Minuman Apa Saja yang Boleh Anak Balita Konsumsi, Temukan Jawabannya!
Apakah anak balita boleh mengonsumsi teh dan yoghurt?
20 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di usia-usia awal pertumbuhannya, pola makan dan jenis makanan yang anak balita konsumsi perl dijaga dengan baik. Karena makanan inilah yang memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh si Kecil.
Ada banyak sekali makanan sehat yang dapat anak balita konsumsi, Meskipun begitu, hingga usia 6 bulan saja, pastikan anak-anak mendapatan kebutuhan ASI yang cukup. ASI inilah sumber gizi utama bagi anak-anak balita yang dapat membantu menaikan sistem kekebalan tubuh, memperkuat tulang, dan meningkatkan kecerdasan si Kecil.
Selain ASI, sebenarnya Mama juga dapat memberikan si Kecil susu formula sebagai sumber nutrisi pengganti baginya. Sekarang mungkin kamu bertanya-tanya, lalu bagaimana dengan susu kedelai atau susu beruang? Apakah minuman itu aman diberikan kepada anak balita?
Faktanya, tidak semua makanan dan minuman sehat aman bagi anak balita. Sebab mereka memiliki pencernaan dan kebutuhan yang berbeda dengan anak-anak yang lebih dewasa.
Pada kesempatan kali ini, Popmama.com akan membantumu mencari tahu minuman apa saja yang sebaiknya tidak anak balita usia 1-3 tahun konsumsi. Yuk simak dengan baik ya!
1. Bolehkah si Kecil minum susu kedelai?
Pertama-tama, perlu Mama ketahui jika kandungan nutrisi dalam susu kedelai tidak selengkap kandungan nutrisi pada ASI atau susu formula. Itulah mengapa ada baiknya anak-anak balita di bawah 1 tahun mengonsumsi susu ASI atau susu formula saja.
Sebaiknya Mama tetap memberikan si Kecil susu sapi yang memiliki sejumlah kandungan nutrisi yang baik bagi mereka. Kamu dapat memberikan anak balita susu kedelai ketika mereka menginjak usia 1 tahun lebih berdasarkan anjuran dari dokter.
Susu kedelai dapat diberikan kepada anak di atas usia satu tahun jika mereka mengalami kondisi seperti; alergi susu sapi, intoleransi laktosa, atau mempunyai kondisi kesehatan tertentu. Anak balita yang mengalami kondisi tersebut dapat mengganti kebutuhan susu sapi dengan susu kedelai tanpa gula yang sudah diformulasi.
Namun perlu Mama ingat, jika pemberian susu lain selain ASI seperti susu kedelai harus melalui saran dari dokter. Sebab memberikan susu lain tanpa petunjuk dokter dapat membahayakan kesehatan si Kecil.
2. Bolehkah Balita Minum Air Gula?
Air gula dikenal sebagai obat alami yang dapat membantu mengatasi sembelit atau menambah cairan tubuh. Meski begitu, Mama perlu berhati-hati memberikan air gula kepada anak balita.
Menurut WHO, air gula sebaiknya tidak diberikan kepada anak sebelum mereka menginjak usia enam bulan. Anak di atas usia enam bulan dapat mengonsumsinya namun dalam jumlah yang sedikit dan atas saran dari dokter.
Pemberian air gula kepada anak balita di bawah 6 bulan dapat berdampak buruk bagi tubuh si Kecil. Seperti:
- Menurunkan tingkat elektrolit dalam tubuh sehingga anak dapat mengalmi keracunan air yang menyebabkan kejang.
- Air gula dapat menyebabkan anak mendapatkan kalori kosong dan melemahkan nafsu makannya. Ini juga berdampak pada berkurangnya asupan ASI yang dapat menganggu fungsi tubuh.
- Banyak mengonsumsi air gula membantu si Kecil mengembangkan preferensi terhadap makanan manis.
- Meningkatkan obesitas, karang gigi, diabetes, hingga penumpukan lemak pada hati.
Editors' Pick
3. Bolehkah Balita Minum Susu Beruang?
Susu beruang sempat viral karena disebut-sebut memiliki khasiat yang baik bagi kesehatan tubuh. Namun ini tidak berarti si Kecil boleh mengonsumsinya.
Satu-satunya jenis susu yang aman dikonsumsi anak balita berusia 1 tahun ke bawah ialah ASI, Pemberian susu lain, termasuk susu beruang perlu dilakukan atas ijin dan rekomendasi dari dokter. Selain ASI, anak balita sebenarnya boleh diberikan susu formula untuk memenuhi nutrisinya.
Perlu Mama ketahui, susu formula berbeda dengan susu sterilisasi. Susu beruang sendiri termasuk susu sterilisasi yang tidak sebaiknya diberikan pada anak balita berusia kurang dari 12 bulan. Susu sapi seperti susu beruang memiliki konsentrasi protein dan mineral yang tinggi, sehingga dapat membebani ginjal anak mama.
