Perhatikan, Inilah 5 Karakteristik Anak Tunagrahita
Yuk kenali kondisi ini dan tangani sedari dini!
15 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada berbagai gangguan, penyakit atau bahkan sindrom yang dapat terjadi pada anak-anak, salah satunya ialah tunagrahita ini.
Pada dasarnya, tunagrahita atau disabilitas intelektual merupakan istilah bagi mereka yang memiliki kemampuan intelektual dan kognitf yang berada di bawah rata-rata dibandingkan anak-anak lainnya. Kondisi ini dapat terjadi sejak anak dilahirkan atau ketika mereka berada dalam kandungan.
Kondisi tunagrahita sendiri ditandai dari proses berpikir dan belajar yang lebih lambat dibandingkan seumurannya. Anak-anak ini umumnya kurang cakap dalam mempraktikkan keterampilan untuk menjalani aktivitas kesehariannya.
Ada beberapa ciri lain yang dapat mengindikasikan apakah mereka mengalami disabilitas intelektual atau tidak. Popmama.com telah merangkum 5 ciri anak tunagrahita yang perlu kamu ketahui.
Mengenali sedari dini kondisi tunagrahita membantumu mengetahui dan melakukan penanganan yang tepat.
1. Keterbatasan intelegensi
Salah satu ciri utama anak-anak dengan tunagrahita ialah kemampuan intelegensi mereka yang rendah dibandingkan anak-anak lain.
Intelegensi sendiri merupakan kemampuan untuk menangkap informasi dan memiliki keterampilan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan. Contohnya seperti belajar dari masa lalu, kreatif, menilai sesuatu secara kritis, dan lain sebagainya.
Anak-anak tunagrahita memiliki kekurangan dalam hal tersebut. Mereka memiliki kapasitas belajar yang sangat terbatas. Kemampuan dan daya ingat mereka juga cukuplah rendah, sehingga anak-anak ini cukup kesulitan melakukan hal-hal seperti menulis, berhitung, atau membaca.
Karakter psikis yang lemah menyebabkan anak sukar berfikir abstrak dan logis. Kurang memiliki kemampuan analisa, asosiasi lemah, bahkan kesulitan menilai baik dan buruk.
Editors' Pick
2. Keterbatasan sosial
Selain keterbatasan intelegensi, anak tunagrahita memiliki kesulitan dalam mengatur dirinya dan bersosialsasi di masyarakat. Mereka membutuhkan bantuan dari orang lain untuk berinteraksi dengan lingkungan.
Dalam berinteraksi, anak-anak ini umumnya berteman dengan mereka yang berusia lebih muda. Namun tidak dapat bersaing dengan teman-temannya.
Anak tungrahita sangat bergantung pada orangtua. Ini termasuk mengawasi setiap kegiatan mereka, membantu makan dan berpakaian, juga mengatur kegiatan sehari-hari mereka. Melalui cara inilah mereka dapat belajar bagaimana cara bertindak dan menjalani hidup.