5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Orangtua saat Mendisiplinkan Anak
Ketahui bagaimana sebaiknya cara Mama mendisiplinkan si Kecil, simak yuk Ma
20 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penting bagi si Kecil untuk memiliki sikap disiplin sejak dini. Mengapa?
Dengan memiliki sikap disiplin yang baik, akan membuatnya lebih tertata dan teratur kedepannya. Anak jadi lebih pintar mengatur waktu dan mengatur banyak hal dengan terbiasa hidup disiplin.
Anak juga bisa memiliki kualitas diri yang baik jika sudah biasa disiplin. Mama juga perlu mengembangkan kualitas diri anak agar bisa menjadi aset masa depannya.
Penting juga bagi Mama selama mendidik si kecil mengenai displin memperhatikan hal-hal apa saja yang sebaiknya Mama lakukan dan tidak. Jangan sampai, sikap toleransimu yang besar malah tidak mendidiknya menjadi disiplin.
Popmama.com akan membahas mengenai hal-hal apa saja yang sebaiknya Mama lakukan dan tidak diperbolehkan dalam mengjarkan disiplin pada anak.
1. Lakukan: temukan kesempatan untuk memberinya pujian
Anak-anak pastinya senang ketika diberi pujian, dan membuatnya bersikap ramah dan baik pada orang-orang yang memujinya.
Ini juga berlaku ketika kamu mengajarkannya kedisiplinan. Perhatikan apa yang ia lakukan dalam mencoba melatih kedisiplinannya. Ketika ia berhasil melakukannya, berilah dia pujian atas apa yang berhasil ia lakukan.
Luangkan juga waktu untuk mendengarkan apa keluhan dan keinginan mereka. Mama boleh berkata iya, jika permintaannya dapat kamu penuhi.
Namun jika tidak, katakan tidak dan berikan alasan mengapa kamu tidak dapat memenuhinya.
Orang tua yang mampu menunjukkan empati terhadap anaknya dapat memberikan teladan yang sangat baik bagi mereka.
Editors' Pick
2. Lakukan: Mama perlu menetapkan batasan
Rasa disiplin anak dapat dilakukan melalui peraturan-peraturan yang Mama buat. Namun dalam menetapkannya, Mama sebaiknya mempertimbangkan dan memberi batasan.
Jika memberinya terlalu banyak perintah dan larangan akan membuat si kecil merasa tidak nyaman, dan malah menjadi tidak disiplin.
Sediakan waktumu untuk memberitahunya perilaku apa yang Mama harapkan dari mereka secara spesifik. Dan begitu Kamu menetapkan batasan, diperlukan konsistensi dalam menjalankannya.
Menurut Dr. Edward Gaydos, seorang dokter anak menyatakan jika anak mama tidak masih tidak melakukannya dengan baik, ia harus tahu bahwa ada konsekuensi yang konsisten dari setiap tindakannya. Mama sebaiknya tidak mengubah peraturan yang ada dan tidak memberinya banyak toleransi.
3. Lakukan: jadilah orangtua, bukan sahabatnya
Mungkin anak mama senang memanganggap diri kamu sebagai sahabatnya, begitu pula kamu juga merasa senang. Tidak ada yang salah dengan menjadi sahabat bagi anak.
Namun kamu perlu ingat hubungan rasa sahabat itu memang akan membuat hubungan kalian menjadi lebih baik. Tapi dalam urusan mendisiplinkan anak maka mereka membutuhkanmu sebagai sosok orangtua, bukan sebagai sahabat.
Itulah pentingnya bermain peran saat menjadi orangtua. Perlu keahlian dan kesenian dalam hal ini kan, Ma.
Si Kecil membutuhkan Mama sebagai orangtua untuk mengajarkan hal-hal yang baik baginya, termasuk kedisiplinan. Kedisiplinan yang kamu ajarkan akan menanamkan kepercayaan diri ketika anak belajar mengatur kehidupan pribadinya.
Dengan menjadi sosok orangtua baginya, maka anak akan lebih memahami dan menuruti apa yang kamu jelaskan kepadanya. Itu terjadi karena ia melihatmu sebagai sosok yang dewasa dihadapannya.
4. Jangan: Hindari mengancam dan marah dengan kasar pada anak
Marah dengan cara mengumpat dan berkata kasar bukanlah cara yang tepat bagi Mama untuk mendisiplinkan anak, apalagi dengan mengancam.
Kamu malahan akan menumbuhkan sikap melawan pada anak. Melihat kemarahan yang seperti itu juga bisa membuat kualitas kontrol emosi anak melemah ketika ia dinasihati atau dikritik nantinya.
Dr Gaydos mengatakan, ketika kamu menggunakan kata, "Kamu sebaiknya dapat lebih baik," memiliki makna terlalu luas dan pesannya umum, Itu membuat anak mama binggung apa yang Mama inginkan.
Sebaiknya dalam menanggapi si Kecil, Mama tidak emosional. Rasa emosi itulah yang akan menciptakan reaksi marah saat berhadapan dengannya.
5. Tidak memandang disiplin sebagai hukuman
Ketika Mama mengajarkan si Kecil tentang kedisiplinan, tidak menutup kemungkinan baginya merasa kalau kamu sedang menghukumnya. Namun sebenarnya, itulah cara yang kamu dapat lakukan untuk terlibat secara aktif dalam membentuk karakter moral anak.
Melalui disiplin, Mama mengajarkan anak-anak mengenai kendali dan pengendalian dirinya.
Sesuai pendapat Dr. Gaydos. Sedangkan hukuman ialah pengambilan hak anak sebagai bentuk pembayaran atas apa yang ia perbuat.
Disiplin lebih efektif dilakukan daripada hukman.
Untuk itu, Mama perlu membedakan ketika mendidik anak untuk displin dan tidak memandang disiplin sebagai hukuman.
Seperti yang disampaikan sebelumnya, mendisiplinkan anak dengan cara yang baik, tidak dengan marah dan emosi dan dengan pendekatan yang baik akan membuat anak terbiasa untuk ikut melakukan disiplin dengan sukarela tanpa perlu dipaksa.
Baca juga:
- Cara Mengajarkan Balita Disiplin Tanpa Harus Berteriak
- Tantangan Orangtua Anak Usia 4 Tahun: Kedisiplinan dan Body Image
- 5 Cara Tepat Tumbuhkan Kedisiplinan pada Anak Autisme