Ajarkan Anak Bertanggung Jawab dengan Sampah, Ini Manfaatnya!
Ajak anak mencintai lingkungan dengan belajar dan bermain
23 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mengajak anak mengenal lingkungan lebih dekat tentu akan sangat menyenangkan. Terlebih anak-anak dan lingkungan adalah dua hal yang sangat penting untuk keberlangsungan alam.
Belajar mencintai lingkungan bisa dilakukan dengan hal sederhana, misalnya mengajak anak untuk mengurangi sampah plastik dengan cara daur ulang.
Salah satu cara memperkenalkan anak dengan lingkungan, seperti halnya yang dilakukan oleh AQUA dan KidZania Jakarta yang memperkenalkan edukasi baru berupa "Sampahku, Tanggung Jawabku" dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia yang jatuh setiap tanggal 22 Maret.
Melalui AQUA Water Research Training Center, anak-anak akan diperkenalkan cara menjaga dan merawat lingkungan dengan cara mendaur ulang botol-botol plastik bekas minum menjadi barang-barang lebih berguna.
Menurut Intan Ayu Kartika sebagai Brand Director Danone, tujuan dari edukasi ini supaya masyarakat dapat mengenal pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sedari kecil.
“Area edukasi ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan serta menanamkan rasa tanggung jawab sejak usia dini. Di sini, anak-anak bisa belajar kebiasaan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) serta mempermudah proses daur ulang dengan cara memilah dan membuang sampah pada tempatnya. Selain itu kami juga menampilkan kehidupan kedua dari plastik yang telah didaur ulang,” kata Intan.
Berikut Popmama.com rangkum seperti apa cara yang bisa dilakukan untuk memperkenalkan tanggung jawab dan cinta lingkungan pada anak.
Editors' Pick
1. Belajar sambil bermain melalui tiga zona PIJAR
Sebagai mula memperkenalkan anak dengan lingkungan, mereka akan diajak ke tiga zona yang dikenal dengan zona PIJAR, terdiri dari Zona Pilih, Zona Jaga dan Zona Rawat.
Pada zona pilih, anak-anak akan diperkenalkan dengan memilih sumber air yang baik dan mengandung mineral berkualitas sehingga baik untuk kesehatan.
Kemudian di zona jaga, anak-anak akan diajarkan meneliti air yang dipilih untuk memastikan air tersebut aman dan baik jika dikonsumsi di Laboratorium. Air yang baik untuk kesehatan umumnya memiliki kadar pH sekitar 6 sampai 7. Selain itu, terdapat ciri lain dari air yang aman dikonsumsi yaitu air tidak berbau, tidak ada rasa dan tidak berwarna.
Selanjutnya di zona rawat, anak-anak akan diajarkan pentingnya merawat lingkungan agar kualitas air di sekitar lingkungan tetap baik. Lingkungan yang bersih dan sehat tentu akan berdampak baik pada kualitas air dan suasana sekitar.
Di zona rawat ini pula anak-anak akan diedukasi tentang memilah sampah yang benar termasuk sampah botol plastik sehingga bisa didaur ulang dan menjadi barang bermanfaat.
2. Memperkenalkan daur ulang sampah dengan 3R
Sebagai tujuan akhir dari edukasi, anak-anak akan diajarkan megenai 3R (Reduce, Reuse, Recycle)dengan cara memisahkan sampah berdasarkan kategorinya. Seperti memilih sampah botol plastik, tas plastik, kaleng ke tempat sampah anorganik. Lalu, sampah daging, tulang, sayur ke tempat sampah organik.
Sampah yang telah masuk ke dalam anorganik nantinya akan didaur ulang menjadi barang yang baru. Misalnya sampah botol plastik nantinya akan didaur ulang kembali menjadi botol plastik kemasan baru, benang polyester yang bisa dibuat menjadi baju, tas, sarung bantal, dan sebagainya, serta dakron yang biasa digunakan untuk isian bantal atau boneka.
Botol plastik yang sudah dipisahkan nantinya akan dibersihkan dan dicacah menjadi potongan kecil melalui mesin penghancur khusus kemudian baru diolah menjadi barang-barang yang telah disebutkan tadi.
Kegiatan ini diharapkan bisa mengajarkan anak ikut memilah sampah sehari-hari, baik dilingkungan tempat tinggal maupun lingkungan sekolah. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan agar anak bertanggung jawab terhadap sampah yang mereka miliki supaya tidak mencemari lingkungan.