5 Fakta Perilaku Balita yang Perlu Mama Pahami
Kesabaran dan ketekunan dalam mengasuh dan memahami anak adalah kuncinya!
24 April 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orangtua, mengasuh anak dari kecil merupakan berkah dan tanggung jawab yang harus dijalankan sebaik mungkin. Dalam perjalanan mengasuh anak, tahap balita seringkali menjadi momen yang penuh tantangan namun juga penuh dengan kegembiraan. Pada masa ini, si Kecil akan tumbuh dari segi fisik, mental, maupun emosional.
Meskipun terkadang sulit untuk mengerti semua perubahan yang terjadi, penting bagi Mama sebagai orang tua untuk memahami dan mendukung perkembangan si Anak dengan sebaik mungkin.
Oleh karena itu, pada kali ini Popmama.com akan membantu Mama untuk lebih mengerti balita dengan 5 fakta perilaku balita yang perlu Mama ketahui!
1. Anak takut kehilangan kasih sayang Mama
Anak dalam masa balita akan takut kehilangan cinta dan kasih Mama yang tanpa syarat. Anak sangat bergantung secara emosional pada orangtua mereka. Saat mungkin Mama menggunakan disiplin secara kerasa, hal ini dapat menciptakan respons rasa takut dan bisa membuat perilaku mereka semakin sulit.
Anak merasa aman saat mereka merasa dicintai dan diterima oleh orangtua mereka. Misalnya, jika si Anak melakukan sesuatu yang salah, sebaiknya Mama jangan langsung berteriak atau marah secara berlebihan. Mama bisa mencoba mendekatinya dengan lembut dan memberikan penguatan positif agar si anak mengerti dan memperbaiki kesalahannya.
Editors' Pick
2. Jangan remehkan kemampuan anak
Mama seringkali melarang si Anak untuk melakukan atau mencoba sesuatu. Sehingga, ketika anak akhirnya melakukannya, Mama seringkali terkejut dengan kemampuan fisik anak yang lebih besar dari yang diperkirakan.
Hal ini mungkin dapat ditemukan ketika si Kecil mencoba merangkak ke tempat yang tidak dijangkau dalam waktu yang singkat. Namun, pada saat yang sama, anak balita seringkali belum memiliki keterampilan regulasi emosi yang matang.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan pengawasan yang memadai dan memberikan bimbingan yang sesuai sesuai dengan tahap perkembangan anak balita.
3. Tangisan palsu adalah mitos
Anak pura-pura menangis merupakan hal yang tidak benar. Menangis sama seperti semua perilaku dan wujud emosi. Menangis dapat menjadi bentuk komunikasi dimana anak mengkomunikasikan perasaan, emosi, kebutuhan, dan keinginan dalam masa balita.
Ketika balita menangis, itu bisa menjadi cara mereka untuk menyampaikan bahwa mereka lapar, lelah, atau butuh perhatian. Jadi, penting bagi Mama untuk mencoba memahami apa yang anak sedang komunikasikan melalui tangisan mereka daripada menganggapnya sebagai tipuan.
4. Anak tidak akan membuat Mama marah secara sengaja
Sama seperti tangisan, anak tidak akan berpura-pura atau secara sengaja melakukan suatu hal. Banyak perilaku yang mungkin Mama anggap buruk karena dilakukan dengan sengaja.
Sebenarnya hal tersebut adalah upaya untuk mencari hubungan yang dilakukan anak untuk mencari tahu di mana batasnya. Orang tua perlu memahami bahwa anak balita masih dalam proses belajar dan membutuhkan bimbingan yang penuh pengertian dan kesabaran.
Misalnya ketika anak melakukan hal seperti membuang mainan mereka di lantai secara berulang kali. Hal tersebut mungkin dilakukan karena si Kecil mencoba memahami konsep batasan dan konsekuensi.
Sebagai orang tua, penting untuk tetap sabar dan mengajarkan mereka dengan lembut tentang tanggung jawab dan apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan.
5. Anak secara perkembangan kurang mampu mendengarkan untuk pertama kalinya
Hal ini tidak ada kaitan dengan gangguan pendengaran ya Ma. Sebaliknya, hal ini berkaitan dengan tahap perkembangan anak yang umumnya dimulai sekitar usia satu hingga tiga tahun.
Pada proses ini, anak sedang belajar dan memahami dunia di sekitar mereka. Kemampuan pendengaran anak normal, namun kemampuan anak untuk mematuhi perintah atau instruksi dengan cepat dan konsisten masih belum bisa maksimal.
Hal ini karena pada usia tersebut, anak belum memiliki keterampilan emosi yang matang dan pengalaman hidup yang cukup Maka dari itu, penting bagi mama memberikan pengajaran secara jelas, sabar, dan memberikan pengulangan secara konsisten. Hal ini adalah cara yang baik untuk membantu anak memahami dan menanggapi instruksi dengan lebih baik seiring dengan perkembangan mereka.
Nah, tadi adalah 5 fakta masa balita pada anak. Dengan memahami secara sabar terhadap perkembangan anak di masa balita, Mama dapat memperkuat hubungan dengan anak mereka sambil memberikan bimbingan yang sesuai untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang dengan baik.
Baca juga:
- Cara Orangtua Menghadapi Perilaku Anak Usia 2 Tahun yang Sedang Aktif
- 5 Langkah Bantu Anak Melakukan BAB, Jangan Dipaksa!
- 5 Alasan Bermain Penting bagi Tumbuh Kembang Anak