Penyakit Kurap pada Anak, Inilah Cara Pencegahan dan Pengobatannya
Lindungi si Kecil dari penyakit kulit yang menular ini.
25 September 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di rentang usianya yang masih kecil, kulit anak-anakmu perlu dijaga dengan hati-hati. Kulitnya yang masih berada dalam tahap perkembangan dan rentan memudahkan masuknya bakteri pembawa penyakit kulit untuk datang dan menginfeksi.
Dari banyaknya jenis penyakit yang mungkin menyerang kulit si Kecil, kurap atau tinea merupakan salah satunya. Penyakit ini terjadi akibat infeksi jamur dan menyerang jaringan kulit yang mengandung keratin.
Penyakit kulit kurap dapat menyerang anak-anak dan dewasa. Bahkan lebih parahnya lagi penyakit ini dapat ditularkan juga melalui kontak langsung dengan penderita yang terinfeksi.
Mama tidak perlu khawatir, sebab jika kamu memiliki pengetahuan mengenai cara mengatasi dan mengobatinya, kurap pada kulit si Kecil tentunya dapat kamu atasi. Coba lihat di Popmama.com deh! Mama dapat menemukan informasi seputar penyakit kurap yang kamu butuhkan.
1. Apa itu penyakit kurap?
Perlu kamu ketahui, pada dasarnya kurap merupakan penyakit kulit yang terjadi akibat infeksi jamur pada area kulit tertentu di beberapa bagian tubuh, seperti kepala dan wajah. Infeksi ini akan menimbulkan ruam melingkar yang berwarna merah.
Jamur penyebab kurap tergolong sebagai dermatofita yang menyerang jaringan berkeratin, contohnya seperti kulit. Jamur ini juga memiliki sifat menghancurkan lapisan kulit terluar. Nama penyakit kurap juga berbeda-beda tergantung dimana bagian tubuh mana kurap tersebut berada.
Berikut ini merupakan nama-nama kurap sesuai tempat terjadinya:
- Tinea Corporis merupakan kurap yang terjadi pada daerah leher, badan, lengan, dan tungkai.
- Tinea Pedis, kurap yang terjadi pada daerah kaki.
- Tinea Cruris, kurap yang terletak pada selangkangan.
- Tinea Capitis, kurap yang terletak di kulit kepala.
Seperti yang telah diinformasikan sebelumnya, penyakit ini dapat menular jika melakukan kontak langsung dengan penderita atau kontak secara tidak langsung dengan benda yang terkontaminasi jamur.
Editors' Pick
2. Gejala utamanya
Meskipun cukup berbahaya, penyakit kurap ini dapat dikenal dengan mudah. Sehingga Mama dapat mengobatinya lebih cepat tanpa menyebabkan kurap ini berkembang dan bertambah parah pada kulit anak.
Kurap dapat dikenali melalui ruam kemerahan berbentuk lingkaran tak beraturan menyerupai cincin yang muncul pada area kulit anak. Ada juga tanda lainnya seperti keluhan gatal (terutama ketika berkeringat), juga bercak kulit yang bersisik.
Gejala kurap ini dapat muncul berbeda-beda setiap tiap orangnya, tergantung pada lokasi kurap. Lokasinya sendiri cukup beragam, mulai dari di tangan, wajah, kaki, dan tubuh si Kecil.
3. Apa sebenarnya penyebab penyakit kurap?
Penyakit kurap disebabkan oleh infeksi jamur dermatofita yang menyerang lapisan terluar kulit dan memiliki jaringan keratin. Kurap sendiri dapat ditularkan ketika si Kecil melakukan kontak langsung dan tidak langsung dengan jamur tersebut.
Beberapa kasus lain juga dapat menyebabkan penularan penyakit kurap pada kulit si Kecil. Seperti:
- Penyebaran kurap melalui kontak dengan manusia yang terinfeksi kurap.
- Penyebaran kurap melalui kontak dengan hewan (anjing, sapi, dan kucing) yang terinfeksi kurap.
- Penyebaran kurap melalui kontak dengan permukaan benda yang ditempeli jamur dermatofita. Ini biasanya merupakan pakaian, handuk, sprei, dan sisir yang digunakan oleh penderita.
- Penyebaran kurap melalui tanah yang terinfeksi jamur. Meskipun jarang, ada kemungkinan penyebaran ini terjadi.
Selain itu, ada juga penyebab lainnya yang dapat meningkatkan risiko anak terkena kurap, seperti kondisi iklim yang hangat, udara panas dan lembab, penggunaan baju yang ketat, juga ketahanan tubuh yang rendah.
4. Pencegahan dan pengobatan yang tepat
Penyakit kurap memang kelihatannya berbahaya, namun jika diatasi dengan tepat penyakit ini tidaklah berbahaya.
Mama dapat mengobati kurap pada tubuh si Kecil menggunakan salep kurap atau antijamur yang bisa dibeli tanpa resep dokter. Kandungan clotrimazole atau miconazole dalam salep ini dapat membantu kesembuhan anak. Perhatikan juga ketentuan penggunaan obat yang sesuai dengan usia anak mama ya!
Pencegahan lebih baik daripada pengobatan bukan? Sebelum terlambat, Mama dapat mencegah kurap terjadi pada tubuh si Kecil. Hal ini dapat kamu lakukan dengan menjaga kebersihan. Hindari pemakaian bersama barang-barang pribadi, dan selalu mandi, mengganti baju, khususnya setelah berada di tempat umum atau berkeringat.
Lakukan juga hal-hal pencegahan tersebut setelah si Kecil sembuh dari penyakit kurapnya agar mencegah terjadinya penyakit yang sama.
5. Waktu yang tepat untuk menemui dokter
Sebenarnya kurap dapat sembuh jika diatasi dengan pengangan yang tepat, seperti mencegah pemicunya dan menggunakan salep kurap. Namun jika kurap masih membandel setelah dua minggu ada baiknya Mama segera membawa anakmu ke dokter.
Tanda lainnya yang kamu perlu perhatikan ialah munculnya gejala tak biasa dalam tubuh yang membuatnya tidak nyaman.
Dokter umumnya akan mendiagnosis kurap ini dengan memeriksa fisik, terutama bagian kulit anak. Mereka juga akan melakukan pemeriksaan kerokan kulit dari tepi luka dengan menggunakan mikroskop untuk mengetahui hifa atau spora jamur yang di sana.
Baca juga:
- Gejala dan Penyebab Dermatitis Kontak Gangguan Kulit Balita
- 9 Rekomendasi Body Lotion untuk Melembapkan Kulit Balita
- 7 Jenis Penyakit Kulit yang Sering Menyerang Anak