Makanan memang menjadi komponen penting bagi tumbuh kembang anak. Semua orangtua pasti anaknya dapat makan makanan yang sehat dan bergizi.
Maka dari itu, penting bagi orangtua untuk memastikan si Kecil makan maknaan sehat melalui ajakan orangtua yang tepat terhadap makanan mereka. Karena, terkadang kata-kata dapat mempengaruhi persepsi anak terhadap makanan.
Kali ini Popmama.com akan mengajak Mama mengetahui kata atau kalimat yang sebaiknya dihindari dalam mengajak anak makan dalam 7 hal yang tidak boleh Mama katakan pada makanan anak.
1. Jangan membawa preferensi orangtua
Pexels/cottonbrostudio
"Papa juga tidak suka brokoli.”
Terkadang, orangtua tidak suka terhadap beberapa makanan. Menyampaikan preferensi orangtua yang negatif terhadap makanan tertentu dapat memberikan kesan bahwa makanan tersebut sebenarnya tidak enak.
Anak akan cenderung meniru perilaku dan sikap orang tua, sehingga mereka dapat berpikir juga bahwa makanan tersebut tidak enak. Sebaiknya, Papa dan Mama dapat fokus pada memberikan contoh positif dengan menunjukkan bahwa orangtua juga suka dan menikmati makanan tersebut.
Misalnya, Mama bisa berkata, "Mama menemukan cara yang baru untuk memasak brokoli, mungkin kamu akan menyukainya juga".
2. Jangan gunakan kata benci
Freepik/prostooleh
"Mama benci ikan sarden".
Menyatakan kebencian terhadap suatu makanan bisa membuat si Kecil memiliki mindset makanan tersebut tidak enak, bahkan sebelum mencobanya. Hal ini bisa membuat mereka enggan mencoba makanan yang sebenarnya memiliki manfaat kesehatan penting.
Sebagai pengganti, Papa dan Mama bisa menggunakan bahasa yang lebih halus dan atraktif, misalnya, "Mama belum mencoba ikan sarden. Ayo kita bisa cari resep yang bisa membuatnya lebih enak.
Editors' Pick
3. Jangan memberikan informasi yang belum pasti kebenarannya
Freepik/jcomp
"Lobak merah bisa membuat warna pipismu merah."
Mama dan Papa harus menghindari memberikan informasi yang tidak relevan atau bahkan menakutkan si Kecil tentang makanan mereka.
Mama harus berfokus pada menceritakan manfaat positif dan rasa enak dari suatu makanan. Maka, sebelum mengatakan khasiatnya, Mama perlu mencari tahu dahulu manfaat dari makanan tersebut. Misalnya, "Lobak merah kaya akan serat dan antioksidan yang baik untuk tubuh kita".
4. Jangan menggunakan suatu makanan sebagai reward
Freepik
"Kamu bisa makan dessert,tapi makan dulu sayurannya."
Menggunakan dessert seperti es krim atau coklat sebagai “reward” setelah makan sayuran dapat menimbulkan persepsi anak bahwa sayuran adalah suatu “hambatan” yang harus dilewati sebelum menikmati dessert kesukaan anak.
Sebaiknya, Papa dan Mama dapat mengajarkan kepada anak bahwa semua jenis makanan, baik itu sayuran atau buah, memiliki nilai nutrisi yang penting.
5. Pahami batasan dalam mengonsumsi makanan
Freepik
"Kuning telur tidak baik untukmu."
Sebelum memberi anak makanan, Papa dan Mama harus memahami dahulu manfaat dan nutrisi dari berbagai jenis makanan bagi si Kecil. Mama dapat memberikan penjelasan tentang pola makan sehat dan juga batasan dalam mengonsumsinya.
6. Tidak memaksa anak
Freepik
"Kamu harus mencoba ini satu gigitan sebelum bilang tidak."
Memaksa anak untuk mencoba makanan yang mereka tidak sukai bisa membuat mereka semakin menolak untuk mencoba hal baru karena adanya paksaan dari orangtua. Mama bisa memberikan contoh dengan mencoba makanan secara bersama-sama dan memberikan dukungan ketika si Kecil mau mencoba hal-hal baru.
Misalnya Mama dapat berkata, "Ayo kita coba wortel ini bersama. Siapa tahu kita akan menemukan sesuatu yang baru yang kita sukai."
7. Jangan mengancam anak secara berlebihan
Freepik/pressfoto
"Jangan makan terlalu banyak wortel, hidungmu bisa berubah jadi oranye."
Memberikan informasi yang tidak benar dan secara berlebihan tentang efek makanan pada tubuh anak dapat membuat mereka merasa cemas atau takut. Mirip seperti poin ke tiga, Mama dan Papa harus paham dahulu apa yang dikonsumsi anak.
Mama bisa menyampaikan informasi tentang manfaat makanan secara sederhana dan positif.
Tadi adalah 7 hal yang tidak boleh Mama katakan pada makanan anak. Dengan memberikan dukungan dan contoh positif, Mama dapat membantu si Kecil dalam membentuk hubungan yang sehat dengan makanan sejak dini.