10 Dongeng Populer untuk Anak 2 Tahun
Dongeng singlat dan kaya akan pesan moral.
22 Januari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dongeng menjadi salah satu media hiburan anak yang sering Mama berikan kepada mereka di waktu senggang atau sebelum mereka tidur.
Dongeng umumnya menyajikan sebuah kisah fiksi sederhana yang menyimpan pesan moral penting dan dapat anak-anak petik.
Meski hanya berbentuk kisah fiktif, dongeng memiliki beberapa manfaat untuk anak
Selain memberikan waktu bonding bagi Mama dan si Kecil. Dongeng juga dapat mengasah kecerdasan dan psikologi anak. Khususnya membantu anak berkenalan dengan nilai baik dan buruk dari kehidupan
Popmama.com sendiri telah merangkum 10 cerita dongeng sederhana untuk anak 2 tahun. Yuk, bacakan dongeng kepada mereka!
1. Dua Sahabat dan Beruang
Pada suatu hari, ada dua orang sahabat yang tengah berjalan-jalan di hutan. Mereka berdua tahu jika hal buruk dapat terjadi kepada mereka selama perjalanan. Itulah mengapa mereka berjanji untuk saling menjaga satu sama lain jika bertemu dengan bahaya.
Setelah berjalan cukup lama, tiba-tiba mereka dikagetkan dengan seekor beruang besar yang muncul entah dari mana. Beruang tersebut datang dan mengejar mereka. Karena panik, satu orang teman segera berlari dan memanjat pohon di dekat mereka meninggalkan temannya yang lain.
Teman yang lain tidak dapat memanjat pohon. Karena kebinggungan, ia pun segera berbaring di tanah dan pura-pura mati sambil menahan napasnya. Beruang tersebut menghampirinya, lalu mengendus telinganya dan segera pergi karena tidak menemukan mangsa yang ia cari.
Setelah dirasa sudah aman, salah seorang yang berada di atas pohon segera turun menghampiri sahabatnya.
"Apa yang beruang itu katakan padamu?" tanyanya.
"Ia memintaku untuk tidak mempercayai sahabat yang tidak setia kawan," ungkapnya.
Pesan moral:
Pentingnya menjaga persahabatan dan tidak melupakan teman di saat susah.
2. Tiga Kambing yang Cerdik
Suatu ketika diceritakan hiduplah tiga ekor kambing bersaudara. Kambing paling tua memiliki tubuh kekar dan besar dengan tanduk yang tajam. Kambing tengah memiliki tubuh yang sedang, lalu ada kambing bungsu yang tubuhnya berukuran kecil.
Di siang hari yang cerah, ketiga kambing tersebut hendak menyebrangi jembatan. Banyak berita yang tersebar tentang jembatan tersebut dijaga oleh seekor monster mengerikan yang senang memangsa siapapun yang lewat di bawahnya. Sebelum menyebrang, mereka bertiga membuat rencana terlebih dahulu agar dapat melaluinya dengan selamat.
Setelah menyusun rencana dengan matang, kambing kecil mulai melangkah masuk ke jembatan. Tiba-tiba saja dari kolong jembatan muncul monster mengerikan yang melompat keluar.
"Tidak ada yang boleh melalui jembatan ini! Jika tidak bersiaplah kamu akan ku santap!" teriak monster dengan geram.
Sambil ketakutan, kambing bungsu berkata, "Ku mohon, jangan makan aku tuan monster dagingku sedikit, lihat saja tubuhku kecil dan kurus. Kalau mau engkau memangsa kakakku yang sebentar lagi lewat jembatan ini. Ia memiliki tubuh yang jauh lebih besar."
Monster berpikir lalu mengiyakan permintaan kambing bungsu. Monster membayangkan kakak kambing yang hendak datang. Ia membayangkan dapat menyantap daging kambing yang lezat dan besar.
