Cara Melatih si Kecil Berbicara dengan Jelas
Latihlah kemampuan pendengarannya dahulu, Ma
1 November 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain berjalan dan berlari, pertumbuhan yang dinanti-nanti orangtua pada anak adalah berbicara. Namun, berbicara juga perlu dilatih agar si Kecil dapat melakukannya dengan baik.
Mengutip laman blog.medel, hal penting yang perlu dilakukan agar anak lancar berbicara, yaitu mengembangkan keterampilan mendengar mereka. Dengan demikian, kemampuan berbicara anak akan terus berkembang hingga jelas.
Jadi, Mama perlu berbicara lebih banyak agar anak terbiasa mendengar. Secara bertahap, anak pun akan mengikuti kata-kata yang Mama katakan nantinya.
Secara lebih lanjut, berikut Popmama.com berikan beberapa cara melatih anak bisa berbicara dengan jelas.
1. Berbicara lebih banyak
Ajaklah anak atau pasangan untuk berbicara lebih banyak, Ma. Berbicaralah tentang banyak hal. Misalnya, mengenai apa yang Mama lakukan, tentang apa yang sedang Mama pikirkan dan rasakan, atau tentang apa yang sedang si Kecil rasakan dan pikirkan.
Semakin banyak anak mendengarkan sebuah percakapan dengan jelas, semakin mereka terasah untuk mengucapkan kata-kata yang sama dengan jelas dan juga benar.
Hal ini karena anak-anak diibaratkan sebagai spons dengan daya serap tinggi. Begitu Mama sering berbicara banyak kata di depan mereka, anak akan mencerna dan melekat dalam pikirannya. Nantinya, anak pun dapat meniru jelas setiap kata yang mereka dengar.
Namun, perlu diingat bahwa Mama sebaiknya menghindari kata-kata kasar. Usahakan untuk selalu berbicara dengan tutur kata dan bahasa yang baik, ya.
Editors' Pick
2. Biarkan anak mendengar
Sebaiknya Mama bicara terlebih dahulu, sebelum menunjukan atau melakukan sesuatu. Dengan ini, anak akan mengembangkan kemampuan mendengarkan percakapan sebagai prioritas utama, tidak hanya dari mengamati sebuah aktivitas saja.
Setelah berbicara, anak akan lebih bisa memahami apa yang orang lain ucapkan. Barulah didukung dengan aktivitas visual.
Misalnya, Mama ingin membersihkan makanan yang tumpah. Katakanlah terlebih dahulu bahwa Mama ingin membersihkannya, barulah mengambil lap dan alat lain untuk membersihkan makanan yang tumpah tersebut.
Aktivitas visual adalah pendukung anak dalam memahami percakapan sehingga lakukanlah hal tersebut setelah Mama mengeluarkan suara terlebih dahulu.
Dengan mengatakan sesuatu terlebih dahulu, maka Mama telah memancing anak untuk mendengarkan dahulu baru menvisualisasikannya. Hal ini juga akan membantu otak si Kecil dalam merangsang area pendengarannya bekerja lebih aktif.