Mutisme Selektif Gangguan Berbicara pada Anak Disertai Kecemasan
Cari tahu yuk, sebelum terlambat!
12 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak-anak umumnya suka bermain dan aktif sekali, ada pula anak yang pendiam dan pemalu. Karakter anak memang berbeda-beda, tetapi bila anak sulit berbicara secara terus-menerus hal ini tidak wajar dan akan menjadi sebuah masalah.
Sebab dapat membuat si Kecil sulit untuk berinteraksi bersama teman-teman dan lingkungan sekitarnya. Salah satu yang dapat memengaruhi kecemasan dan perilaku bicara anak adalah Mutisme Selektif.
Apakah Mama sudah mengatahui Mutisme Selektif? Jika belum, Mama dapat mengetahui informasinya di Popmama.com, disimak yuk!
1. Apa itu Mutisme Selektif?
Mutisme Selektif adalah ketidakmampuan seorang anak untuk berbicara dalam situasi atau tempat tertentu. Misalnya, seorang anak dapat menolak untuk berbicara di sekolah bahkan ketika mereka dapat berbicara dalam situasi atau tempat lain, seperti di rumah.
Hal ini dapat mengganggu kehidupan dan kegiatan sehari-hari, seperti sekolah, pekerjaan, dan kehidupan sosial. Anak yang mengalami gangguan ini menderita kecemasan yang tidak wajar sehingga membuat dirinya tidak mau untuk berbicara dengan orang di sekitarnya. Mutisme Seleksitif rentan dialami oleh anak-anak.
Jika tidak diberi penanganan secara cepat dan tepat si Kecil akan kesulitan untuk berbicara hingga ia besar nanti.
Editors' Pick
2. Sulit berkomunikasi dengan teman-temannya di sekolah
Anak yang mengalami mutisme sebenarnya dapat berbicara dengan orang yang sangat ia percaya, jika orang lain yang asing mengajaknya berbicara ia akan menjauh dan merasa cemas.
Adapun beberapa gejala mutisme yang rentan terjadi pada anak khususnya diusia dua sampai empat tahun. Perbedaan ini dapat diketahuii saat anak sudah pernah berbicara dengan orang lain seperti saat masuk sekolah. Si kecil yang mengalami gangguan ini akan menunjukan perbedaan yang signifikan.
Gejalanya ia akan menghindari kontak mata saat berhadapan dengan orang sekitarnya, si Kecil akan merasa gugup dan selalu cemas. Ia sulit berbicara dengan orang lain dan tidak memiliki teman.
Sebaiknya bila anak menunjukan gejala seperti ini Mama harus melakukan pendekatan agar si Kecil mau membuka dirinya, bila tidak bisa juga maka Mama harus cepat memeriksa si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.