Tidak lama terdengar derap langkah yang kencang, datanglah kakak kambing kedua. Monster segera bersiap melompat dan menyantap kambing tersebut. Namun tiba-tiba kambing kedua pun memohon kepada monster.
"Ku mohon, jangan makan aku tuan monster, lebih baik engkau memangsa kakakku yang sebentar lagi lewat jembatan ini. Ia memiliki tubuh yang jauh lebih besar daripadaku," pinta kambing kedua.
Monster kembali membiarkan kambing kedua pergi sambil membayangkan kambing lebih besar yang akan ia santap nantinya. Tiba-tiba terdengar derap langkap kaki yang sangat besar dan keras. Kambing tertua datang dan mengejutkan monster dengan tubuhnya yang sangat-sangat besar dan kekar. Bukannya merasa senang, monster malah merasa ketakukan melihat kambing ketiga yang berukuran sangat besar.
Akhirnya monster membiarkan kambing besar tersebut pergi. Ketiga kambing pun berhasil melalui jembatan dengan selamat.
Pesan moral:
Kecerdasaan membantu menyelesaikan masalah yang pelik.
3. Rusa dan Tanduknya
Di sebuah danau, ada seekor rusa yang tengah melepas dahaga. Bayangannya terpantul dari air danau yang sangat jernih.
Rusa merasa bangga melihat pantulan bayangannya di cermin, khususnya karena ia memiliki tanduk yang megah.
"Betapa tampannya diriku memiliki tandung yang megah dan indah seperti ini. Namun sayang kakiku terlihat kecil dan tinggi, tidak cantik. Malangnya nasibku," ungkap rusa kecewa.
Tidak lama terdengar suara dari kejauhan. Ternyata itu adalah harimau yang tengah mengawasinya. Menyadari adanya bahaya, rusa segera lari menjauh dari harimau, ia berlari masuk ke hutan.
Hutan penuh sekali dengan dahan pohon menyebabkan salah satu tanduk rusa menyangkut di sana. Rusa tidak dapat bergerak hingga akhirnya harimau berhasil menangkap dan merkam rusa.
Pesan moral:
Bahagia dan bersyukur atas apa yang kita miliki, baik dan buruknya.
4. The Gingerbreadman
Hiduplah seorang wanita tua bersama suaminya di sebuah rumah sederhana. Suatu waktu, wanita tua tersebut hendak membuat kue jahe untuk mereka berdua. Ia membuat adonan, memberikan icing berbentuk pakaian, mata dan mulut bagi sang kue jahe, lalu memasukkannya ke dalam oven.
Merasa sebentar lagi matang, wanita tua tersebut hendak mengangkat kue manusia jahe untuk disantap. Namun, manusia kue jahe itu malah bergerak dan berlari dengan bebas. Ia berlari dengan kencang dan melewati wanita tua dengan mudah.
Wanita tua pun meminta manusia kue jahe untuk berhenti. "Stop! Berhentilah berlari! Aku ingin memakanmu!" teriak perempuan tua.
Namun sayangnya manusia jahe tersebut terus berlari sambil berkata, "Lari, teruslah berlari! Aku sang manusia jahe, tidak ada yang bisa menangkapku!"
Semua mencoba menghentikan kue manusia jahe, mulai dari wanita tua, babi, kuda, sapi, hingga beruang. Sampai manusia kue jahe berhadapan dengan sungai yang deras. Karena tidak dapat berenang, ia memutuskan untuk berhenti sejenak.
Tiba-tiba muncullah seekor rubah yang menghampiri manusia kue jahe.
Rubah pun bertanya dengan ramah, "Apakah kamu membutuhkan bantuan menyebrang sungai?"
Manusia kue jahe pun menggangguk setuju. Ia akhirnya melompat naik ke punggung rubah untuk menyebrangi sungai. Coba tebak siapa yang akhirnya berhasil memakan kue jahe?
Pesan moral:
Kita sebaiknya tidak mempercayai orang lain dengan mudah. Waspadalah dan lebih berhati-hati.
