5 Penyebab Gigi Anak Tidak Kunjung Tumbuh Meski Sudah 1 Tahun Lebih
Tidak perlu khawatir Ma, temukan penyebab dan solusinya
10 Agustus 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Momen munculnya gigi pertama si Kecil sangatlah istimewa bukan? Ini menjadi pertanda pertumbuhannya menjadi lebih dewasa. Peristiwa ini terjadi pada usia 6 bulan. Diawali dengan gigi depan, lalu dilanjutkan gigi-gigi berikutnya secara beriringan.
Setiap bayi memiliki proses pertumbuhan gigi yang berbeda-beda. Ada yang lebih cepat juga ada yang sebaliknya.
Namun, hal ini akan mulai mengkhawatirkan orangtua jika sampai usia 6 bulan lebih gigi si Kecil belum menunjukan perubahan.
Sebenarnya, Mama tidak perlu khawatir, ada beberapa hal sederhana yang menyebabkan tertundanya pertumbuhan gigi anak.
Tanpa berlama-lama lagi, yuk kita simak pembahasan Popmama.com mengenai 5 penyebab pertumbuhan gigi si Kecil terhambat.
1. Asupan nutrisi
Pertumbuhan tubuh pasalnya perlu didukung dengan asupan gizi dan nutrisi yang baik. Kekurangan gizi dapat menghambat pertumbuhan gigi si Kecil.
Pertumbuhan gigi bayi didukung oleh asupan kalsium, fosfat, dan vitamin D. JIka kandungan tersebut kurang atau bahkan tidak terpenuhi, pertumbuhan gigi pada bayi akan semakin mudah terjadi.
Kandungan kalsium pada byi sendiri peroleh dari pemberian ASI maupun susu formula.
Sebaiknya si Kecil tidak melewatkan pemberian ASI atau susu formula karena itu membantunya mencukupi kebutuhan kalsium, dan nutrisi yang lainnya.
2. Penyakit tertentu
Meskipun jarang terjadi, penyakit tertentu juga dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi si Kecil yang terlambat.
Beberapa kasus seperti hipotiroidisme, berat badan bayi yang terlalu rendah, dan hipopituitarisme merupakan beberapa contohnya.
Hipotiroidsimes merupakan kondisi dimana kelenjar tiroid tidak menghasilakan hormon sesuai kebutuhan tubuh.
Sehingga menyebabkan beberapa tahap pertumbuhan seperti, tumbuh gigi, berbicara, dan berjalan terhambat.
Beranjak dari itu, hipopituitarisme ialah penurunan sekresi satu atau lebih hormon yang diproduksi pada kelenjar hipofisis.
Selain menghambat pertumbuhan gigi, kondisi ini menyebab penyakit yang berkaitan dengan hormon.
Editors' Pick
3. Tekstur Makanan
Di awal pertumbuhannya, umumnya bayi akan diberikan makanan MPASI yang mudah dikonsumsi dan dicerna. Semakin bertumbuh kebiasaan makannya pun kian berkembang.
Seiring pertumbuhannya, Mama perlu mencoba memberikannya makanan dengan tekstur yang lain.
Mulailah perlahan dari makanan yang halus lalu bertahap sampai pada makanan padat seperti yang dikonsumsi orang dewasa.
Makanan bertekstur padat ini ikut merangsang pertumbuhan dan perkembangan gigi si Kecil.
4. Rangsangan dari orangtua
Orangtua perlu ikut terlibat dalam merangsang pertumbuhan gigi bayi. Salah satu caranya seperti dibahas tadi, yaitu memberikan anak makanan dengan tekstur yang berbeda.
Rangsangan dapat diberikan dengan memijat gusi anak ketika menggosok gigi. Lakukan ini menggunakan kain kasa lembut yang diikatkan pada jari telunjuk guna menyikat rongga mulut bayi.
Oh ya, selain itu, Mama juga bisa memberikan bayi Teether atau gigit-gigitan. Pasalnya ketika usia 3 bulan, si Kecil akan mulai suka menggigit-gigit. Mainan satu ini dapat merangsang pertumbuhan giginya. Perlu diperhatikan juga kebersihan alat ini sebelum si Kecil hendak memakainya.
5. Pengaruh genetik atau keturunan
Faktor lainnya yang ikut berpengaruh pada pertumbuhan gigi si Kecil ialah faktor genetik orangtua. Ini dapat menentukan cepat atau lambatnya gigi tumbuh dan berkembang.
Jika Mama atau Papa mengalami riwayat keterlambatan pertumbuhan gigi, besar kemungkinan si Kecil juga akan mengalami hal yang sama. Berlaku juga sebaliknya, jika orangtua memiliki pertumbuhan gigi yang relatif cepat, si Kecil juga akan mengalaminya.
Faktor genetik ini dipengaruhi oleh gen dominan dalam tubuh bayi. Bisa saja itu berasal dari Papa atau dari Mama.
6. Perlukah menemui dokter?
Menanggapi masalah ini, ada beberapa hal yang perlu Mama perhatikan sebelum memutuskan membawa bayi ke dokter.
Jika si Kecil masih berumur di bawah satu tahun, Mama dapat mencoba memperhatikan dahulu 5 faktor penyebab yang dibahas sebelumnya. Namun jika bayi telah berusia lebih dari satu tahun, ada baiknya Mama membawanya ke dokter gigi spesialis anak.
Periksakan juga faktor-faktor lainnya seperti keterlambatan pertumbuhan, pertambahan berat badan, adanya sindrom atau penyakit, juga metabolisme abnormal.
Selalu perhatikan pertumbuhan gigi si Kecil. Mama tidak perlu khawatir jika giginya belum tumbuh. Coba perhatikan dahulu kira-kira apa penyebabnya, dan lakukan penanganan sesuai masalahnya. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
- Berani Seperti Xabiru, 5 Cara Atasi Takut Anak saat Periksa Gigi
- 9 Rekomendasi Merek Pasta Gigi yang Aman untuk si Kecil
- 8 Cara Mengajak Anak Balita agar Tak Takut ke Dokter Gigi