Ada banyak sekali penyakit dan alergi kulit yang menyerang anak balita. Diikuti dengan berbagai penyebab, gejala, dan cara penanganan yang berbeda pula.
Kulit si Kecil yang sangat rentan juga membuatnya mudah terkena Papular Urticaria atau yang lebih dikenal dengan bentol-bentol (hives). Meski terlihat biasa saja, ada baiknya Mama tidak memandang remeh gangguan kulit yang satu ini.
Papular Urticaria atau Papular Urtikaria adalah sebuah reaksi alergi yang muncul akibat gigitan atau sengatan serangga. Alergi yang satu ini disebut juga bentol-bentol, dan ditandai oleh sejumlah besar benjolan merah (papula) yang muncul dan pergi setiap beberapa hari dalam jangka waktu beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan.
Beberapa benjolan juga dapat menjadi lepuh yang berisi cairan, ini disebut vesikel atau bula, tergantung pada ukurannya.
Alergi kulit yang satu ini lebih sering terjadi pada anak-anak dengan rentang usia 2 sampai 10 tahun. Namun tidak menutup kemungkinan bagi remaja atau orang dewasa mengalami alergi kulit satu ini.
2. Gejala yang timbul
thebump.com
Ada beberapa gejala yang timbul dan menjadi pertanda bahwa si Kecil mengalami Papular Urticaria. Itu memudahkanmu mengenalinya sebelum terlambat.
Umumnya, alergi kulit ini ditandai dengan benjolan merah atau lepuh di bagian atas kulit yang diikuti dengan rasa gatal.
Beberapa lepuh dapat muncul secara berkelompok namun terbagi secara simetris pada tubuh. Setiap benjolannya memiliki ukuran antara 0,2 dan 2 sentimeter.
Gejala ini dapat muncul di bagian tubuh mana saja. Benjolan dan lepuh juga dapat menghilang lalu muncul kembali pada kulit. Setelah sepenuhnya menghilang, terkadang ini akan meninggalkan bekas hitam pada kulit. Ini dapat muncul kembali selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Editors' Pick
3. Penyebab Papular Urticaria
pixabay.com/mikadago
Papula urticaria atau bentol-bentol pada dasarnya merupakan reaksi alergi berlebihan pada kulit dan jaringan di bawah kulit akibat gigitan serangga. Alergi ini disebabkan oleh serangga seperti nyamuk, kutu, tungau atau kumbang karpet.
Perlu diingat, alergi ini tidaklah menular.
Namun, sebagaimana yang dilansir dari rarediseases.org, terdapat beberapa penyebab lainnya, yaitu sebagai berikut:
akibat alergi obat,
gigitan atau sengatan serangga,
akibat suntikan alergi,
juga akibat konsumsi makanan tertentu (terutama makanan seperti telur, kerang, kacang-kacangan atau buah-buahan) oleh orang-orang yang alergi terhadap zat-zat ini.
4. Cara pengecahan yang tepat
harga-jual.com
Ternyata ada juga beberapa cara pencegahan yang bisa Mama ambil guna menghindari si kecil dari urtikaria papular. Umumnya ini dilakukan dengan cara menghilangkan sumber masalah juga memeriksa secara teratur infestasi serangga dan mengobatinya.
Cara pencegahan tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
Menggunakan perawatan pestisida dan insektisida untuk mengurangi nyamuk juga serangga lain di sekitar rumah
Menggunakan obat-obatan dan perawatan pengendalian kutu pada hewan peliharaan dan ternak
Batasi jumlah waktu yang dihabiskan di daerah dengan banyak serangga
Hilangkan infestasi kutu busuk dalam rumah
Memeriksa dan mengobati hewan peliharaan dan ternak dari kutu dan tungau
Sering-seringlah memandikan hewan peliharaan
Bersihkan seluruh area dalam ruangan di rumah, terutama kandang atau tempat tidur hewan
Membersihkan ranjang agar terhindar dari kutu kasur
5. Pengobatan dan penanganan yang tepat
Unsplash/Volodymyr Hryshchenko
Ada beberapa cara penanganan penyakit satu ini melalui obat-obatan maupun tidak.
Terdapat banyak pilihan pengobatan yang dapat digunakan. Umumnya, pengobatan tersebut efektif mengobati gejala penyakit ini.
Dalam beberapa kasus, antihistamin dapat digunakan untuk mengurangi rasa tidak nyaman. Tablet steroid juga dapat digunakan untuk menangani kasus urtikaria yang parah dalam jangka pendek.
Ada juga beberapa obat-obatan lain yang membutuhkan surat rekomendasi dokter.
Obat-obatan tersebut termasuk steroid topikal, losion calamine, obat antiradang, antidepresan, juga Omalizumab.
Obat-obatan tersebut memberikan dampak yang berbeda mulai dari meredakan gatal sampai memberikan efek dingin pada kulit.
Beberapa cara pengobatan dari rumah juga dapat menjadi pilihan yang juga efektif. Ini menyangkut beberapa kebiasaan seperti, mengenakan baju yang longgar, menghindarai produk yang dapat mengiritasi kulit, juga mengenakan kompres dingin pada bagian yang terkena infeksi atau gatal.
6. Kapan sebaiknya membawa anak ke dokter?
pixnio.com
Mungkin Mama ingin membawa anak ke dokter agar ia memperoleh penanganan medis yang tepat dan sesuai dengan gejala yang terjadi. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya.
Melansir dari healthline.com, umumnya ketika infeksi sekuler mulai muncul, saat itulah sebaiknya kamu segera membawa anak ke dokter. Beberapa kondisi sekuler yang mungkin terjadi diantaranya:
Tidak menghilang dalam 48 jam
Parah
Mengganggu aktivitas sehari-hari
Disertai gejala lain (seperti pusing atau sesak napas)
Tidak mempan terhadap pengobatan
Terkadang infeksi sekunder dapat muncul akibat garukan. Ketika si Kecil menggaruk benjolan atau lepuh yang gatal, itu dapat membuka kulit bahkan meningkatkan risiko infeksi.
Dari beberapa informasi yang telah disampaikan, kebersihan lingkungan dan tubuh memang perlu dijaga. Itu bukan hanya menghindarkan ia dari bahaya alergi kulit yang stau ini, tapi juga penyakit berbahaya lainnya.