Editors' Pick
5. Kodok dan Kerbau
Di suatu siang yang tenang, datanglah seekor kerbau untuk minum di danau. Hentakan kaki kerbau yang besar berhasil mengguncang daerah sekitar danau dan mengejutkan kodok di sana.
Merasa adanya bahaya yang mengancam, seekor kodok datang menghadap kodok tertua di sana.
"Tuan tetua kodok, ini gawat! Ada monster besar yang datang ke danau kita," ungkap kodok dengan panik.
"Apa katamu? Ada monster raksasa? Sebesar apa dia?" balas kodok paling tua.
Bukannya merasa terancam, kodok paling tua malah merasa tertantang. Ia merasa dirinya mampu menyaingi besarnya kerbau. Kodok pun segera menggembungkan perutnya seperti balon besar. Kini ukuran tubuhnya menjadi lebih besar dari sedia kala.
"Apa dia sebesar ini?" tanya kodok tua dengan nada menantang.
"Tidak tuan, jauh lebih besar!" ungkap kodok lainnya.
Merasa tidak mau kalah, kodok tua pun segera menggembungkan dirinya lebih besar lagi dan lagi. Tubuhnya terus-menerus membesar berkali-kali lipat. Hingga tiba-tiba terdengar suara letusan.
"Dor!"
Kodok tua akhirnya meledak.
Pesan moral:
Sebaiknya kita tidak mencoba hal-hal yang mustahil.
6. Rubah dan Kambing
Pada suatu ketika seekor rubah terjatuh masuk ke dalam sumur. Sudah berjam-jam rubah tersebut mencoba keluaar dari sumur. Ia mencoba memanjat namun sayangnya dinding sumur terlalu licin dan membuatnya tergelincir ke dalam.
Rubah yang menyadari kondisi buruk ini mulai meratapi nasibnya.
"Oh malang sekali diriku jika harus berakhir seperti ini," ungkapnya sedih.
Namun tiba-tiba terdengar suara dari luar sumur. Tanpa disadari ternyata ada seekor kambing yang menghampiri sumur tersebut. Kambing tidka dapat melihat keadaan sumur dengan jelas, namun ia melihat sosok rubah di dalam sumur.
Kambing pun berteriak, "Wahai rubah apakah ada air di sumur itu?"
Ruab pun membatas, "Oh ada, banyak sekali. Airnya sangat sangat segar. Ayo melompatlah ke bawah!"
Kambing merasa gembira mendapat respon itu. Tanpa pikir panjang ia segera melompat ke bawah. Begitu sampai, tiba-tiba rubah langsung melompat naik ke atas punggung kambing lalu melompat kembali keluar dari sumur.
"Silakan ambil semua airnya, aku mau pergi dari ini," kata rubah sambil tertawa.
Kambing pun menyadari jika dirinya kini terjebak di dalam sumur yang kering.
Pesan moral:
KIta sebaiknya tidak mudah mempercayai orang lain yang belum dikenal.
7. The Princess and the Salt
Di suatu kerajaan hiduplah seorang raja dan ketiga putrinya. Suatu waktu sang Raja memanggil ketiga putrinya dan bertanya.
"Seberapa besar kalian mencintaiku?" Tanya sang Raja.
Putri pertama menjawabnya seperti emas, lalu dilanjutkan oleh putri kedua yang menjawabnya seperti permata. Raja senang mendengar hal tersebut.
Hingga tibalah giliran putri ketiga menjawab. Ia menggambarkan rasa cintanya kepada raja seperti garam. Raja geram mendengar hal tersebut.
"Bagaimana mungkin kamu menyamakannya dengan benda seperti garam. Kamu tidak layak berada di sini. Pergi!" bentak sang raja.
Sang Raja pun mengusir putri bungsu keluar dari kerajaan. Kini putri bungsu terpaksa menjelajahi kerajaan sendirian. Untung saja di perjalanan ia bertemu dengan seorang pedagang baik hati yang hidup di rumah mewah.
