Dalam tumbuh kembang si Anak, mereka akan dibimbing dan dididik oleh orangtua. Terkadang, dalam mengasuh mereka, seorang anak dapat menunjukkan sikap berupa preferensi yang jelas dan berbeda terhadap salah satu orangtuanya.
Hal ini seringkali bisa menjadi momen menantang bagi Papa dan Mama. Preferensi disini mengacu pada sikap anak yang seringkali ‘pilah-pilih’ mau ditimang oleh siapa, entah Papanya atau Mamanya.
Singkatnya, dalam preferensi ini, anak akan berkata “Aku tidak mau! Aku hanya mau sama Mama!”. Tentunya, sikap ini dapat memberi tantangan dan mungkin menyakitkan bagi orangtua yang merasa ‘ditolak’.
Maka dari itu, kali ini Popmama.comakan membagikan 10 sikap orangtua atasi anak dengan preferensi berbeda. Semoga Mama dan Papa dapat lebih sabar dan mengerti nature si Anak ya!
1. Tetap tenang
Freepik
Dalam menyikapi hal rumit seperti ini, hal pertama yang dapat dilakukan adalah tetap tenang. Saat anak memilih salah satu orangtua dibandingkan yang lain, hal itu bisa menjadi momen yang menantang bagi kedua belah pihak, terutama bagi orangtua yang merasa terhina atau terpukul secara emosional.
Dalam situasi seperti ini, menjaga ketenangan sangatlah penting. Reaksi yang berlebihan, seperti marah atau kecewa, dapat memperburuk situasi dan bahkan memperkuat perilaku pemilihan yang ditunjukkan si Anak.
2. Sikapi dengan perilaku yang lembut
Freepik
Berikutnya, Mama dan Papa dapat menyikapi perilaku anak dengan tetap lembut dan penuh sabar. Dalam menyikapi hal ini memang penuh tantangan, tetapi adanya kelembutan membantu menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak.
Hal ini membantu anak merasa terlindungi dan dicintai.
3. Mengakui perasaan anak
Freepik
Mengakui atau acknowledge dalam poin ini mengacu pada sikap orangtua untuk mengakui perasaan anak dan menunjukkan empati terhadap apa yang mereka rasakan.
Melalui sikap ini, orangtua membantu anak merasa didengar dan dipahami, yang penting untuk membangun hubungan emosional yang sehat.
Contohnya, ketika si Anak kecewa tidak dapat bermain dengan salah satu orangtua. Sebagai orangtua, Mama atau Papa dapat mengajak anak untuk berbagi pengalaman mereka bersama orangtua 'pilihannya'.
Hal ini dapat mengalihkan perhatian dari perasaan sedih yang mungkin dimiliki anak menjadi kegiatan yang positif dan menghibur.
4. Anak perlu merasa berkuasa
Freepik
Memberi anak sedikit kekuasaan dalam situasi tertentu, seperti memilih aktivitas atau mengambil keputusan kecil, dapat membantu mereka merasa lebih terlibat dan mandiri.
Dalam konteks ini, ketika Anak diberi kesempatan untuk memutuskan orangtua 'preferensinya' hal ini dapat membantu mereka merasa lebih percaya diri karena mereka telah memutuskan suatu hal dan menjalin hubungan dengan kedua orangtuanya.
Editors' Pick
5. Terapkan mindset “Anakku seorang Balita”
Freepik
Hal ini dapat bermakna untuk orangtua agar terus menerapkan pemahaman bahwa perilaku anak mereka yang memilih salah satu orangtua bukanlah sebuah penolakan.
Dalam situasi di mana anak memiliki preferensi satu pihak orangtua dibandingkan yang lain, penting bagi orangtua untuk mengingat bahwa anak mereka masih dalam tahap perkembangan yang normal.
Anak kecil pada usia tersebut masih belajar dan bereksplorasi tentang hubungan dengan orang tua mereka dan dunia di sekitarnya. Oleh karena itu, mereka mungkin menunjukkan preferensi yang berubah-ubah dan tidak selalu konsisten.
