Childhood Emotional Neglect, Apakah Mama Salah Satunya?
Pentingnya untuk jangan pernah mengabaikan emosi anak!
22 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika si Kecil menangis, seringkali Mama meminta si Kecil untuk berhenti jika ia sedang menangis atau merengek. Mendengar rengekan anak memang merupakan suatu hal yang menjengkelkan.
Apalagi jika anak sudah di luar kontrol dan menangis semakin menjadi-jadi tidak bisa dikendalikan. Dalam menghadapi hal tersebut, sebaiknya Mama tidak menyuruh si Kecil berhenti karena hal tersebut akan memiliki dampak pada si Kecil di masa depannya yang disebut Childhood Emotional Neglect (NEC).
Lantas apa itu Childhood Emotional Neglect? Dari mana hal tersebut berasal?
Kali ini Popmama.com akan membahasnya dalam mengenal Childhood Emotional Neglect, apakah Mama salah satunya?
1. Mengenal Childhood Emotional Neglect =
Childhood Emotional Neglect merupakan keadaan di mana orangtua mengabaikan emosi atau reaksi yang dikeluarkan oleh si Kecil. Dalam hal ini, anak tidak menerima perhatian, pengakuan, atau dukungan emosional yang mereka butuhkan untuk berkembang.
CEN dapat mempengaruhi perkembangan emosional anak, yang dapat menyebabkan masalah di masa dewasa, seperti kesulitan dalam mengenali dan mengekspresikan emosi, serta masalah dalam hubungan interpersonal.
Tak hanya itu, ketika anak mengalami CEN, otak emosi jadi semakin besar dan reaktif, akibatnya anak cenderung merasakan emosi takut dan cemas berlebihan. Nah, perasaan emosi takut dan cemas berlebihan inilah yang kemudian dapat menghambat proses belajar anak.
Editors' Pick
2. Mengapa orangtua melakukan hal ini?
Orangtua seperti ini pada umumnya tidak pernah mengungkapkan kasih sayang kepada si Kecil. Mereka cenderung memisahkan diri dari anaknya dan menganggap dukungan emosional itu tidak penting.
Tanpa Mama sadari, CEN sering kali memiliki hubungan yang erat dengan pola asuh yang diterima Mama di masa kecil Mama. Orang tua yang menerapkan pola asuh CEN biasanya merupakan korban dari pola asuh yang sama, yaitu mereka juga mengalami pengabaian emosional saat kecil.
Tentu saja hal ini akan menjadi pola yang terus berulang dan diturunkan jika Mama tidak segera menyadari dan mengubah kebiasaan.
3. Contoh pengasuhan yang mengakibatkan Childhood Emotional Neglect
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pola asuh CEN sering kali tidak disadari oleh orangtua. Lantas apa saja contoh pola asuh yang berakibat CEN ini?
Memberi hukuman
Hukuman karena anak mengekspresikan emosi negatif seperti kesedihan, frustrasi, atau kemarahan. Misalnya, disuruh ke kamar untuk diam.
Menggunakan kalimat yang tidak valid kebenarannya
Seringkali anak takut akan suatu hal tertentu. Kalimat seperti “jangan khawatir," menunjukkan invalidasi terhadap emosi anak.
Menggunakan kalimat yang meremehkan
Kalimat seperti “Duh, cengeng banget!” atau yang lebih lembut seperti “Anak baik nggak boleh nangis ya”. Kalimat tersebut justru membuat anak merasa tidak didengarkan.
4. Dampak Childhood Emotional Neglect ketika anak dewasa
Pola asuh seperti itu menyebabkan Childhood Emotional Neglect pada anak, sehingga ia merasa emosinya terabaikan dan tidak pernah didengar. Hal ini jika diteruskan dapat menyebabkan beberapa hal untuk masa depan anak, diantaranya adalah:
Kesulitan membangun hubungan
Anak umumnya akan menarik diri dari lingkungan sosial dan tidak mampu membentuk dan mempertahankan hubungan yang melibatkan emosi mendalam.
Sering memendam perasaan
Kalimat seperti “cuma gitu aja sampai nangis?” akan membuat si Kecil berpikir bahwa perasaannya tidak penting. Sehingga bisa berlangsung sampai dewasa yang menyebabkan anak memilih memendam emosi atau perasaannya.
Ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain
Kesulitannya membangun relasi dengan orang lain, tentunya diawali dengan rasa kepercayaannya dengan orang tersebut.
Tidak mampu memahami emosi
Ketidakmampuan dalam memahami emosi diri sendiri atau emosi yang tengah dirasakan juga bisa disebabkan oleh orang tua yang tak peka pada perasaan anak di masa lalu.
5. Cara bijak mengendalikan emosi anak
Sebagai orangtua, Mama harus bisa memberikan dukungan emosional yang prima buat anak-anak nanti. Anak berhak untuk mendapatkan kasih sayang dari orangtuanya, jadi jangan sampai hal tersebut direnggut dari mereka.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat Mama lakukan untuk tetap menunjukan kasih sayang pada anak dalam mengendalikan emosi mereka:
- Hindari memukul
- Jangan gunakan ancaman
- Hindari menggunakan hukuman
- Gunakan cara bicara yang baik dan hindari berkata kasar
- Diskusikan jadwal kegiatan dengan si Kecil agar ia mengerti disiplin dan jadwal yang perlu ditaati.
Memberikan dukungan emosional yang memadai dan mendengarkan perasaan anak adalah langkah-langkah yang dapat membantu anak berkembang secara emosional.
Jadi itu Ma penjelasan mengenai Childhood Emotional Neglect. Orang tua dapat membantu memutus siklus CEN dan memastikan anak-anak mereka tumbuh menjadi individu yang sehat secara emosional dan mampu membentuk hubungan yang kuat dan positif di masa depan.
Baca juga:
- 7 Alasan Mengapa Paparan Gadget Sebabkan Tantrum pada Anak
- Pahami Penyebab Anak Suka Memukul, Sabar Ya Ma!
- Penting, Pahami Tantrum pada Anak adalah Bagian dari Tumbuh Kembangnya