Ketika menginjak usia 1, Mama dapat memberikan susu sapi steril dan jenis susu lainnya secara bertahap kepada anak-anak. Sebab di usia itu, tubuh mereka sudah dapat memproses berbagai jenis makanan, termasuk susu sapi.
4. Bolehkah Balita makan Es Krim?
Es krim dikenal sebagai makanan beku yang diolah dari susu sapi segar dan pemanis buatan. Es krim sendiri disukai anak-anak karena memiliki rasa manis dan warna yang beragam.
Sebenarnya mengingat bahan dasar es krim tidak terbuat dari susu formula. Maka sebaiknya Mama tidak memberikan es krim kepada anak yang berusia di bawah 1 tahun. Terlepas fakta bahwa susu sapi memiliki sejumlah nutrisi seperti protein, karbohidrat, dan kalsium yang dibutuhkan oleh tubuh.
Organisasi kesehatan seperti CDC, di Amerika Serikat menganjurkan pemberian es krim kepada anak dilakukan ketika mereka menginjak usia 2 tahun. Karena es krim dinilai memiliki gula yang cukup banyak, padahal anak-anak balita belum perlu mendapatkan asupan gulayang banyak.
Tidak jarang, es krim juga dibuat menggunakan gula buatan atau pewarna makanan yang berbahaya bagi pencernaan si Kecil. Es krim juga sebaiknya tidak diberikan pada anak-anak yeng mengalami reaksi alergi atau gangguan pencernaan.
5. Bolehkah Balita Minum Yogurt Cimory?
Meskipun yoghurt merupakan makanan yang memiliki banyak manfaat, namun masih banyak orangtua yang ragu untuk memberikan anak balitanya yoghurt. Produk olahan susu hasil fermentasi ini sering dianggap dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti mulas atau diare.
Sebenarnya yoghurt dapat Mama berikan kepada si Kecil sebagai menu MPASI pertama anak-anak. Mama dapat memberikannya ketika anak balita berusia 6-9 bulan.
Namun perhatikan, sebaiknya Mama tidak memberikan yoghurt yang mengandung pemanis atau perasa tambahan untuk menghindari asupan gula berlebih pada Si Kecil. Asupan gula berlebih dapat menyebabkan terjadinya kerusakan gigi dan obesitas.
Guna menambah nutrisi yoghurt, Mama juga dapat menyajikan yoghurt bersama buah-buahan segar seperti alpukat, pisang, strawberi, atau apel.
6. Bolehkah Balita Minum Air Kelapa Muda?
Bukan hanya sebagai minuman yang menyegarkan, air kelapa juga dikenal sebagai penganti ion tubuh dan pencegah dehidrasi.
Sebenarnya, air kepala dapat anak-anak konsumsi ketika mereka berusia 6-7 bulan. Berikan air kepala ketika anak balita memasuki usia MPASI. Ini perlu dilakukan agar tidak menganggu pemberian ASI anak.
Berbagai kadungan nutrisi seperti protein, serat, vitamin C, dan kalium dalam air kelapa juga baik bagi anak-anak. Air kelapa juga dipercaya dapat mengembalikan elektrolit yang hilang setelah anak beraktivitas dan mengeluarkan banyak keringat.
7. Bolehkah balita minum teh?
Terakhir, apakah anak balita boleh minum teh? Jawabannya adalah belum boleh. Teh memang dikenal sebagai minuman yang baik dan menyehatkan. Meskipun begitu, memberikan teh bagi anak di bawah dua tahun kurang tepat.
Teh bukanlah minuman yang menyehatkan bagi tubuh balita. Teh yang dikonsumsi dapat menganggung proses penyerapan kalsium, ini dapat mengakibatkan terjadinya malcalcification dan defisiensi kalsium.
Teh juga memiliki senyawa Tanin yang dapat mengikat beberapa logam seperti zat besi, kalsium, dan aluminium. Senyawa ini akan membentuk ikatan kompleks secara kimiawi yang menyebabkan si Kecil kesulitan menyerap kalsium. Padahal mereka sangat membutuhkannya di usia itu.
Konsumsi teh yang terus menerus pada balita dapat mempengaruhi otak, otot, sistem saraf, dan pertumbuhan strukturnya.
Untuk anak yang berusia di atas 2 tahun, Mama dapat memberikan mereka teh maksimal 1 gelas sehari, tidak lebih dari itu. Perhatikan juga kepekatannya, sebaiknya anak-anak menyeduh teh cukup 1-2 menit. Hindari mendiamkan teh celup di gelas sampai berwarna pekat.
Mulai sekarang hati-hati ya ma memberikan minuman dan makanan bagi anak balita. Memang, makanan-makanan di atas memiliki nutrisi yang tinggi, tapi belum cocok untuk tubuh si Kecil yang masih berada dalam proses pertumbuhan.