Dengan mengingatkan diri sendiri tentang hal ini, Mama dan Papa dapat lebih mudah menerima dan menghadapi tantangan ini.
6. Pahami preferensi anak, jangan selalu turuti
huffpost.com
Orangtua perlu memahami preferensi si Anak, tetapi juga penting untuk tidak selalu menuruti keinginan mereka.
Meskipun orangtua bisa merasa bersimpati dengan perasaan anak dan mengakui pentingnya perasaan tersebut, Mama dan Papa tetap perlu bertanggung jawab untuk mengajarkan anak tentang tanggung jawab dan cara-cara berinteraksi yang sehat dengan orang lain.
Dengan demikian, penting untuk tetap teguh pada keputusan yang diambil orangtua, terutama ketika keputusan tersebut dibuat dengan memperhatikan perasaan anak.
7. Jangan diambil hati
Freepik/pressfoto
Memang menyikapi hal ini sangat menantang bagi sebagian orangtua. Tetapi, ketika si Anak memilih salah satu orangtuanya, anak mungkin hanya sedang mencari kenyamanan atau keamanan tertentu yang mereka asosiasikan dengan satu orangtua pada waktu tertentu.
Sebagai orangtua, jangan terlalu bersikap overreact dan tidak boleh menganggap pemilihan tersebut sebagai sesuatu yang secara langsung menyinggung secara pribadi.
Dengan menyikapi secara kritis, Mama dan Papa dapat mengatasi situasi tersebut dengan lebih obyektif serta dengan lebih fokus pada kebutuhan dan perasaan anak.
8. Percaya akan adanya hubungan yang kuat
Freepik/bristekjegor
Ketika seorang anak menunjukkan preferensi terhadap satu orangtua atas yang lain, hal itu sebenarnya bisa menjadi tanda dari ikatan emosional yang kuat terhadap orangtua tersebut.
Meskipun terkadang terasa sebagai penolakan, pada kenyataannya, anak yang merasa terikat secara emosional dengan kedua orangtuanya mungkin lebih mungkin menunjukkan preferensi yang berbeda-beda pada waktu-waktu tertentu.
Hal ini karena mereka merasa nyaman dan yakin bahwa kedua orangtuanya akan tetap mencintai mereka meskipun mereka menunjukkan preferensi tertentu.
Jadi, 'preferensi' itu bukanlah tanda kurangnya kasih sayang atau ikatan, tetapi sebaliknya, itu mencerminkan kepercayaan yang kuat pada hubungan antara anak dan orangtua.
9. Tetap beri kasih sayang yang ekstra
Freepik/our-team
Ketika seorang anak meminta salah satu orangtua untuk melakukan sesuatu daripada yang lainnya, orangtua yang tidak dipilih dapat memberikan perhatian ekstra kepada anak tersebut dengan cara yang memperkuat hubungan antara mereka.
Hal yang dapat Mama atau Papa lakukan seperti memeluk anak, menghabiskan waktu berkualitas bersama, atau memberikan dukungan emosional.
Dengan memberikan perhatian dan kenyamanan ekstra ini, orangtua dapat membantu anak merasa lebih dicintai dan didukung, serta memperkuat ikatan emosional antara mereka.
10. Hal ini adalah fase sementara
Freepik/tirachardz
Seperti yang sudah dibilang pada poin-poin sebelumnya, orangtua harus mengerti bahwa hal ini bersifat sementara dan akan berubah. Preferensi anak terhadap salah satu orangtua merupakan bagian dari tahap perkembangan anak.
Dengan menyadari hal ini, orangtua dapat merasa lebih tenang dan menghadapinya dengan lebih baik, karena mereka mengerti bahwa ini adalah fase yang akan berlalu seiring dengan perkembangan anak.
Nah, tadi adalah 10 sikap orangtua atasi anak dengan preferensi berbeda. Perlu Mama dan Papa ingat, bahwa 'preferensi' bukanlah adalah keinginan dan bukan kebutuhan. Jadi, Papa dan Mama harus bisa bersikap pengertian tanpa menuruti harus selalu menuruti permintaan si Anak.