ini tidak hanya dapat mengganggu kenyamanan secara fisik, tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan mental dan emosional anak.
4. Masalah dalam Interaksi
Adanya gangguan psikologis membuat anak-anak dengan berat badan lebih sering menghadapi kesulitan dalam interaksi sosial. Mereka mungkin menjadi sasaran bully di sekolah atau di lingkungan sekitarnya.
Hal tersebut membuat mereka merasa tidak diterima atau dihargai oleh teman sebayanya. Tidak adanya interaksi pada mereka menyebabkan mereka merasa terisolasi secara sosial dan masalah psikologis lainnya pada anak-anak yang kegemukan.
Editors' Pick
5. Masalah pada Hati
Kegemukan pada anak dapat menyebabkan hati berlemak atau yang dikenal fatty liver disease. Kondisi ini terjadi ketika lemak menumpuk di dalam sel-sel hati dimana menyebabkan peradangan dan kerusakan pada organ tersebut.
Fatty liver disease dapat berujung pada komplikasi serius seperti sirosis hati atau bahkan kanker hati jika tidak diobati dengan tepat.
6. Masalah pada Otot dan Tulang
Berat badan berlebihan pada anak dapat memberikan beban tambahan pada otot dan tulang anak. Beban yang berat ini dapat menyebabkan nyeri, kelemahan, dan gangguan pertumbuhan pada tulang, sendi, dan otot. Tulang dan sendi sedang mengalami pertumbuhan sehingga belum memiliki bentuk dan kekuatan yang optimal.
Berat badan berlebih pada anak meningkatkan risiko kerusakan tulang dan mencederai tulang. Anak-anak dengan obesitas rentan mengalami gangguan kesehatan tulang seperti slipped capital femoral epiphysis (SCFE), penyakit blount, patah tulang, flat feet, dan gangguan koordinasi, yang semuanya dapat mengganggu keseimbangan dan kualitas hidup mereka.
7. Penyakit Jantung
Obesitas pada anak-anak meningkatkan risiko untuk mengalami penyakit jantung di kemudian hari. Lemak yang menumpuk dalam tubuh dapat meningkatkan tekanan darah dan kolesterol, serta menyebabkan peradangan dalam pembuluh darah.
Kondisi ini meningkatkan risiko aterosklerosis dan penyakit jantung ketika si Anak sudah dewasa.
8. Sleep Apnea
Gangguan tidur sleep apnea lebih umum terjadi pada anak-anak dengan obesitas. Penimbunan lemak di sekitar leher dan dada dapat menyebabkan penyempitan saluran napas, yang menghambat aliran udara saat tidur.
Akibatnya, anak-anak dengan obesitas mungkin mengalami napas singkat, henti napas, atau terbangun secara berkala selama malam. Hal ini dapat mengganggu kualitas tidur mereka dan mengakibatkan kelelahan di siang hari.
9. Diabetes Melitus Tipe 2
Kegemukan pada anak-anak dapat meningkatkan risiko untuk mengembangkan diabetes tipe 2. Lemak berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan resistensi insulin dimana sel-sel tubuh tidak merespons dengan baik terhadap insulin yang diproduksi oleh pankreas.
Akibatnya, kadar glukosa dalam darah anak-anak dapat meningkat, yang dapat menyebabkan gejala diabetes tipe 2 seperti kehausan, sering buang air kecil, dan kelelahan, serta meningkatkan risiko komplikasi serius di masa dewasa seperti kerusakan saraf, penyakit jantung, dan gagal ginjal.
10. Risiko kesehatan masa depan
Penyakit yang ada sejak kecil dapat berdampak pada anak secara progresif, terutama dalam hal kegemukan. kegemukan pada anak-anak tidak hanya meningkatkan risiko untuk penyakit-penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung di masa dewasa, tetapi juga dapat mengurangi harapan hidup mereka secara keseluruhan.
Pada tingkat yang lebih individual, kelebihan berat badan ini dapat mengurangi kualitas hidup anak-anak karena membatasi mobilitas, mempengaruhi kesehatan mental dan emosional mereka, serta menempatkan mereka pada risiko yang lebih tinggi untuk masalah kesehatan lainnya.
Penting bagi Mama dan Papa untuk menyadari berat badan yang dimiliki si Anak. Berat badang yang berlebih dapat menjadi ancaman serius terhadap kesehatan anak. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan yang baik dan dukungan sosial diperlukan untuk mencegah hal negatif pada anak terjadi.
Baca juga:
- 11 Pilihan Camilan Balita 1-2 Tahun yang Sehat dan Mudah Disajikan
- Mengapa Anak-Anak Memiliki Preferensi Makanan Tidak Sehat?
- 7 Manfaat Buah Blueberry bagi Kesehatan Anak