Bolehkah Anak Balita Mengonsumsi Kecap?
Yuk temukan jawabannya!
25 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kecap termasuk salah satu bumbu pelengkap favorit masyarakat Indonesia. Bumbu ini memberikan cita rasa manis yang digunakan pada sebagian besar makanan khas nusantara, mulai dari sate, nasi goreng, hingga ayam bakar.
Makanan olahan dari fermentasi kedelai ini seringkali digunakan untuk makanan si Kecil, seperti pada bubur ataupun nasi tim sebagai penambah rasa manis dan menambah nafsu makan anak mama.
Namun sebenarnya apakah kita boleh memberikan kecap kepada anak-anak? Khususnya mereka yang masih berada di masa MPASI?
Yuk temukan penjelasan lengkapnya di Popmama.com!
1. Bolehkah anak balita mengonsumsi kecap?
Sayang sekali anak-anak yang berusia di bawah 1 tahun belum boleh mengonsumsi kecap, makanan yang mengandung kecap, apalagi kecap asin.
Berbeda dengan pencernaan orang dewasa, pencernaan anak balita masihlah rentan terhadap banyak sekali jenis makanan, termasuk kecap.
Mengapa? Kecap dikenal memiliki kandungan garam yang cukup tinggi (bukan hanya kecap asin, tetapi juga kecap asin). Terdapat sekitar 38 persen dari kebutuhan natrium atau garam dalam satu sendok makan kecap manis.
Ini termasuk ke dalam jumlah yang tinggi. Anak balita yang berumur di bawah 1 tahun belum boleh mengonsumsi garam atau gula dalam jumlah yang banyak, sebab ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan mereka.
Editors' Pick
2. Adakah bahaya mengonsumsi kecap?
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kecap memiliki kandungan garam tinggi di dalamnya, dan akan menjadi berbahaya bagi anak balita mengonsumsi kadar garam yang tinggi.
Mengonsumsi garam akan menambah kerja ginjal si Kecil. Sodium dalam garam dapat menganggu kerja ginjal. Karena ginjal anak-anak masih belum dewasa dan belum dapat mengandalikan kandungan sodium di dalam darah.
Akibatnya, ginjal si Kecil menjadi rentan terhadap kerusakan yang sulit dipulihkan. Ini juga menambah risiko bagi anak balita mengalami hipertensi di masa depan.
Konsumsi kecap bagi anak yang berusia di bawah 12 bulan juga dapat memicu terjadinya reaksi alergi terhadap lesitin kedelai dan alergi kecap.
Asupan garam yang tinggi dalam kecap dapat menimbulkan hilangnya sejumlah besar kalium dalam tubuh melalui ekskresi urin. Padahal kalium sendiri dibutuhka untuk kontraksi otot manusia. Kehilangan kalium yang berlebihan dapat menyebabkan kelemahan otot jantung dan konsekuensi serius.