Membimbing dan merawat anak-anak tidak pernah mudah. Sebagai orangtua, Mama dan Papa perlu memperhatikan dan sikap terhadap pertumbuhan si Kecil. Khususnya jika terjadi sesuatu yang berbeda dengan tubuh mereka.
Seringkali tubuh memberikan tanda penyakit-penyakit berbahaya. Bisa saja ini terjadi dalam bentuk kelainan kecil pada tubuh anak.
Jika tidak benar-benar mengetahui tandanya, akan sangat berbahaya bukan?
Sempat beredar kelainan mata kucing yang terjadi pada anak.
Kondisi ini dapat dikenali dengan munculnya bercak cahaya di mata mereka. Mama perlu tahu, jika kondisi satu ini ternyata merupakan gejala kanker mata yang sangat berbahaya.
Pernahkah Mama melihat kondisi mata si Kecil seperti gambar di atas?
Pupil mata yang memantulkan cahaya ini dikenal dengan mata kucing dan merupakan tanda paling umum dari retinoblastoma atau kanker mata.
Mama dapat mengetahui kondisi ini ketika memfoto si Kecil menggukan flash, atau ketika menyinari anak dengan cahaya.
Dapat dilihat jika mata kucing memantulkan kembali cahaya membuat matanya terlihat lebih bercahaya atau lebih muda. Berbeda dengan kondisi mata normal yang akan berwarna agak merah karena pembuluh darah di bagian belakang mata.
2. Kanker mata (retinoblastoma)
Freepik/Zilvergolf
Perlu Mama ketahui, retinoblastoma adalah kanker mata intraokular primer yang berasal dari sel retina primitif. Retinoblastoma juga ditemukan banyak terjadi pada anak-anak di bawah 5 tahun.
Retinoblastoma sendiri disebabkan oleh mutasi pada gen RB1 yang terletak di kromosom 13q14.
Retinoblastoma dapat bersifat herediter dan nonherediter.
Editors' Pick
3. Dua jenis retinoblastoma
mirror.co.uk
Retinoblastoma sendiri dibedakan menjadi dua tipe, yaitu retinoblastoma hereditas dan retinoblastoma non-hereditas.
Retinoblastoma hereditas terjadi pada 1 dari 3 anak yang mengalami retinoblastoma. Kondisi ini diakibatkan oleh gen RB1 yang tidak normal dari lahir
Anak yang memiliki gen RB1 abnormal sejak lahir, umumnya menderita retinoblastoma pada kedua matanya.
Bahkan beberapa ada yang diiringi dengan kemunculan tumor di dalam mata, atau yang disebut dengan multifocal retinoblastoma.
Sedangkan untuk retinablastoma non-hereditas (tidak keturunan) terjadi pada 2 dari 3 anak yang mengalami retinoblastoma. Kelainan gen RB1 umumnya terjadi ketika sudah memasuki masa anak-anak.
Kelainan gen tersebut biasanya muncul hanya pada salah satu bagian mata dan tidak diketahui bagaimana terjadinya kelainan tersebut.
Retinoblastoma jenis ini memiliki tingkat risiko kanker pada bagian tubuh lain yang lebih rendah dibandingkan dengan retinoblastoma akibat keturunan.
4. Apa sih gejala Retinablastoma?
clevelandclinic.org
Seperti yang kita ketahui, salah satu gejala utama retinoblastoma adalah munculnya “mata kucing" (leukokoria) atau bercak putih yang muncul ketika mata terkena sinar.
Di samping itu, mata kucing juga diiringi dengan gejala-gejala lainnya yang perlu Mama perhatikan, seperti:
mata juling
mata merah
mata terasa nyeri
mata bengkak
membesaran pada salah satu atau kedua bola mata
merubahan warna iris pada mata
mangguan penglihatan
radang pada bola mata
pengelihatan buram
5. Kapan perlu ke dokter?
The Vision Therapy Center/Greg Mischio
Ada baiknya Mama segera membawa anak ke dokter jika sudah melihat beberapa gejala di atas terjadi pada si Kecil.
Deteksi dan penanganan sedari dini perlu dilakukan segera untuk mecegah perkembangan kanker dan mengurangi risiko terjadinya komplikasi.
Diagnosis retinoblastoma akan dilakukan oleh dokter dengan melakukan pemeriksaan lebih lanjut menggunakan bantuan alat oftalmoskop yang dapat membantu melihat lapisan mata lebih dalam.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa pemindaian dengan USG, OCT (optical coherence tomography), MRI pada mata, atau CT scan pada mata dan tulang, untuk mengetahui lokasi kanker dan penyebarannya.
Lalu melakukan tes genetik, untuk mengetahui apakah retinoblastoma diturunkan dari orang tua atau tidak.
6. Penyebab Retinoblastoma
Pixabay/virginia332
Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, retinoblastoma disebabkan oleh mutasi gen RB1. Perubahan ini menyebabkan sel-sel retina tumbuh cepat, tidak terkendali, dan merusak jaringan sekitarnya.
Penyebab terjadinya mutasi genetik pada retinoblastoma belum dapat dipastikan. Namun, sekitar 25% dari kasus retinoblastoma diturunkan dengan pola autosomal dominan. Pada pola ini, gen yang mengalami kelainan diturunkan oleh salah satu orang tua.
Retinoblastoma sendiri terjadi sejak anak dalam kandungan. Pada suatu titik, sel retina yang mengisi bagian retina mata seharusnya berhenti.
Namun pada kasus retinoblastoma, sel-sel retina terus berkembang hingga pertumbuhannya tidak terkontrol.
7. Bagaimana cara mengcegah Retinoblastoma
global.essilor.com
Karena lebih banyak dipengaruhi oleh genetik, retinoblastoma tidak sepenuhnya dapat dicegah.
Namun salah satu cara yang perlu Mama lakukan ialah menemukan dan menyadari gejala retinoblastoma sedini mungkin. Pemeriksaan mata perlu dilakukan secara rutin dalam tahun pertama anak.
Anak yang anggota keluarganya memiliki riwayat retinoblastoma sebaiknya melakukan pemeriksaan lebih rutin untuk menghindari risiko retinoblastoma.
Mata kucing dan gejala kanker mata pada anak (retinoblastoma) sebaiknya diperhatikan dengan seksama sedari si Anak masih kecil. Semoga bermanfaat.