Pedagang tersebut berniat mengangkat putri sebagai pasangannya, lalu mereka pun hidup bahagia. Meski begitu, masih ada harapan dalam diri putri untuk kembali bertemu dengan ayahnya.
Beberapa tahun pun berlalu, sang Raja memutuskan untuk berjalan-jalan di hutan. Namun ia terjebak dan kehilangan jejak.
Untuk saja raja ditemukan oleh pedagang kaya yang menjadi pasangan putri bungsu. Karena kelaparan raja pun diberikan masakan. Sayangnya masakan tersebut dibuat tanpa garam membuat rasanya tidak enak.
Raja pun mengeluh dan merasa tidak puas. Sampai putri bungsu datang dan mengejutkan sang Raja.
"Tentu ayah tidak akan menyukai rasa maksan tersebut karena tidak dibuat menggunakan garam. Begitu juga hidupmu akan menjadi tidak berasa tanpa garam benar begitu? Itulah mengapa aku mencintaimu seperti garam," ubgkap putri bungsu.
Raja pun menyesal atas perbuatannya setelah menyadari kesalahan yang ia perbuat. Ia lalu menerima kembali putrinya di kerajaan.
Pesan moral:
Hindari asumsi buruk mengenai orang lain.
8. Kisah Singa dan Lumba-Lumba
Suatu ketika seekor singa sedang berjalan-jalan di pesisir laut. Ia melihat seekor lumba-lumba yang berenang dengan lincah dan menggagumkan. Singa sebagai raja rimba pun teringat akan sesuatu dan segera memanggil lumba-lumba menghampirinya.
"Hai lumba-lumba! Menurut sepengamatanku, kamu adalah raja lautan. Lihat saja kelincahanmu dan ukuranmu. Kamu dapat berenang dengan bebas dan cepat, sungguh menggagumkan. Bagaimana jika kita beraliansi, aku sebagai raja daratan dan kamu sebagai raja laut. Bersama kita akan menjadi tak terkalahkan," ucap singa bangga.
Lumba-lumba pun menerima ide singa dengan senang hati.
"Baiklah, aku setuju. Dengan begitu aliansi kita telah terbentuk, panggil aku kapan saja kamu membutuhkan bantuanku. Aku juga berharap kamu bersedia memberikan bantuan saat aku susah" ungkap lumba-lumba senang.
Berminggu-minggu kemudian, singa dihadapkan dengan masalah. Ia bertarung dengan kawanan kerbau untuk memperebutkan daerah kekuasaannya. Di saat kesulitan ini singa memanggil bantuan lumba-lumba.
Lumba-lumba dan kawanannya segera datang namun karena pertempuran terjadi di darat, tidak ada yang dapat lumba-lumba lakukan. Mereka hanya dapat melihat dari jauh.
Seusai pertarungan, singa yang terluka menghampiri lumba-lumba dengan geram. Ia merasa telah dikhianati oleh lumba-lumba.
"Mana janjimu untuk selalu membantuku di saat kesusahan? Bukankah kita telah sepakat membuat aliansi?" tanya singa dengan penuh emosi.
Lumba-lumba pun membalas, "Jangan salahkan aku, tetapi salahkan alam. Aku tercipta tidak dapat berada lama di daratan. Meskipun ingin, bagaimana aku dapat membantu menyelesaikan masalahmu?"
Dari pengalaman ini baik lumba-lumba dan singa belajar mengenai kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Pesan moral:
Setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing
9. Burung Elang dan Burung Gagak
Di siang hari yang menenangkan, terdapat kawanan domba yang tengah menyantap rumput. Tanpa ada tanda-tanda, muncullah seekor elang dengan cepat menangkap anak domba dan membawanya terbang.
Tidak jauh dari sana hiduplah seekor burung gagak. Ia menyaksikan bagaimana elang menangkap domba dengan gagah dan keren. Seketika itu, kepalanya dipenuhi dengan imajinasi jika dirinya juga dapat melakukan hal tersebut.
Gagak mulai mengencangkan cakarnya, dan membiarkan sayapnya terkena angin. Ia melesat ke bawah dan berhasil mencapit seekor domba besar, lebih besar dari yang elang dapatkan.
Namun ketika mencoba terbang menggangkat buruannya, gagak tersebut tidak dapat melayang. Domba yang ia genggam lebih besar dan berat dari dugaannya. Namun gagak terus mencoba terbang tanpa menyerah.
Hingga penggembala datang dan memukul hewan itu hingga pingsan lalu memasaknya dan menghidangkannya untuk keluarganya.
Anak-anak penggembala melihat burung tersebut dan bertanya, "Burung yang lucu. Apa nama burung ini, Ayah?"
Penggembala pun menjawab, "Oh itu adalah burung gagak. Namun jika kamu bertanya kepada mereka, mereka akan menjawab diri mereka adalah seekor elang."
Pesan moral:
Kenali dirimu dan batasan-batasan yang ada dengan baik.
10. King Midas
Suatu ketika hiduplah seorang raja bernama Midas. Ia merupakan seseorang yang berkuasa namun serakah. Hari-harinya ia habiskan untuk menghitung emas yang ia miliki. Meskipun memiliki harta yang memenuhi ruangan gudang istana, Raja Midas masih merasa hartanya belum cukup banyak.
Pada suatu waktu, Raja Midas tengah menghitung emasnya, lalu muncullah seorang dewa yang menawari Raja Midas sebuah permohonan. Tanpa berpikir panjang, Raja Midas pun segera menggungkapkan impiannya.
"Aku ingin semua benda yang ku sentuh berubah menjadi emas!" ungkapnya kegirangan.
Dan impian Raja Midas pun terwujud. Merasa bersemangat, ia segera pergi ke taman istana dan menyentuh bunga mawar di sana. Seketika itu juga, bunga mawar yang ia genggam berubah menjadi emas. Ia segera menyentuh banyak hal lainnya di istana, lemari, meja, sapu, semuanya berubah menjadi emas.
Sebuah kegembiraan sirna saat Raja Midas hendak makan. Semua makanan yang ia genggam berubah menjadi emas. Ia tidak dapat menyantap apapun.
Merasa geram raja pun berteriak, "Aku lapar sekali kenapa semua yang ku genggam semuanya menjadi emas!"
Mendengar kegaduhan di bawah, putri raja bernama Marigold datang dan berusaha menenangkan ayahnya. Sayangnya tanpa disengaja Raja Midas menyentuh Putri Marigold dan merubahnya menjadi emas. Melihat keluarganya hancur akibat rasa serakahnya, Raja Midas pun menangis sedih.
"Oh dewa, ambil saja kekuatan ini kembali dari tanganku. Aku telah belajar dari kesalahanku. Uang tidak dapat membeli kebahagiaan apalagi keluarga yang hangat. Ku mohon ambil semua kekuatan emas ini dan kembalikan semua seperti semula" teriak Raja Midas.
Dewa yang merasa kasihan pun segera meminta Raja Midas membasuh tangannya di sungai Pactolus. Setelah melakukannya, kekuatan sentuhan emasnya menghilang dan putrinya kembali hidup.
Pesan moral:
Keserakahan hanya mengarah pada hal yang buruk.
Itulah 10 dongeng sederhana yang cocok untuk anak usia 2 tahun. Pilih dan bacakan dongeng yang sesuai dengan usia anak ya, Ma!
Baca juga:
- 7 Dongeng Hewan Sebelum Tidur, Banyak Pesan Moral di Dalamnya
- Dongeng Anak: Cerita Pinokio si Boneka Kayu
- 10 Cerita Dongeng Anak untuk Diceritakan Sebelum Tidur